Teriakan 'Bang dukung Jokowi' bikin SBY walk out
Merdeka.com - Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memilih walk out saat menghadiri kampanye damai di Monas, Minggu (23/9). Gara-garanya, maraknya atribut kampanye dan teriakan relawan Projo, pendukung Jokowi saat SBY dan rombongan melintas menggunakan golf car.
SBY berpegang teguh pada larangan KPU. Atribut kampanye saat kampanye damai disediakan oleh penyelenggara. Para peserta dilarang membawa atribut kampanye. Hal ini yang disayangkan SBY.
Aksi Projo di acara kampanye damai itupun mengundang reaksi dari sejumlah kader Demokrat. Wasekjen Demokrat Andi Arief salah satunya. Dia menuntut agar Projo meminta maaf.
-
Siapa yang hadir di kampanye RK-Suswono? Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK) dan Suswono menghadiri kampanye akbar bertajuk 'Satu1n Jakarta' di Lapangan Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta, pada Kamis (14/11/2024).
-
Siapa yang menunjukkan dukungan kepada SBY di Pestapora? Selain mendapatkan dukungan dari anak dan menantunya, SBY juga memperoleh sokongan dari para cucu serta anggota keluarga lainnya.
-
Kenapa Jokowi dibolehkan ikut kampanye? Undang-Undang Pemilu tidak melarang seorang presiden untuk ikut kampanye, apakah untuk pemilihan presiden atau pemilihan legislatif. Beleid yang sama juga tidak melarang kepala negara untuk berpihak atau mendukung salah satu pasangan calon presiden.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
-
Siapa yang mendampingi SBY di atas panggung? SBY didampingi oleh Vincent dan Desta sebagai pembawa acara.
-
Kenapa RK-Suswono gelar kampanye akbar? RK-Suswono berharap, kampanye akbar ini dapat memompa semangat para relawan serta kader dari partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Selain itu, keduanya juga berharap para relawan dan partai pendukung memanfaatkan sisa waktu untuk terus bekerja memenangkan pasangan RIDO di Pilkada DKI Jakarta 2024.
"Projo jangan seenak udel, aturan dibuat bukan untuk sakkarepe dewe. Nanti kader Demokrat seluruh Indonesia marah melihat kalian memperlakukan simbol Partai Demokrat. Jangan hitung keberanian anda, kalkulasi juga kenekatan orang lain," tulis Andi di Twitternya yang telah mempersilakan merdeka.com mengutipnya.
Andi pun menceritakan provokasi yang dilakukan oleh massa Projo. Dia mengatakan, para massa pendukung Jokowi itu minta rombongan SBY ikut dukung Jokowi.
"Projo memprovokasi pilpres damai menjadi pilpres anarkis. Waktu mobil karnaval pak SBY lewat, relawan Projo teriak-teriak, 'bang dukung Jokowi' dan merangsek mendekat ke rombongan SBY. Sudah keterlaluan," jelas Andi.
sby naik golf car di deklarasi kampanye damai KPU ©2018 Merdeka.com/twitter @sohibAHY
SBY naik mobil golf bersama Ketum PAN Zulkifli Hasan, Sekjen PAN Eddy Soeparno. Hadir pula Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono di mobil itu.
Andi mendesak permintaan maaf dari Projo. Menurut dia, polisi juga semestinya menindak aksi yang dianggapnya anarkis tersebut.
Eddy Soeparno yang hadir di situ bercerita, kelompok tersebut cenderung provokatif dengan meneriakan yel-yelnya.
"Kami merasa sekali ketika kami keluar dari pintu depan istana merdeka ada gerakan massa yang ngumpul di sana, dan gerakan massa itu memang sengaja mengelilingi pos kami. Dan oleh karena itu, Pak SBY kemudian merasa itu ada perlakuan yang tidak fair ada yel-yel yang cenderung provokatif terhadap pendukung kami," katanya di Smesco, Jakarta Selatan, Minggu (23/9).
Eddy bercerita saat itu, saat SBY dan Ketum PAN Zulkifli Hasan sedang karnaval keliling naik iring iringan mobil golf. Mereka melihat ada kelompok relawan yang membuat yel-yel tidak nyaman. SBY pun ikut turun diikuti Zulkifli. Akibat kejadian ini, Demokrat telah mengadu kepada Komisi Pemilihan Umum sebagai penyelenggara acara.
"Kami juga turun dari golf car dan jalan. Kondisi menjadi tidak nyaman karena ada aksi aksi yel-yel yang cenderung provokatif," ucap Eddy.
Meski demikian, Zulkifli Hasan tetap kembali ke acara deklarasi. Sedangkan SBY memilih balik kanan. PAN juga sudah mengadu ke Komisioner KPU.
"Saya dengan pak Zulkifli Hasan kembali ke tempat pelaksanaan acara, setelah acara selesai ya kami membubarkan diri, tapi kami sudah sampaikan keluhan tersebut ke Komisioner KPU," tutur Eddy.
KPU klarifikasi
KPU telah mengkarifikasi protes kubu Demokrat soal atribut kampanye yang dibawa oleh massa Projo. Menurut Ketua KPU, Arief Budiman, ramainya atribut tersebut di luar rute yang di tentukan oleh KPU.
"Jadi begini, sebetulnya yang sudah kita atur semua delegasi yang ada di dalam jalur karnaval. Memang kalau yang di luar ini, kita tidak bisa ngatur," ujar Ketua KPU Arief Budiman di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (23/9).
KPU tidak bisa langsung melarang massa pendukung, khususnya yang berada di luar jalur karnaval. KPU juga mengaku tak bisa memaksa mereka mencopot atribut partai. Pasalnya, kata Arief, per hari ini sudah memasuki masa kampanye Pilpres 2019.
"Pertama ini sudah masa kampanye, orang boleh saja kampanye, sepanjang regulasinya dipatuhi. Kedua, khusus kegiatan ini sepanjang jalur kita kontrol, siapa saja, berapa banyak, jumlah kaos kita bagikan, juga atribut, semua diperhatikan," jelasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SBY meminta kader Demokrat itu tidak bicara dan mendengarkan arahan penting darinya.
Baca SelengkapnyaSBY bahkan membanggakan sosok Prabowo sebagai sahabat lama yang turut berjuant sejak zaman Taruna TNI
Baca SelengkapnyaPresiden ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ikut turun gunung mendukung dan membantu Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSBY bersiap turun gunung langsung memenangkan Capres Prabowo
Baca SelengkapnyaSBY juga memastikan siap turun gunung memenangkan Prabowo di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat SBY bersiap turun gunung langsung memenangkan Capres Prabowo Subianto di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPKB meminta SBY ikut turun visi dan gagasan yang berdampak baik bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tidak disangka terjadi ketika SBY mendadak marah sampai menunjuk ke arah kader.
Baca Selengkapnya"Dengarkan yang belakang, dengarkan yang belakang, iya iya, lihat sini kamu," ujar SBY sambil menunjuk kadernya tersebut.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat darurat di Cikeas, Jumat 1 September 2023.
Baca SelengkapnyaSBY menyinggung peribahasa musang berbulu domba ketika memberikan pernyataan terkait pengkhianatan Anies Baswedan yang memilih Cak Imin sebagai cawapresnya.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat memiliki target untuk menang di Pileg 2024 dan menang di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya