Terjadi guncangan di koalisi jika Jokowi pilih cawapres dari parpol
Merdeka.com - Pengamat politik universitas Al-Azhar Zaenal A Budiyono menyarankan, Joko Widodo (Jokowi) memilih cawapres dari kalangan profesional. Terutama yang memiliki latar belakang ekonomi.
"Problem yang dihadapi sekarang adalah ekonomi. Maka menurut saya pakar-pakar atau pengusaha yang di bidang ekonomi itu layak dipertimbangkan karena paham tentang ekonomi. Itu yang pertama," kata dia di restoran pulau dua, Senayan, Jakarta, Selasa (10/7).
Zaenal menyarankan, Jokowi memilih kalangan profesional ekonom seperti mantan menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan mantan Menteri perekonomian Chairul Tanjung (CT).
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa sosok ideal Menteri Keuangan untuk Prabowo-Gibran? 'Menteri keuangan fungsinya apa sih? Ngerem. Ya ngerem. 'Eh, kita udah mau masuk jurang', direm gitu. Kalau menteri keuangannya tidak kuasa ngerem, los aja, nah, udah, di tepi jurang krisis kita. Jadi hati-hati,' ujar Faisal saat ditemui di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa menteri Jokowi yang terlibat korupsi? Para Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi Dua periode pemerintahan Presiden Jokowi setidaknya ada bebarapa menteri yang terjerat kasus korupsi.
-
Siapa saja yang mendampingi Presiden Jokowi di forum bisnis? Tak hanya Mendag Zulkifli Hasan, ada juga sederet menteri lainnya yang ikut mendampingi Presiden dalam acara tersebut. Seperti Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Ad Interim Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Erick Thohir; Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar; Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta Duta Besar RI untuk RRT Djauhari Oratmangun.
"Rizal Ramli, Sri Mulyani, CT. Tinggal Pak Jokowi mau pilih yang mana mahzab Sri Mulyani atau mahzab Rizal Ramli," imbuh dia.
Dia menambahkan, elektabilitas Jokowi sekarang pada posisi 50 persen, tetapi jika Jokowi berhasil mengelaborasi isu ekonomi yang berpihak pada rakyat, tentu rakyat akan memberikan balasan dukungan. Baginya, dengan memilih ekonom langkah Jokowi lebih mulus memperpanjang kontrak RI 1.
"Tetapi saya yakin tokoh sekelas Sri Mulyani dan Rizal Ramli memiliki banyak pendukung terutama di kalangan kelas menengah yang paham ekonomi. Problem utama yang dihadapi masyarakat saat ini kan kalau harga naik, dollar naik," tutur Zainal.
"Kalau ekonomi menurut saya itu jauh lebih mudah untuk Pak Jokowi second period. Second period biasanya lebih keras kita ingat pak SBY di 2004-2009 happy ending. Nah di 2009-2014 sangat keras," ucap dia.
Zaenal yakin Jokowi sudah mengantongi nama-nama kalangan profesional. Kendati demikian, Jokowi masih bimbang karena mesti melobi elit parpol pendukungnya dan menimbulkan negosiasi yang alot.
"Kenapa tidak diumumkan? Ya karena masih galau memilih itu. Mana antara 2 atau 3. Okelah muncul nama Mahfud MD, CT, Sri Mulyani. Menurut saya itu juga belum fix. Karena pak Jokowi juga harus ngomong bukan hanya dengan bu Mega (Ketum PDIP) tapi juga dengan partai yang lain. Kalau forum dengan partai lain resmi dibuka saya pikir akan terjadi perdebatan juga," terang Zaenal.
Sementara, di sisi lain, Jokowi akan tersandera bila memilih pendamping dari kalangan elit parpol. Terutama bila Jokowi menarik figur dari partai Golkar, PPP dan PKB maka koalisinya rentan pecah.
"Pilihannya menjadi sulit bagi Jokowi kalau anda amati misalnya tadi malam itu Pak Airlangga sudah buat twit yang cukup keras. Golkar tetap pada posisi Jokowi-Airlangga. Kalau misalnya dia menggandeng Romi (Ketum PPP), Cak Imin (Ketum PKB) atau tokoh partai lain saya yakin akan terjadi guncangan di koalisi itu," paparnya.
"Akan lebih smooth atau bisa dikendalikan kalau tokoh yang maju profesional. Karena logikanya tidak ada yang tersakiti. Anda harus ingat bahwa Golkar partai terbesar kedua. Tiba-tiba Jokowi mengambil partai yang lebih kecil tentu ada efeknya," imbuh Zainal.
Zaenal juga melihat banyak elit parpol pendukung Jokowi menyerahkan sepenuhnya figur cawapres ke Jokowi. Namun, di balik layar para elit parpol ingin kepentingannya terpenuhi supaya bisa duduk di kursi RI 2 mendampingi Jokowi.
"Kan kita lihat partai partai sering mengatakan itu terserah Pak Jokowi. Itu politik di panggung. Tapi di belakang kan mereka punya interest. Mana ada partai yang gak pingin Wapres. Oke partai seperti NasDem mungkin gak dia ngukur diri bagus karena masih 5 persen. Tapi partai sekelas PKB, PPP Golkar ya tentu mereka punya interest. Maka yang paling aman adalah profesional untuk Pak Jokowi. Karena tidak akan ada kecemburuan di antara partai partai tersebut," tutupnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kubu Prabowo-Gibran juga banyak diisi oleh para menteri dari pemerintahan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenteri lama Jokowi terlihat menyambangi kediaman Prabowo Subianto, Senin 14 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaNantinya pemerintahan akan diisi para ahli yang mempunyai keahlian di bidang tertentu.
Baca SelengkapnyaMedia asing mulai mengulas sejumlah nama yang akan menjadi menteri keuangan pengganti Sri Mulyani di kabinet berikutnya.
Baca SelengkapnyaDua menteri kabinet Jokowi yang juga masuk jajaran menteri Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaJumat siang menjelang sore (27/9), mobil-mobil berpelat dinas dan pribadi tampak keluar masuk rumah Presiden terpilih Prabowo Subianto di Hambalang.
Baca SelengkapnyaMenko Perekonomian Airlangga Hartarto yang mempolitisasi bantuan sosial
Baca SelengkapnyaPasar akan jauh lebih percaya kepada profesional yang mampu mengelola keuangan dengan ba
Baca SelengkapnyaIsu Sri Mulyani akan mundur dari kabinet Indonesia Maju diembuskan oleh ekonom senior, Faisal Basri.
Baca SelengkapnyaSejumlah lembaga survei menyatakan pasangan Prabowo-Gibran memenangkan pilpres 2024 versi penghitungan cepat atau quick count.
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, saat ini Indonesia menghadapi tantangan ekonomi seperti nilai tukar rupiah yang lemah.
Baca SelengkapnyaDi antara sejumlah nama menteri yang kini menjabat, terdapat kabar bahwa beberapa di antaranya akan kembali mendapatkan posisi dalam kabinet yang akan datang.
Baca Selengkapnya