Terlihat 'plintat plintut', SBY siapkan strategi dukung Jokowi
Merdeka.com - Partai Demokrat membuka kesempatan kedua capres yakni Jokowi dan Prabowo Subianto untuk memaparkan visi, misi dan program pada 1 Juni mendatang. Peluang tersebut dibuka Partai Demokrat untuk melihat potensi merapat ke salah satu kubu koalisi.
Hal ini dinilai bertentangan dengan komitmen Partai Demokrat sebelumnya, di mana hasil Rapimnas 18 Mei lalu mayoritas kader Partai Demokrat memilih untuk bersikap netral. Dengan sikapnya ini, tidak sedikit masyarakat yang menganggap Partai Demokrat 'galau'.
Pengamat Politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing menilai langkah Partai Demokrat tersebut bukan galau, melainkan sedang menjalankan suatu strategi tertentu.
-
Apa yang dilakukan oleh Megawati, SBY, dan JK di Pemilu 2024? Megawati, SBY dan Jusuf Kalla secara tidak langsung ikut bertarung di Pemilu 2024.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
"Strategi yang dimainkan SBY itu bagus sekali," kata Emrus kepada merdeka.com, Kamis (29/5).
Emrus menjelaskan, hasil Rapimnas memang menyatakan bahwa sebesar 21 persen suara kader Partai Demokrat ingin berkoalisi dengan Partai Golkar apabila dimungkinkan, 22 persen suara kader Partai Demokrat ingin berkoalisi dengan Gerindra dan sebanyak 56 persen kader ingin netral.
"Tapi jangan lupa Rapimnas ini kan juga memberi wewenang kepada SBY untuk memutuskan netral atau merapat ke Gerindra . Masih mungkin juga SBY merapat ke PDIP walau hasil Rapimnas 0 persen (kader yang memilih Jokowi)," jelas Ermus.
Saat ini, lanjut Ermus, SBY sedang memanfaatkan kewenangannya tersebut untuk membawa Partai Demokrat berlabuh ke salah satu kubu koalisi. Ermus menilai, secara kultural, Partai Demokrat serupa dengan PDIP . Sosok Megawati sangat besar pengaruhnya terhadap pergerakan PDIP , begitu juga Partai Demokrat dengan sosok SBY .
Peran SBY yang sangat besar di Partai Demokrat ditambah dengan 10 persen perolehan suara Partai Demokrat dalam Pileg lalu, menjadikan Partai Demokrat sebagai penentu kemenangan salah satu pasangan capres-cawapres.
"Ketokohan SBY di Demokrat sama dengan Megawati di PDIP . Penentu kemenangan pilpres mendatang adalah SBY , SBY adalah ahli strategi. SBY kelihatannya plintat plintut, tapi ternyata tidak," tutup Ermus.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini Gerindra masih menunggu deklarasi resmi Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaPrabowo juga meminta SBY secara khusus untuk menjadi mentornya langsung di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSejumlah tokoh politik berlomba-lomba ingin bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, termasuk Presiden Joko Widodo dan Calon Presiden Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaYusak mengatakan, pertemuan SBY dan Jokowi menimbulkan efek psikologis berupa dukungan terhadap Prabowo.
Baca SelengkapnyaPanel Barus menyebut PDIP tengah memainkan taktik bambu
Baca SelengkapnyaKampanye akbar di Banyuwangi, SBY ajak masyarakat untuk pilih Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaMenteri aktif itu mengaku mendapat restu dari sosok pak lurah untuk membentuk koalisi baru bersama Partai Demokrat, PKS dan PPP.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan sedang berada di Jawa Tengah sejak tiga hari lalu.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan upaya Presiden Jokowi berupaya mempertahankan kepemimpinannya dengan merebut PDIP dan Golkar.
Baca SelengkapnyaSBY lebih memilih Prabowo Subianto-Gibran karena dinilai lebih siap memimpin Indonesia
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto mengaku jika komunikasi yang dilakukan dengan Partai Demokrat tidak menemukan jalan buntu (deadlock).
Baca Selengkapnya