Tersangkut etik, Akom dan Tommy terancam gagal jadi caketum Golkar
Merdeka.com - Wakil Ketua Komite Etik Munaslub Golkar Lawrence Siburian menegaskan bahwa bakal calon Ketua Umum Golkar Ade Komarudin dan Tommy Soeharto terancam gagal lolos seleksi tahap awal.
"Pak Tommy itu sudah jelas (pernah) divonis lebih dari 5 tahun. Jadi itu ya sudah pasti juga kita harus ikuti hukum negara. Kalau sudah 5 tahun kan enggak bisa berkarir di bidang politik," kata Lawrence di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa (3/5).
"Itu kita harapkan menjadi perenungan daripada teman-teman tim suksesnya Pak Tommy dan Pak Tommy sendiri. Karena hukum negara mengatur tidak menjadi pejabat publik," imbuhnya.
-
Siapa yang diminta tidak mengklaim sebagai kader Golkar? Partai Golkar meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengklaim sebagai kader partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Kenapa Partai Golkar tidak mau Munaslub? “Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan.
-
Mengapa Golkar meminta Bahlil tak mengklaim sebagai kader? Sahmud Ngabalin mengingatkan, Bahlil bukan lagi sebagai kader partai berlambang pohon beringin. Ia meminta Bahlil tak menjilat ludah sendiri dengan mengaku sebagai kader Golkar. Sebab, Bahlil sendiri sudah mengakui bukan menjadi bagian dari Partai Golkar sejak lama.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Kenapa Golkar menolak Munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
Namun pihak panitia sejauh ini masih belum bisa memastikan apakah Tommy akan mengajukan diri sebagai calon ketua umum atau tidak. Jika hal itu terjadi, maka komite etik akan segera rapat memberikan pertimbangan, penilaian, dan memutus apakah Tommy bisa jadi calon atau tidak.
"Itu KUHP dan Undang-undang Pilkada, Undang-undang Pemerintahan yang baik 30 tahun 2015 juga mengatur itu. Jadi itu bukan kita karang-karang," tuturnya.
Selain itu, Lawrence mengaku bahwa pihaknya mendapat aduan mengenai masalah Ade Komarudin (Akom). Sebelum menjadi ketua DPR, Akom dianggap telah berjanji secara resmi tidak akan mencalonkan diri sebagai ketua umum Golkar jika jadi ketua DPR.
"Misalnya Pak Ade Komarudin, sudah tanda tangan di atas materai, tidak akan mencalonkan diri, itu sudah ada yang mempersoalkan ke kita. Dia sudah tanda tangan, tapi dia langgar, apa dia melanggar kode etik apa tidak? Itu masih dalam pembahasan kita dalam komite etik, apakah itu masuk PDLT atau tidak," ungkapnya.
Hal tersebut berbeda dengan bakal calon Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (Setnov). Meski pernah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua DPR karena kasus 'Papa Minta Saham' di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR, Setnov tidak dianggap mendapatkan sanksi dari alat kelengkapan dewan bagian etik tersebut.
"MKD setahu saya kemarin kan enggak ada putusan (soal kasus Setnov). Itu persoalannya. Kalau kemarin ada putusan, itu jadi pertimbangan kita," ujarnya.
Lawrence menegaskan pihaknya akan tetap bertindak netral untuk menegakkan aturan dan etika Munaslub Golkar. Dia juga mengaku diawasi oleh sistem yang dibentuk melalui peraturan internal dan eksternal partai.
"Kita ingin pemimpin bersih, kalau enggak bersih janganlah menjadi pemimpin publik sebagai pejabat penyelenggara negara," pungkasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Golkar merupakan partai besar yang tak bisa ditekan oleh siapapun.
Baca SelengkapnyaAirlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.
Baca SelengkapnyaAhok mengaku ingin ikut mengampanyekan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaSeluruh kader Partai Golkar sudah menyerahkan keputusan di Pilpres 2024 kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Baca Selengkapnya"Tidak ada Munaslub. Semua sudah final dan tegas, Munas digelar 2024," tegas Agung Laksono.
Baca SelengkapnyaGolkar yakin tidak akan ada Munaslub di tengah kepemimpinan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaPenentuan siapa yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan Partai Golkar akan ditentukan di Musyawarah Nasional (Munas) ke-11.
Baca SelengkapnyaGolkar mengakui tidak mudah menghadapi kondisi di mana DPP memutuskan tidak mengusung Airin di Pilgub Banten.
Baca SelengkapnyaPDIP menegaskan menghindari pola transaksional dan pembagian sumber daya ekonomi dalam membangun koalisi politik.
Baca SelengkapnyaKoalisi Indonesia Maju (KIM) yang di dalamnya ada Partai Golkar, hendak mengusung Ridwan Kamil di Jakarta
Baca SelengkapnyaWaketum Golkar curiga ada penumpang gelap dengan kemunculan gagasan Munaslub melalui orang yang mengaku anggota Dewan Pakar Golkar.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi, desakan Munaslub untuk melengserkan Airlangga dilakukan Kelompok Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar.
Baca Selengkapnya