Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

TGB: Kalau di masjid disuarakan harus pilih A, jangan pilih B, itu sangat tak tepat

TGB: Kalau di masjid disuarakan harus pilih A, jangan pilih B, itu sangat tak tepat tanggaoan TGB soal politik masuk masjid. ©2018 Merdeka.com/Arie Sunaryo

Merdeka.com - Polemik masjid dijadikan tempat politik praktis bermula saat Amien Rais memberikan tausiyah usai mengikuti Gerakan Indonesia Salat Subuh berjemaah di Masjid Baiturrahim, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pada Jumat (13/4). Dalam kesempatan itu, dia menyebut ada partai Allah dan partai setan.

Menanggapi masjid dijadikan tempat politik praktis, Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi mengatakan perkataan yang dilontarkan Ketua Dewan Kehormatan PAN tersebut harus sesuai konteks dan definisi. Harus diketahui terlebih dahulu definisi politik yang dimaksudkan.

"Harus diketahui terlebih dahulu, definisi politik itu apa, kalau konteksnya untuk membangun kebijakan yang baik itu sah-sah saja. Kalau dalam pengajian disisipkan pesan-pesan kebaikan, tentu hal tersebut diperbolehkan," ujar TGB disela Silaturahmi Akbar Ulama Alumni Al-Azhar Indonesia bersama Grand Syaikh Al Azhar di Alila Hotel Solo, Selasa (1/5).

Orang lain juga bertanya?

Namun jika disisipi materi politis untuk memilih seseorang dan tak memilih seseorang, hal tersebut tentu tidak dibenarkan.

"Kalau pesan kebaikan, boleh saja, tapi kalau di masjid disuarakan harus pilih si A, jangan pilih si B. Pilih partai A jangan pilih partai B, itu sangat tak tepat," tandasnya.

Sementara itu, Silaturahmi Akbar Ulama Alumni Al-Azhar Indonesia dihadiri sejumlah tokoh. Diantaranya Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin, Quraish Shihab, Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi, dan Grand Syaikh Al Azhar Prof. Ahmad M. al Thayyib.

Dalam kesempatan tersebut Lukman Hakim menyampaikan jika acara tersebut merupakan keinginan Grand Syaikh Al Azhar. Kegiatan tersebut juga dalam rangka mengembangkan Islam Wasathiyah.

"Grand Syaikh pagi ini membuka konsultasi tingkat tinggi ulama dan cendekiawan muslim bersama Presiden di Bogor. Punya waktu di Solo untuk bereuni," jelasnya.

Menurut Lukman, ada sekitar 500 alumni Al Azhar yang hadir di kegiatan ini. Sedangkan di Indonesia sendiri saat ini tercatat ada 30 ribu alumni Al Azhar.

Pertemuan di Solo ini juga dimaksudkan untuk bertukar pikiran dan mengembangkan islam wasatiyah. Moderat dan pro aktif menata peradaban dunia ini di tengah tantangan global yang terjadi.

Lebih lanjut TGB Zainul Majdi menambahkan, hingga saat ini para alumni Al Azhar di Indonesia mengabdi dengan cara yang beragam. Ada yang menjadi doktor, dosen, guru, penceramah, hingga menjadi Gubernur seperti dirinya.

"Meski ada beragam cara pengabdian, para alumni Al Azhar disatukan oleh ajaran Al Azhar yakni Manhajul Wasathiyah. Artinya pendekatan modernasi islam. Intinya ajaran itu tidak mempertentangkan hal yang baik dalam kehidupan. Ketika islam datang, ia datang bersama kearifan yang datang, saling melengkapi membuat masyarakat baik. Tak boleh ada pendekatan konfrontatif," pungkas dia.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bagaimana Cara Menjaga Adab di Dalam Masjid Beserta Doanya
Bagaimana Cara Menjaga Adab di Dalam Masjid Beserta Doanya

Kumpulan doa dan adab saat berada di dalam masjid.

Baca Selengkapnya
Gus Miftah Kritik Aturan Sepiker Saat Ramadan, Kemenag Sebut Asbun dan Gagal Paham
Gus Miftah Kritik Aturan Sepiker Saat Ramadan, Kemenag Sebut Asbun dan Gagal Paham

Gus Miftah membandingkan penggunaan sepiker dengan dangdutan

Baca Selengkapnya
Menag Minta Khatib Salat Jumat Sampaikan Pesan Pemilu Damai dan Hargai Perbedaan Pilihan Politik
Menag Minta Khatib Salat Jumat Sampaikan Pesan Pemilu Damai dan Hargai Perbedaan Pilihan Politik

Yaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ghibah Diperbolehkan, ini Alasannya
Ternyata Ghibah Diperbolehkan, ini Alasannya

Ghibah dalam bahasa umum diartikan sebagai menggunjing atau membicarakan keburukan orang lain, dikenal sebagai perbuatan yang dilarang dalam agama.

Baca Selengkapnya
Gus Miftah Balas Kemenag Usai Disebut Asbun soal Pembatasan Speaker Masjid: Jangan Baper
Gus Miftah Balas Kemenag Usai Disebut Asbun soal Pembatasan Speaker Masjid: Jangan Baper

Gus Miftah menyarankan Kemenag untuk mendengarkan kembali isi ceramahnya di Bangsri, Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Kemenag: Tidak Ada Larangan, yang Ada Hanya Pengaturan Pengeras Suara di Masjid
Kemenag: Tidak Ada Larangan, yang Ada Hanya Pengaturan Pengeras Suara di Masjid

Kemenag tegaskan tidak ada larangan penggunaan pengeras suara di masjid dan musalla saat azan

Baca Selengkapnya
Menko PMK Muhadjir: Pengeras Suara Untuk Kepentingan Ibadah, Jangan Adu Keras
Menko PMK Muhadjir: Pengeras Suara Untuk Kepentingan Ibadah, Jangan Adu Keras

Menko PMK Muhadjir mengatakan imbauan pengeras suara agar tidak terjadi kegaduhan di masyarakat

Baca Selengkapnya
Bagaimana Cara Menjaga Adab di Dalam Masjid? Simak Penjelasannya
Bagaimana Cara Menjaga Adab di Dalam Masjid? Simak Penjelasannya

Beberapa adab di dalam masjid yang harus diketahui oleh seluruh umat Islam.

Baca Selengkapnya
Polri Tegaskan Tempat Ibadah Bukan untuk Kepentingan Politik
Polri Tegaskan Tempat Ibadah Bukan untuk Kepentingan Politik

Kepolisian menegaskan kepada semua pihak agar tidak melakukan kampanye politik di dalam tempat ibadah.

Baca Selengkapnya
Ustaz Syafiq Riza Basalamah Unggah Surat Keberatan GP Ansor, Ini Isinya
Ustaz Syafiq Riza Basalamah Unggah Surat Keberatan GP Ansor, Ini Isinya

Ustaz Syafiq Riza Basalamah buka suara terkait penolakan kedatangan dalam pengajian di Masjid Assalam Purimas Kota Gunung Anyar Surabaya.

Baca Selengkapnya