TGB sebut dalam waktu dekat Partai Demokrat akan bersikap soal dukungannya ke Jokowi
Merdeka.com - Anggota Majelis tinggi Partai Demokrat Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi mengatakan, dalam waktu dekat Partai Demokrat akan memberikan sikap terkait keputusannya mendukung Joko Widodo dalam Pilpres 2019. Namun, dia tidak merinci apakah Demokrat bakal memberikan sanksi atau tidak.
"Saya melihat satu dua hari inilah ada penjelasan hal-hal yang terkait dengan Partai Demokrat," kata TGB di RM Taliwang, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (20/7).
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) menegaskan tetap komitmen dengan sikap politiknya mendukung Jokowi. Meski nantinya Demokrat melabuhkan dukungan kepada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Bagaimana Demokrat akan membantu Prabowo? Nantinya, kata Waketum Gerindra, Demokrat akan memberikan masukan dan catatan terhadap program pemerintahan Jokowi. 'Prabowo sudah menyatakan keyakinannya untuk melanjutkan banyak sekali program-program Pak Jokowi yang sangat baik. Dan tentu Partai Demokrat pada saatnya akan memberikan masukan-masukan juga dan catatan-catatannya.'
-
Apa komitmen PKB di Pilgub Jabar? 'Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya,' ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6).
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Apa kegiatan yang diusung TKD Jawa Barat untuk Prabowo-Gibran? TKD Jawa Barat menggelar lomba cipta lagu dan menyanyi untuk masyarakat Jawa Barat.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
"Saya tidak mengerti, ya mungkin Demokrat punya sikap politik lain, tapi kan saya sudah menyampaikan sikap politik saya," ujar dia.
TGB kembali mengatakan, sebenarnya telah mengatur jadwal cukup lama untuk meminta bertemu dengan Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun permintaannya menemui SBY belum terpenuhi.
"Saya serba salah nih ngomongnya, tapi ditanya sama anda, saya sudah minta waktu cukup lama dari tanggal 28 Mei. Saya minta kemudian akhir bulan Juni, kemudian satu dua hari sebelum beliau masuk rumah sakit, lalu ya mungkin beliau punya banyak kesibukan yang lain," kata dia.
SBY juga sebelumnya dirawat di RSPAD karena kondisi kesehatannya yang menurun. TGB belum berkenan menjenguk SBY walaupun sudah boleh pulang dari rumah sakit. Dia hanya mendoakan mantan Presiden RI ke-6 itu bisa pulih total.
"Kan kalau kita hadir itu harus bisa mengkondisikan situasi, kalau misalnya anda datang ketempat orang yang mungkin sedang hal hal yang mungkin kurang nyaman ya kedatangan itu bukan bisa jadi lebih memenangkan, kita doakanlah beliau sebagai tokoh bangsa sehat selalu," kata dia.
Belum ada menawari pindah parpol
Lebih jauh TGB mengaku belum ada tawaran dari partai politik lain untuk menawarkannya pindah dari Partai Demokrat. "Belum ada, enggak. Silaturahim biasa, kebetulan ketum dari beberapa partai itukan senior saya jadi saya silaturahim aja," katanya.
Silaturahmi dengan elit partai politik lain juga juga sebagai rasa terima kasih karena telah mendukungnya menjadi Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB). TGB memimpin NTB sejak tahun 2013.
"Bahas bahwa saya mau selesai 17 September sebagai Gubernur. Terimakasih dukungannya," ucapnya.
Diberitakan, TGB mengaku cukup dekat dengan Jokowi. Apalagi selama ini namanya kerap masuk dalam bursa cawapres di Pilpres 2019.
Menurut dia, Jokowi merupakan tipe pemimpin pekerja keras. Oleh karena itu, TGB menganggap mantan Gubernur DKI Jakarta itu layak maju kembali sebagai calon presiden di Pilpres mendatang.
"Suatu transformasi enggak cukup hanya lima tahun, ketika periodisasi maksimal 10 tahun. Saya rasa sangat fair kita beri kesempatan Beliau untuk kembali melanjutkan," ucap TGB.
Namun dukungannya kepada Jokowi dalam Pilpres 2019 mendatang membuat hubungannya dengan Partai Demokrat, memanas. Sebab, hingga sekarang Partau Demokrat belum menentukan sikap politik dukungan Pilpres 2019.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bobby menegaskan sudah berkoordinasi dengan partai berlogo banteng moncong putih itu terkait pengembalian KTA.
Baca SelengkapnyaKetum AHY akan segera mengumumkan ke koalisi mana Partai Demokrat akan bergabung.
Baca SelengkapnyaJokowi memiliki hak individu untuk mendukung paslon manapun.
Baca SelengkapnyaKendati telah mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo-Gibran, namun Bobby menegaskan dirinya masih kader dari PDIP.
Baca SelengkapnyaSikap Bobby mendukung abang iparnya dinilai wajar, namun sebagai anggota PDIP, dia harus patuh pada kebijakan partai.
Baca SelengkapnyaBobby ditanya apakah sudah mengembalikan Kartu Tanda Anggota PDIP.
Baca SelengkapnyaPenentuan bakal cawapres pendamping Prabowo bakal dilakukan secara kekeluargaan bersama seluruh parpol yang tergabung dalam KIM.
Baca SelengkapnyaLalu Iqbal menerima dokumen Model B.1-KWK Parpol dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani di Jakarta, Jumat (23/8).
Baca SelengkapnyaProjo meyakini jika Presiden Jokowi akan mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaRapimnas Demokrat akan digelar 21 September 2023 mendatang di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaPuan menyebut PDIP tidak akan terburu-buru memanggil Bobby untuk meminta penjelasan.
Baca Selengkapnya