The Habibie Center: Hampir 50 persen pilkada disertai aksi kekerasan
Merdeka.com - Peneliti Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan The Habibie Center, Sopar Peranto mengungkapkan, dalam 10 tahun terakhir pelaksanaan pilkada, hampir setengahnya diwarnai insiden kekerasan. Pelakunya adalah massa pendukung kandidat pasangan calon dan simpatisan.
"Kami ingin menyoroti aspek kekerasan dalam pemilukada kali ini bahwa memang hampir 50% pilkada terjadi insiden kekerasan," ujarnya dalam Diskusi Publik" Menyongsong Pilkada Serentak", Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (27/10).
Sopar memaparkan itu berdasarkan hasil penelitian dari insiden dan dampak kekerasan dalam pemilukada pada periode 2005-2014 di 16 wilayah. Yakni, Aceh, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Jawa Timur, Sumatera Utara, Papua, NTB, Maluku, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Lampung, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Papua Barat, dan Jabodetabek.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Apa arti Pilkada? Pilkada adalah singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Di mana pilkada pertama di Indonesia diselenggarakan? Adapun pelaksanaan Pilkada pertama di Indonesia dilakukan di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
-
Bagaimana Pilkada Serentak diadakan? Dalam sistem presidensial, pemilihan dilakukan secara langsung oleh rakyat, yang menciptakan akuntabilitas dan legitimasi bagi pemimpin daerah.
"Tahun politik ini cenderung turun kekerasannya. Kami menyorotinya di 16 wilayah pada 10 tahun terakhir," paparnya.
Sopar menambahkan, jika sebagian kekerasan masih dalam skala kecil, di mana beberapa wilayah tidak pernah absen dalam bentrokan.
"Hampir 48% ini kami kategorikan dalam skala kecil. Bentrokan masa itu pasti ada khususnya wilayah Papua, NTT, NTB, dalam 10 tahun terakhir ini terjadi bentrok," terangnya.
Bentuk kekerasan yang termasuk dalam skala kecil ini seperti perusakan baliho, spanduk, poster, dan lain-lain. Di mana dampak dari perusakan ini menghasilkan 32 orang mengalami cedera dan 297 terjadi kerusakan bangunan.
Kemudian kasus penganiayaan, demonstrasi, mobilisasi massa dan pengeroyokan. Dampak kekerasannya cukup signifikan dengan penganiayaan mencapai 11 tewas, 313 cedera, dan 14 bangunan rusak. Sementara demonstrasi anarkis menyumbang 2 tewas, 381 cedera dan 115 bangunan rusak.
Sopar menambahkan, sebagian besar korban tewas akibat konflik pilkada berasal dari provinsi Papua (Kabupaten Puncak dan Tolikara) pada 2011-2012 dan provinsi Aceh pada 2011.
"Aktornya sebagian besar antar massa pendukung kandidat dan simpatisan. Diikuti dengan antar massa pendukung dan pemerintah," ucap Sopar.
Tahap yang paling rentan kekerasan adalah saat masa kampanye. Jumlah kekerasan saat pilkada di tingkat kabupaten dan kota cenderung tinggi angkanya dan pilkada Gubernur adalah yang paling rentan.
"Pilkada gubernur lebih rentan dibanding pilkada di tingkat kabupaten dan kota berdasarkan data yang kami analisis 10 tahun terakhir ini," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data Perludem ada 21 PHPU di Papua Tengah yang didaftarkan ke MK
Baca SelengkapnyaMencatat ada 8 orang meninggal dunia, terdiri atas lima anggota TNI/POLRI dan tiga warga sipil
Baca SelengkapnyaPemilu 1955 di Indonesia menjadi momen bersejarah yang menandai pelaksanaan pemilihan umum pertama setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Baca SelengkapnyaUntuk lokasi aksi KKB mayoritas terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Yahukimo, Nduga, dan Pegunungan Bintang.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan Pilkada secara serentak nanti memiliki kerawanan yang lebih besar dibandingkan Pilpres maupun Pileg.
Baca SelengkapnyaMassa merupakan pendukung salah satu calon anggota legislatif.
Baca SelengkapnyaBawaslu mencatat Papua menjadi lokasi awan dalam tahapan Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaTemuan 12 daerah rawan konflik ini berdasarkan hasil pemetaan Polda Papua.
Baca SelengkapnyaTerdapat 6 Provinsi di Papua dengan perolehan yang berbeda-beda
Baca SelengkapnyaPemilu 1955 di Indonesia merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam proses demokratisasi dan konsolidasi negara setelah merdeka pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaMengetahui sejarah Pemilu di Indonesia dari masa ke masa sejak tahun 1955 sampai 2024.
Baca SelengkapnyaJawa Tengah menjadi salah satu titik rawan Pilkada 2024, KPU beberkan sejumlah faktornya.
Baca Selengkapnya