Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

The Habibie Center: Hampir 50 persen pilkada disertai aksi kekerasan

The Habibie Center: Hampir 50 persen pilkada disertai aksi kekerasan Simulasi pengamanan Pilkada serentak. ©2015 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Peneliti Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan The Habibie Center, Sopar Peranto mengungkapkan, dalam 10 tahun terakhir pelaksanaan pilkada, hampir setengahnya diwarnai insiden kekerasan. Pelakunya adalah massa pendukung kandidat pasangan calon dan simpatisan.

"Kami ingin menyoroti aspek kekerasan dalam pemilukada kali ini bahwa memang hampir 50% pilkada terjadi insiden kekerasan," ujarnya dalam Diskusi Publik" Menyongsong Pilkada Serentak", Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (27/10).

Sopar memaparkan itu berdasarkan hasil penelitian dari insiden dan dampak kekerasan dalam pemilukada pada periode 2005-2014 di 16 wilayah. Yakni, Aceh, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Jawa Timur, Sumatera Utara, Papua, NTB, Maluku, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Lampung, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Papua Barat, dan Jabodetabek.

"Tahun politik ini cenderung turun kekerasannya. Kami menyorotinya di 16 wilayah pada 10 tahun terakhir," paparnya.

Sopar menambahkan, jika sebagian kekerasan masih dalam skala kecil, di mana beberapa wilayah tidak pernah absen dalam bentrokan.

"Hampir 48% ini kami kategorikan dalam skala kecil. Bentrokan masa itu pasti ada khususnya wilayah Papua, NTT, NTB, dalam 10 tahun terakhir ini terjadi bentrok," terangnya.

Bentuk kekerasan yang termasuk dalam skala kecil ini seperti perusakan baliho, spanduk, poster, dan lain-lain. Di mana dampak dari perusakan ini menghasilkan 32 orang mengalami cedera dan 297 terjadi kerusakan bangunan.

Kemudian kasus penganiayaan, demonstrasi, mobilisasi massa dan pengeroyokan. Dampak kekerasannya cukup signifikan dengan penganiayaan mencapai 11 tewas, 313 cedera, dan 14 bangunan rusak. Sementara demonstrasi anarkis menyumbang 2 tewas, 381 cedera dan 115 bangunan rusak.

Sopar menambahkan, sebagian besar korban tewas akibat konflik pilkada berasal dari provinsi Papua (Kabupaten Puncak dan Tolikara) pada 2011-2012 dan provinsi Aceh pada 2011.

"Aktornya sebagian besar antar massa pendukung kandidat dan simpatisan. Diikuti dengan antar massa pendukung dan pemerintah," ucap Sopar.

Tahap yang paling rentan kekerasan adalah saat masa kampanye. Jumlah kekerasan saat pilkada di tingkat kabupaten dan kota cenderung tinggi angkanya dan pilkada Gubernur adalah yang paling rentan.

"Pilkada gubernur lebih rentan dibanding pilkada di tingkat kabupaten dan kota berdasarkan data yang kami analisis 10 tahun terakhir ini," pungkasnya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perludem Prihatin Sengketa Pemilu di KPU & Bawaslu Papua: Harusnya Provinsi Baru Tak Dibiarkan Sendiri
Perludem Prihatin Sengketa Pemilu di KPU & Bawaslu Papua: Harusnya Provinsi Baru Tak Dibiarkan Sendiri

Data Perludem ada 21 PHPU di Papua Tengah yang didaftarkan ke MK

Baca Selengkapnya
Komnas HAM Soroti 12 Peristiwa  Kekerasan di Papua dalam Sebulan Terakhir
Komnas HAM Soroti 12 Peristiwa Kekerasan di Papua dalam Sebulan Terakhir

Mencatat ada 8 orang meninggal dunia, terdiri atas lima anggota TNI/POLRI dan tiga warga sipil

Baca Selengkapnya
Hasil Pemilu 1955 Menunjukkan Kemenangan Partai Besar yaitu PNI, Masyumi, NU, dan PKI, Berikut Penjelasannya
Hasil Pemilu 1955 Menunjukkan Kemenangan Partai Besar yaitu PNI, Masyumi, NU, dan PKI, Berikut Penjelasannya

Pemilu 1955 di Indonesia menjadi momen bersejarah yang menandai pelaksanaan pemilihan umum pertama setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

Baca Selengkapnya
Sepanjang 2023, 79 Orang Tewas & 84 Luka-Luka Akibat Ulah Keji KKB
Sepanjang 2023, 79 Orang Tewas & 84 Luka-Luka Akibat Ulah Keji KKB

Untuk lokasi aksi KKB mayoritas terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Yahukimo, Nduga, dan Pegunungan Bintang.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Petakan Ada 15 Provinsi Rawan dalam Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Panglima TNI Petakan Ada 15 Provinsi Rawan dalam Pilkada 2024, Ini Daftarnya

Pelaksanaan Pilkada secara serentak nanti memiliki kerawanan yang lebih besar dibandingkan Pilpres maupun Pileg.

Baca Selengkapnya
Massa Lempari Kantor KPU Yahukimo Pakai Batu, Seorang ASN Terluka
Massa Lempari Kantor KPU Yahukimo Pakai Batu, Seorang ASN Terluka

Massa merupakan pendukung salah satu calon anggota legislatif.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Ungkap Peta Kerawanan Pilkada 2024, Dua Daerah Ini Jadi Sorotan
Bawaslu Ungkap Peta Kerawanan Pilkada 2024, Dua Daerah Ini Jadi Sorotan

Bawaslu mencatat Papua menjadi lokasi awan dalam tahapan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
Daftar 12 Wilayah Rawan Konflik Saat Pemilu di Papua
Daftar 12 Wilayah Rawan Konflik Saat Pemilu di Papua

Temuan 12 daerah rawan konflik ini berdasarkan hasil pemetaan Polda Papua.

Baca Selengkapnya
Quick Count KedaiKopi 83,5% Suara Masuk di Papua: Prabowo-Gibran Unggul Hampir 80%
Quick Count KedaiKopi 83,5% Suara Masuk di Papua: Prabowo-Gibran Unggul Hampir 80%

Terdapat 6 Provinsi di Papua dengan perolehan yang berbeda-beda

Baca Selengkapnya
Pemenang Pemilu Tahun 1955, Berikut Sejarahnya
Pemenang Pemilu Tahun 1955, Berikut Sejarahnya

Pemilu 1955 di Indonesia merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam proses demokratisasi dan konsolidasi negara setelah merdeka pada tahun 1945.

Baca Selengkapnya
Sejarah Pemilu Indonesia dari Masa ke Masa Sejak Tahun 1955
Sejarah Pemilu Indonesia dari Masa ke Masa Sejak Tahun 1955

Mengetahui sejarah Pemilu di Indonesia dari masa ke masa sejak tahun 1955 sampai 2024.

Baca Selengkapnya
Jawa Tengah Titik Rawan Pilkada 2024, Persaingan Sengit Andika Vs Luthfi jadi Alasan
Jawa Tengah Titik Rawan Pilkada 2024, Persaingan Sengit Andika Vs Luthfi jadi Alasan

Jawa Tengah menjadi salah satu titik rawan Pilkada 2024, KPU beberkan sejumlah faktornya.

Baca Selengkapnya