The Initiative Institute: Prabowo lebih cocok jadi cawapres, Romi ungguli Muhaimin
Merdeka.com - Survei The Initiative Institute bertajuk "What the Elites Want?" menunjukkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto paling cocok jadi cawapres periode 2019-2024. Prabowo berada pada indeks 0,56 artinya di tingkat keterpilihan sedang.
Posisi kedua ditempati Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy dengan indeks 0,56. Disusul Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar 0,53.
Berikutnya diisi Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan pada indeks 0,53. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto di 0,51. Ketua Umum Partai Nasional Demokrasi Surya Paloh pada indeks 0,52, dan Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra 0,45.
-
Siapa Cawapres Prabowo di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2019? Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur dan Jokowi didukung Koalisi Indonesia Kerja.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2024? Pengamat Politik Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Moch Mubarok Muharam menyebut Prabowo Subianto sudah mendapatkan dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk maju pada Pilpres 2024.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Kenapa Prabowo-Gibran dianggap punya elektabilitas tinggi? Menurut Pradana, salah satu hal yang disorot oleh The Economist adalah terkait elektabilitas Prabowo-Gibran karena komitmen keberlanjutan terhadap berbagai program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terus digaungkan keduanya.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
"Ini berdasarkan klaster Ketum Partai. Nah menariknya, kalau kita lihat di antara Romi dan Cak Imin ternyata Romi unggul tipis kelayakan untuk jadi wapres dibandingkan dengan Cak Imin," kata CEO The Initiative Institute, Airlangga Pribadi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (15/7).
Airlangga menjelaskan, ada dua hal yang mengakibatkan Romi unggul dari Cak Imin. Pertama, Romi kerap berargumentasi di media terkait dengan Islam ramah dengan kalangan milenial. Kedua Romi bisa menggabungkan isu disrupsi ekonomi tentang problem-problem ekonomi dengan kreativitas milenial.
"Kedua hal tersebut kalau kita cek di google soal Islam dan milenial, kemudian ekonomi dan milenial ternyata Romi lebih aktif tampil menyuarakan isu-isu tersebut dan lebih argumentatif dibandingkan Cak Imin," jelasnya.
Pengajar Departemen Politik FISIP Universitas Airlangga ini mengatakan, meskipun Cak Imin sudah mendeklarasikan diri sebagai cawapres Jokowi kalangan elite menilai Romi lebih cocok jadi cawapres.
Survei ini dilakukan pada 10-15 Juli 2018 dengan menggunakan pendekatan Purposive Sampling. Di mana, responden adalah mereka yang memiliki informasi cukup baik tentang kebijakan dan karakteristik tokoh.
Kelompok Responden adalah akademisi, jurnalis, NGO, Organisasi Kemasyarakatan dan Kepemudaan, dan profesional. Survei dilakukan di enam daerah yaitu Jawa Barat, Sumatera Utara, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Makassar (Sulawesi Selatan). (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Elektabilitas menjadi topik yang santer dibicarakan mendekati Pemilihan Presiden 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto diniliai sebagai sosok pemimpin yang sangat dibutuhkan oleh rakyat Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto memiliki potensi menang pada pesta demokrasi mendatang.
Baca SelengkapnyaJika disandingkan menjadi tiga capres, nama Prabowo juga tetap mengungguli Ganjar, dan Anies yang ada di posisi akhir.
Baca SelengkapnyaNamun, sebanyak 24,9 persen responden belum menentukan pilihannya
Baca SelengkapnyaErick Thohir mengalahkan kandidat lainnya seperti Menpolhukam Mahfud MD sebesar 16,3 persen, Gubernur Khofifah sebesar 14,1 persen.
Baca SelengkapnyaJika Prabowo dipasangkan dengan Gibran maka tetap unggul dengan angka 37,5 persen.
Baca Selengkapnya"Insya Allah ada kemungkinan kita bisa selesaikan dalam satu putaran,"
Baca SelengkapnyaBasis lemah Anies Baswedan 22,8 persen, Ganjar Pranowo 21,5 persen dan Prabowo Subianto 24,2 persen.
Baca SelengkapnyaPoltracking Indonesia menggelar survei elektabilitas calon presiden dan calon wakil presiden di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan survei calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Yusril Ihza Mahendra mendapat elektabilitas tertinggi.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Prabowo lebih unggul di sejumlah lembaga survei
Baca Selengkapnya