Tifatul: Tak ada kubu-kubuan, kader PKS harus loyal pada pimpinan
Merdeka.com - Wakil Ketua Fraksi PKS Tifatul Sembiring menegaskan tidak ada bersih-bersih terhadap loyalis mantan Presiden PKS Anis Matta di PKS. Menurutnya setiap kader harus loyal pada instruksi pimpinan.
"Tidak ada, tidak ada kubu-kubuan itu tidak ada seperti dikatakan kubu-kubuan. Di partai manapun setelah terpilih pemimpin yang baru, akan loyal, loyalitas kita kepada pimpinan yang baru," kata Tifatul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/4).
Tifatul sendiri mengaku setia pada instruksi partai. Salah satu contohnya ialah dia pernah ditempatkan di Komisi VI DPR, padahal dia ingin berada di Komisi I DPR. Kemudian pada perombakan fraksi, dia dipindah ke Komisi III DPR.
-
Siapa yang dipecat dari partai politik? Sayangnya, pada tahun 2018, ia dipecat dari partai tersebut karena dituduh melakukan kecurangan suara pada pemilu sebelumnya.
-
Siapa yang dipecat oleh PDIP? PDIP telah memecat Cinta Mega usai ketahuan diduga main judi slot Politikus PDIP Cinta Mega akhirnya dipecat oleh partai, usai ketahuan diduga bermain judi online slot saat rapat paripurna bulan lalu.
-
Kenapa PDIP pecat Jokowi? Pemecatan Joko Widodo diakibatkan oleh tuduhan intervensi terhadap Mahkamah Konstitusi yang dianggap demi kepentingan keluarganya. Tindakan ini dianggap mencederai prinsip-prinsip demokrasi dan etika yang seharusnya dijunjung tinggi dalam berbangsa. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menilai bahwa pemanfaatan instrumen negara untuk kepentingan pribadi telah menyebabkan dampak yang sistemik, merusak sistem hukum dan demokrasi di Indonesia.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Bagaimana PDIP pecat Jokowi? Pemecatan Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution telah diumumkan secara resmi oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP) melalui Surat Keputusan dengan nomor 1649/KPTS/DPP/XII/2024.
-
Kenapa PDIP baru pecat Jokowi setelah Pilpres? Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memutuskan untuk menunda pengumuman terkait pemecatan. Langkah ini diambil demi menjaga kehormatan Jokowi sebagai Presiden dan untuk menghindari munculnya spekulasi negatif yang bisa berpengaruh selama masa kontestasi politik.
"Insinyur tukang solder kok disuruh di Komisi III, hukum. Ya mungkin (DPP PKS) mereka punya perencanaan. Jadi tidak ada itu kurang pas," tuturnya.
Dia juga berani memastikan bahwa partainya tetap menjadi oposisi bagi pemerintahan Jokowi-JK. Namun dia mengistilahkan sebagai oposisi yang loyal.
"Jadi kita tetap menjadi oposisi-oposisi yang loyal. PKS tidak masuk ke dalam koalisi pemerintah atau masuk ke kabinet, tidak tapi dalam hal ini untuk program-program pemerintah bagus kita dukung dan kalau kurang bagus kita tidak akan berpihak," pungkasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di hadapan anak buah berpangkat Prada, sang jenderal mengungkap janji.
Baca SelengkapnyaPDIP memandang kekuasaan harus diperjuangkan bersama rakyat.
Baca SelengkapnyaMenkum HAM Supratman menjamin pemerintah bersifat objektif terkait urusan parpol.
Baca SelengkapnyaKetua Dewan Penasihat Golkar Luhut Binsar Pandjaitan bicara lantang di hadapan kader partainya.
Baca SelengkapnyaPDIP merupakan salah satu partai yang besar karena adanya pengkhianatan dan adu domba.
Baca SelengkapnyaKomaruddin mengatakan mahkamah partai tidak hanya memecat Tia Rahmania, tetapi juga Rahmad Handoyo.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I Mayjen (Purn) Tubagus Hasanuddin mewanti-wanti Panglima agar prajurit TNI agar netral saat Pilkada
Baca SelengkapnyaSelama syarat partai bisa dipenuhi oleh Anies maka bukan tidak PDI Perjuangan mencalonkan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaCak Imin pun mengungkapkan, alasan Muktamar ke-VI PKB dilakukan di Bali yakni sebagai hadiah bagi para DPC yang telah bekerja keras saat pelaksanaan pemilu 2024
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, sebagai kader punya tanggung jawab dalam menjaga kemurnian suara rakyat.
Baca SelengkapnyaKarena pada akhirnya, semua adalah satu bangsa untuk membela Indonesia.
Baca Selengkapnya"Kita tetap loyal dan kompak, loyal kepada atasan dan bawahan terutama rekan seperjuangan dan juga terutama komandanmu," kata Panglima TNI
Baca Selengkapnya