Tiga jenderal jadi kandidat, Polri tegaskan tetap netral di Pilkada 2018
Merdeka.com - Karopenmas Divhumas Mabes Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal menegaskan, Polri netral saat Pilkada serentak 2018.
Diketahui tiga Pati dan satu Pamen yang ikut dalam Pilkada serentak 2018. Misalnya, Irjen Pol Murad Ismail di Pilgub Maluku, Irjen Pol Safaruddin di Pilgub Kaltim, Irjen Pol Anton Charliyan di Pilgub Jawa Barat. Satu lagi, Kapolres Manggarai Polda NTT, AKBP Marselis Sarimin sebagai Calon Bupati Manggarai Timur, NTT.
"Keempat perwira tersebut baik Pati maupun Pamen sudah dimutasi dalam surat telegram Kapolri minggu yang lalu, itu menandakan bahwa Polri ingin netral, Polri tidak ingin ada celah apapun sehingga ada opini pihak manapun bahwa ada indikasi-indikasi, intrik-intrik tertentu," kata Iqbal di aula PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (9/1).
-
Siapa saja yang terlibat dalam Pilkada? Selain itu, Pilkada juga merupakan ujian bagi penyelenggara pemilu, partai politik, dan para calon kepala daerah dalam menjalankan proses demokrasi yang jujur dan adil.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Siapa saja yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada memilih beberapa posisi penting yang mencakup: 1. Gubernur dan Wakil Gubernur, 2. Bupati dan Wakil Bupati, 3. Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
-
Siapa yang diusulkan untuk Pilkada? Dalam Pilkada 2005, calon kepala daerah diusulkan oleh partai politik atau gabungan beberapa partai politik.
-
Siapa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada adalah proses di mana masyarakat memilih pemimpin lokal, seperti gubernur, bupati, atau wali kota, yang akan memegang kendali atas pemerintahan daerah mereka selama beberapa tahun ke depan.
-
Siapa yang terlibat dalam Pemilu? Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan salah satu mekanisme fundamental dalam sistem demokrasi yang memungkinkan warga negara untuk secara langsung atau tidak langsung memilih para pemimpin dan wakilnya.
"Pak Kapolri sudah mengeluarkan surat telegram bahwa yang bersangkutan tidak lagi menjabat sebagai pejabat struktural yang menjabat sebagai pejabat struktural yang mempunyai kewenangan untuk menggerakkan personel kepolisian dan lain-lain termasuk fungsional," sambungnya.
Dengan tidak adanya job terhadap beberapa Pati atau Pamen Polri yang maju dalam Pilkada 2018, itu menandakan kemungkinan anggota Polri bersifat netral dalam Pilkada serentak 2018.
"Tidak punya job, itu adalah keputusan pimpinan Polri untuk menindak lanjuti pesta demokrasi ini, tapi prinsip adalah Polri netral. Polri tugasnya yaitu mengamankan proses demokrasi ini," ujarnya.
Menurutnya, pihaknya akan terlebih dahulu mengikuti tahapan Pilkada bahwa tanggal 8-10 Januari untuk batas pendaftaran. Dari pendaftaran tersebut nantinya akan diverifikasi apakah para calon yang mendaftarkan ke KPU lolos atau tidak, jika lolos secara otomatis harus mengundurkan diri dari Polri atau TNI.
"Salah satu persyaratannya wajib mengundurkan diri bagi kontestan pilkada yang berasal dari Polri dan TNI, tapi ingat jedanya panjang dari tanggal 9 hingga 12, kalau misalnya Polri memaksa keempat perwira ini meninggalkan diri, coba jawab. Dan ketika itu ditetapkan, mereka lolos ketika dari verifikasi itu, kalau tidak ditetapkan akan menimbulkan masalah baru, harus kembali lagi, padahal sudah mengundurkan diri," ucapnya.
Oleh karena itu, pihaknya akan terlebih dahulu menunggu pada saatnya nanti yaitu setelah ditetapkan para Pati dan Pamen yang maju di Pilkada 2018, wajib mengundurkan diri. "Saya kira para senior saya tahu persis aturan itu mereka komitmen, mereka tidak akan mencederai nama besar Polri, tempat mereka mengabdi," tuturnya.
Tapi, sejauh ini pihaknya menegaskan, belum ada yang melakukan pengunduran diri secara resmi. Tapi jika secara lisan, mereka yang maju dalam Pilkada 2018 sudah meminta restu atau izin kepada Pimpinan tertinggi di Korps Bhayangkara.
"Jangan ada opini bahwa kok tidak mengundurkan diri katanya netral, tidak, kami tidak memilih, kami tugasnya yaitu melakukan pengelolaan manajemen keamanan pada saat itu," tandasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Empat polisi itu terdiri dari dua anggota dari Polda Sulawesi Utara dan dua anggota dari Polda Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaMenurut Maruli, sejak awal pihaknya telah menegaskan semua jajaran untuk tetap netral selama kontestasi pemilu.
Baca SelengkapnyaTrimedya tak ingin ada aparat tidak netral berpihak ke salah satu calon.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Komisi III Trimedya Panjaitan membahas soal netralitas Polri dalam Rapat Dengar Pendapat soal Pemilu, Rabu (15/11).
Baca SelengkapnyaJK menyatakan bahwa semua pejabat sampai kepala pemerintah, presiden turut diambil sumpahnya agar berlaku adil bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaSigit merupakan Kapolres Solo saat Jokowi menjadi wali kota. Ia juga merupakan mantan ajudan Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenko Polkam Budi Gunawan meminta seluruh penyelenggara Pilkada serentak 2024 untuk menjaga netralitasnya.
Baca SelengkapnyaFadil memastikan setiap laporan yang masuk mengenai pelanggaran anggota Polri, akan diproses sesuai aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaKapolres Indragiri Hilir AKBP Budi Setiawan menegaskan kepada anak buahnya untuk menjaga netralitas selama Pilkada 2024
Baca SelengkapnyaPolri menegaskan semua pihak harus menjaga netralitas menjelang pelaksanaan Pilkada serentak 2024.
Baca SelengkapnyaPersonel TNI-Polri dilarang keras foto dengan salah satu balon ataupun dengan tim pemenangan salah satu balon.
Baca Selengkapnya"Polri harus tetap netral, jangan terbawa drama politik,"
Baca Selengkapnya