Tim Anies-Sandi curiga ada 138.741 suket baru jelang pencoblosan
Merdeka.com - Tim sukses pasangan calon gubernur Anies-Sandi mencurigai surat keterangan (suket) yang diterbitkan oleh dinas kependudukan dan pencatatan sipil (dukcapil) DKI Jakarta. Untuk itu, tim pemenangan Anies-Sandi meminta data suket yang diterbitkan diberikan kepada mereka.
"Soal suket sebanyak 138.741, saya kira angka ini angka yang mencurigakan. Kan dari putaran pertama sudah ada suket, putaran kedua keluar lagi suket, nanti kalau ada putaran ketiga masih ada suket dong. Maka dari itu, kami meminta hari ini segera diberikan data suket by name by address, karena ini angka mencurigakan," ujar Wakil Ketua Tim Pemenangan Anies-Sandi, Muhammad Taufik di Posko Pemenangan Anies-Sandi Jl Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat pada Minggu (16/4).
Taufik mencurigai angka tersebut karena antara kebutuhan blangko e-KTP dan terbitnya suket berbeda. Dia pun meminta tim pemenangan untuk melakukan sampling untuk mengecek kesesuaiannya.
-
Kenapa Golkar pertanyakan Anies maju di Pilgub DKI? 'Tapi tentu kan kita tahu bahwa majunya seseorangan menjadi kepala daerah itu kan harus mendapatkan dukungan dari partai politik, pertanyaannya adalah tentu dari partai mana gitu ya,' kata Ace, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/5).
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Bagaimana proses verifikasi SKCK Anies Baswedan? 'Proses verifikasi itu singkat tapi karena proses penandatanganan maka diperkirakan selesai besok jadi 24 jam selesai ditandatangani Kabaintelkam. Jadi saya menunggu besok insya allah selesai,' kata Anies.
-
Siapa yang diklaim sebagai pelapor Anies? Ditetapkan Anies sebagai tersangka, diklaim karena dilaporkan oleh Ketua PSSI sekaligus Menteri BUMN, Erick Thohir.
-
Apa yang dibahas Anies dan Sandiaga? Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Uno mengakui pernah membahas rencana mendirikan partai politik (parpol) bersama Anies Baswedan.
-
Siapa yang menandatangani SKCK Anies Baswedan? 'Tadi saya diberitahu untuk SKCK bagi capres cawapres itu penandatanganannya tidak bisa diwakilkan tapi ditandatangani langsung Kabaintelkam. Jadi berkas berkas itu walaupun sudah lengkap sedang proses verifikasi,'
"Kebutuhan blangko e-KTP kemarin bilang 57.000 kenapa jadi suket 138.000. saya minta kepada Dukcapil untuk segeralah memberikan data untuk kita sampling," tegasnya.
Taufik menegaskan, jika terbukti ada kecurangan, pihaknya akan melakukan langkah hukum. "Kalau terbukti ada kecurangan saya akan gugat," imbuhnya.
Menurut Taufik, suket yang paling banyak ditemukan pada wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Lalu, wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan, Taufik mencurigai adanya penambahan pada suket yang diterbitkan di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.
"Suket yang banyak itu di wilayah Jakarta Utara dan Barat. Malahan sekarang ditambah daerah Timur jadi 42.000 suketnya, bayangin tuh. kemudian (Jakarta) Barat 34.000, Selatan 26.000, gimana tim kita tidak curiga," kata Taufik.
Nantinya saat pemilihan, timnya akan meminta warga yang hendak mencoblos untuk membawa kartu keluarga sebagai bukti.
"Kalau dia ngotot nunjukin suket, kita anggap lah itu suket bermasalah, makanya kita nanti minta warga yang tidak mendapat undangan pencoblosan untuk menunjukkan KK nya ketika hendak mencoblos," tutupnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejauh ini Anies masih mengumpulkan bukti-bukti terkait dugaan kecurangan Pemilu.
Baca SelengkapnyaAbdullah Mansuri adalah Ketua umum dari kelompok organisasi masyarakat bernama Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI).
Baca SelengkapnyaKPU DKI Jakarta menerima surat dari Bawaslu DKI Jakarta perihal saran dan perbaikan.
Baca SelengkapnyaDukungan terhadap penggunaan hak angket DPR untuk menelusuri dugaan kecurangan Pemiu 2024 terus berdatangan dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaKabar pencatutan NIK KTP warga seolah mendukung Dharma Pongrekun-Kun Wardana itu sebelumnya viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaNIK dua putra Anies Baswedan sebelumnya diduga dicatut seolah-olah mendukung calon independen gubernur Jakarta, Dharma Pongrekun di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya menyarankan kepada pihak-pihak yang dirugikan atas tindakan pencatutan untuk membuat laporan polisi.
Baca SelengkapnyaHal yang akan dibahas dalam rapat di antaranya usulan hak angket sikapi dugaan kecurangan di pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaTim AMIN telah melakukan pendalaman data sampel Formulir C1 & website KPU.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden (Capres) nomor urut 1 Anies Baswedan menanggapi informasi bocornya data 204 juta pemilih Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDharma menegaskan, semua syarat yang dikumpulkan untuk maju sebagai pasangan calon perseorangan dipastikan didapat dari para relawan secara sukarela.
Baca SelengkapnyaBukti-bukti kecurangan tersebut bakal diserahkan kepada Bawaslu dan MK.
Baca Selengkapnya