Tim kajian NasDem nilai penolak Perppu Ormas bentuk intoleran
Merdeka.com - Ketua tim kajian partai Nasional Demokrat (NasDem) Zulfan Lindan meyakini, partai politik penolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) pembubaran Ormas sama saja mendukung sikap intoleran terhadap keberagaman bangsa. Pernyataan tersebut sehubungan dengan pidato Ketua Fraksi NasDem DPR Viktor Laiskodat di daerah pemilihannya Nusa Tenggara Timur.
"Pasti (partai politik penolak Perppu Ormas, intoleran). Kita tegas saja," ujar Zulfan uaai mengadakan konferensi pers di kantor DPP NasDem, Jakarta, Senin (7/8).
Sederhananya, lanjut Zulfan, penolakan Perppu Ormas sebagai indikator sederhana partai politik intoleran terhadap keberagaman. Adanya Perppu lantaran pemerintah melihat indikasi serta upaya perusakan Pancasila sebagai ideologi negara.
-
Bagaimana PDIP menentukan sikap terkait menjadi oposisi? Oleh sebab itu, pihaknya akan menunggu penghitungan resmi dari KPU sebelum menentukan kesiapan menjadi oposisi.
-
Siapa yang menjadi oposisi? Oposisi sendiri adalah lawan kata dari koalisi dalam politik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah oposisi merupakan partai penentang di dewan perwakilan dan sebagainya yang menentang dan mengkritik pendapat atau kebijaksanaan politik golongan yang berkuasa.
-
Kenapa Paspampres dibentuk? Sesuai namanya, pasukan terlatih profesional dan tangguh ini diberi amanah dari negara untuk menjadi tameng hidup dalam menjaga Presiden.
-
Apa itu PPOK? PPOK adalah penyakit progresif yang bisa memburuk seiring berjalannya waktu. Bahkan, PPOK menjadi penyakit yang menyebabkan kematian terbanyak ketiga di dunia dengan total 3,32 juta kasus kematian pada 2019 lalu.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
"Ada parpol yang bersikap abu-abu oleh karena itu bisa dianggap sebagai intoleran dalam konteks Pancasila," tegasnya.
Sebelumnya, dalam potongan video yang beredar, politisi Partai NasDem Viktor Laiskodat menyebut Partai Gerindra, PAN, PKS, dan Demokrat sebagai pendukung kelompok ektremis Islam di Indonesia. Atas pernyataannya itu, Partai Gerindra, PAN dan PKS telah melaporkan Viktor Laiskodat ke Bareskrim Mabes Polri. Tidak hanya itu, Gerindra juga melaporkan Viktor ke MKD. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu praktik yang masih ditemui saat ini adalah terorisme yang berbasis ideologi agama dan kekerasan.
Baca SelengkapnyaPSI menyesalkan sikap PDIP yang menolak kebijakan kenaikan PPN 12 persen.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara DPP PDIP, Chico Hakim menegaskan, PDIP bukan inisiaor UU tersebut.
Baca SelengkapnyaPartai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menolak wacana Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaNasDem menilai PDIP tidak konsisten karena telah mengkhianati atau mengingkari kesepakatan yang dibuat bersama antara Pemerintah dan DPR.
Baca SelengkapnyaIrma mengatakan semua partai politik saat pemilu tidak ada yang tak melakukan kecurangan.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai, pembahasan RUU Pilkada mengabaikan suara masyarakat.
Baca SelengkapnyaOrganisasi kelompok anti-Pancasila sudah dibubarkan, tapi sel-sel mereka masih terus bergerak di bawah tanah.
Baca SelengkapnyaDjarot menyebut komunikasi tersebut bertujuan untuk mencegah penyelundupan Pasal-Pasal di RUU MK.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto membeberkan alasan partainya menolak iuran Tapera
Baca SelengkapnyaNasDem mewanti-wanti perlahan demokrasi tergerus oleh kesesatan pikir dalam mengelola negara.
Baca SelengkapnyaPancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi
Baca Selengkapnya