Timses Jokowi-Ma'ruf Duga Pembuat Hoaks Surat Suara Tercoblos Lebih dari Satu
Merdeka.com - Direktur Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Ade Irfan Pulungan menduga pelaku pembuat hoaks tujuh kontainer surat suara tercoblos tak hanya satu orang. Irfan menyebut masih ada pihak lain.
Dia beralasan, rekaman suara yang menyebut ada surat suara tercoblos tidak hanya satu. Saat laporan ke Bareskrim, Irfan menyerahkan barang bukti tiga rekaman ke polisi. Dia mengatakan suara dalam dua rekaman yang beredar di medsos berbeda.
"Karena ada dua rekaman suara yang menyatakan itu. Ada satu rekaman suara lagi yang mencoba mengklarifikasi lagi tentang masalah itu. Dari rekaman suaranya itu belum ditangkap orangnya siapa, kami yakin dan percaya ini pelakunya tidak hanya yang sekarang ini ditangkap," ujar Irfan di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Rabu (9/1).
-
Siapa yang tangani isu hoaks di Kominfo? Tim AIS Kementerian Kominfo menemukan sebanyak 2.357 isu hoaks dalam kategori kesehatan.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks tentang IKN? Sebuah unggahan di platform X menarasikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) dikhususkan untuk warga China.Postingan tersebut diunggah oleh akun X bernama @dancersejati07 pada Senin (24/6) dan telah diposting ulang hingga 493 kali.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
-
Siapa yang Prabowo sebut pernah menyebarkan hoaks tentang dirinya? Prabowo mengaku pernah mendapati dirinya disebut memaki-maki, padahal dia merasa tidak pernah melakukan hal tersebut.
Polisi telah menangkap pembuat dan penyebar hoaks tujuh kontainer surat suara tercoblos di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pelaku bernama Bagus Bawana Putra (BBP), yang disebut merupakan Ketua Dewan Koalisi Relawan Nasional (Kornas) Prabowo Presiden. Namun, Tim Prabowo bantah kalau Bagus adalah relawan resmi.
Irfan menduga masih ada aktor intelektual dalam kasus ini. Dia meminta tim siber Bareskrim Polri mengusut dugaan tersebut.
"Kita minta kepada pihak siber bareskrim utk melacak itu. Saya yakin dan percaya ini tidak berdiri sendiri gitu," ucapnya.
Selain itu, Bareskrim Polri juga diminta memeriksa Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, dan Ketua BPN Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso dan DPP Gerindra. Sebab dua nama itu disebut dalam rekaman.
"Ini kan juga bisa menjernihkan nama pribadinya yang disebutkan tersebut. Pak Djoko Santoso disebutkan. Dia bisa menjelaskan kalau dia memang tidak punya hubungan. Jangan sampai dia diam," kata Irfan.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kubu RIDO mengklaim menemukan banyak kecurangan di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAiman mengaku bukan polisi tidak netral dalam Pemilu, melainkan oknum
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar-Mahfud menemukan indikasi kecurangan pada pelaksanaan Pemilu 2024 berupa penggelembungan suara.
Baca SelengkapnyaProses pemeriksaan saksi fakta maupun saksi ahli terus berjalan.
Baca SelengkapnyaSalah satu laporan dibuat oleh Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Demokrasi.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran segera mengirimkan tim pencari fakta khusus untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu
Baca SelengkapnyaDugaan terjadinya penggelembungan suara pada Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) ditemukan ormas Pemuda Pancasila (PP).
Baca SelengkapnyaAndika meminta Bawaslu dan Gakkumdu Sumsel segera mengambil langkah cepat.
Baca SelengkapnyaTidak ada kaitannya sama sekali dengan apa yang selama ini Cak Imin dan Anies lakukan saat masa kampanye.
Baca SelengkapnyaTim hukum Ridwan Kamil-Suswono sedang menyiapkan materi gugatan ke MK.
Baca Selengkapnyaarena proses penentuan pemilih yang tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.
Baca SelengkapnyaPembentukan timsus hukum itu berdasarkan keputusan partai politik pengusung Ganjar-Mahfud.
Baca Selengkapnya