Timses Jokowi nilai tagar 2019 ganti presiden buat masyarakat terbelah
Merdeka.com - Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo- Ma'ruf Amin, Zuhairi Misrawi menilai gerakan #2019GantiPresiden dinilai tidak menididik. Sebab menurut dia gerakan tersebut akan timbul multitafsir.
"Tagar 2019 ganti presiden tidak mendidik. Bahwa pesta demokrasi 2019 itu tidak mengganti presiden sebagai lembaga kenegaraan, tapi mengganti orangnya," kata Zuhairin saat diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (12/9).
Dia menjelaskan gerakan tersebut tidak menggunakan bahasa yang baik serta timbul mengkritik pemerintah. Kemudian gerakan tersebut kata dia adalah bentuk gerakan emosi yang menyebabkan pembelahan di masyarakat.
-
Siapa yang dapat memberhentikan presiden? Selain itu, amandemen ketiga pada tahun 2001 menambahkan pasal 7A, 7B, dan 7C UUD 1945 yang mengatur tentang prosedur pemberhentian presiden dan/atau wakil presiden oleh MPR atas usul DPR, dengan syarat-syarat tertentu.
-
Apa yang dipilih di pemilu 2019? Pemilu 2019 menandai pemilihan presiden keempat dalam era reformasi Indonesia. Dalam pertarungan presiden, terdapat dua pasangan calon utama, yaitu Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin, dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
-
Siapa pemenang Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi suara nasional, pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, berhasil masuk sebagai pemenang Pilpres 2019 dengan perolehan suara lebih dari 85 juta suara atau 55,50% dari total suara sah yang masuk.
-
Mengapa pemilu 2019 penting? Pemilu 2019 menjadi pemilu dengan jumlah pemilih terbanyak dalam sejarah Indonesia.
-
Siapa yang dilantik sebagai Presiden? Pada tahun 2024, pelantikan ini akan menjadi penutup dari rangkaian Pemilihan Umum yang telah berlangsung, di mana Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka terpilih sebagai presiden dan wakil presiden.
-
Siapa yang memimpin kabinet saat pemilu? Pemilu pertama di Indonesia dilaksanakan pada masa kabinet Burhanuddin Harahap.
Tidak hanya itu menurut dia gerakan tersebut ditunggangi kelompok tertentu yang akan mengganti sistem negara. Sehingga dia mengajak semua pihak untuk mewaspadai gerakan tersebut.
"Dari ganti presiden menjadi ganti sistem. Semua harus hati-hati dengan perang tagar ini," papar Zuhairi.
Zuhairi pun bersyukur saat ini gerakan tersebut diganti dengan bahasa yang lebih halus yaitu tagar #2019PrabowoPresiden untuk menandingi Jokowi.
"Kami bersyukur sudah ada tagar baru 2019 Prabowo Presiden. Itu sudah semakin jelas," ungkap Zuhairi.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi merespons serangan negatif selama ini yang ditujukan kepadanya.
Baca SelengkapnyaSebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara, presiden merupakan penyelenggara pemilihan.
Baca SelengkapnyaGanjar mengingatkan di debat 2019 menyinggung cara memilih pemimpin.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran mengingatkan kepada masyarakat agar tidak memilih pemimpin yang berstatus petugas partai itu.
Baca SelengkapnyaMenurutnya hal itu tidak sejalan dengan semangat negara hukum yang menjamin tidak ada diskriminasi.
Baca SelengkapnyaJK juga menyinggung situasi yang terjadi saat debat kemarin tak berbeda jauh pada debat Pilpres 2019
Baca SelengkapnyaAliansi Mahasiswa Bekasi-Karawang menggelar demonstrasi di Jalan Cut Meutia, Kota Bekasi, Selasa (6/2). Mereka membakar foto Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaMu’ti meminta jangan ada pemaksaan kehendak atau manuver untuk menjadikan pilpres hanya satu putaran
Baca SelengkapnyaPDIP menilai Presiden Jokowi tidak perlu kampanye meski diizinkan UU Pemilu.
Baca Selengkapnya