Timses Jokowi Soal Hoaks Surat Suara: Demokrat Ngeles atau Pura-pura Enggak Tahu
Merdeka.com - Partai Demokrat membela Wasekjen Andi Arief yang dituding telah menyebarkan hoaks soal tujuh kontainer surat suara tercoblos. Wasekjen Demokrat Rachland Nashidik berdalih, rekannya hanya mengingatkan bukan sebar hoaks. Harusnya, kata dia, kubu petahana Joko Widodo berterima kasih.
Menanggapi itu, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga mengatakan, Demokrat seharusnya tahu informasi Andi adalah hoaks. Bahwa KPU belum mencetak surat suara.
"Demokrat itu tahu dan punya LO di KPU, dia tahu. Demokrat harusnya tahu ada surat suara apakah sudah ada atau belum. Demokrat itu tahu apakah sudah dicetak atau belum karena mereka punya LO di sana," kata Arya di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Kamis (3/1).
-
Apa itu Surat Suara Pemilu? Surat suara pemilu adalah selembar kertas atau dokumen yang digunakan oleh pemilih untuk memberikan suara mereka dalam pemilihan umum atau pemilu.
-
Data apa yang bocor dari situs KPU? Situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dibobol hacker dan sekitar 204 juta data DPT bocor dalam kejadian ini.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang dilaporkan melanggar aturan Pilpres? Kubu pasangan Calon Presiden nomor urut satu, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar heran laporan dugaan pelanggaran pemilu terhadap Calon Wakil Presiden nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka tidak diproses.
-
Dimana sidang MK tentang sengketa Pilpres? Sidang lanjutan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) dalam sengketa Pilpres 2024, akan memasuki hari ketujuh, Jumat (5/4).
Politikus Perindo mengaku baru semalam pihaknya mendiskusikan soal foto Jokowi-Ma'ruf yang bakal dipasang dalam surat suara. Makanya, dia heran dengan sikap Andi dan Demokrat yang merasa tidak tahu apakah sudah dicetak atau belum.
"Kalau Demokrat mengatakan bahwa itu bentuk warning, itu enggak tahu ngeles atau Demokratnya enggak paham. Banyak mantan-mantan orang KPU ada di Demokrat, sangat banyak. Dari tahun-tahun dulu itu orang-orang KPU masuknya ke Demokrat. Masa enggak tahu proses pemilu," katanya.
"Jadi kalo Demokrat bilang begitu, ngeles atau pura-pura enggak tahu atau enggak paham. Kalau enggak paham, ya enggak ngerti ya. Masa enggak tahu, enggak bener itu. Kalau sampai Demokrat bilang itu adalah warning, enggak bener itu," tegas Arya.
Selain itu, dia menduga hoaks ini muncul akibat suara Prabowo-Sandiaga tak mampu mengejar Jokowi-Ma'ruf. Padahal sudah berulang kali bermanuver seperti pemindahan posko ke Jateng.
"Ini tanda-tanda kekalahan, kepanikan mulai muncul. Karena mereka ke Jateng pindahkan markas. Enggak ada ngaruhnya yang terjadi suara di Jakarta tergerus Banten mulai tergerus," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aiman mengaku bukan polisi tidak netral dalam Pemilu, melainkan oknum
Baca SelengkapnyaSuara Hasyim kemudian meninggi, ketika disinggung sumber dari surat tersebut.
Baca SelengkapnyaPuluhan orang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sipil mendatangi Kantor KPU Jawa Tengah (Jateng), Rabu (21/2). Mereka mempertanyakan kejanggalan Sirekap.
Baca SelengkapnyaBawaslu Bali menyatakan laporan Tim Hukum Nasional AMIN tidak memenuhi syarat materiil.
Baca SelengkapnyaIrjen Sandi Nugroho membantah isu Kapolri memerintahkan Dirbinmas untuk memenangkan paslon tertentu dalam Pemilu
Baca SelengkapnyaMenurut Syaugi, komunikasi antar partai menjadi kewenangan partai politik (parpol) Koalisi Perubahan (NasDem, PKS, dan PKB).
Baca SelengkapnyaPKS dan Partai Demokrat menyayangkan sekaligus mengkritik Presiden Joko Widodo atas pernyataannya soal memiliki data intelijen Partai politik.
Baca SelengkapnyaPerkara sengketa Pileg ini dimohonkan oleh Caleg Partai Gerindra bernama Hendry Juanda.
Baca SelengkapnyaKPU mengeluarkan serangkaian bantahan, menjawab tuduhan dari pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar saat sidang PHPU
Baca SelengkapnyaWacana hak angket tentang dugaan adanya kecurangan Pemilu 2024 terus bergulir.
Baca SelengkapnyaJokowi dikabarkan memberikan tim khusus untuk mengkaji kepengurusan PDIP.
Baca SelengkapnyaWakil Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Henry Yosodiningrat meralat ucapannya terkait isu Kapolri memerintahkan Dirbinmas untuk memenangkan paslon 02
Baca Selengkapnya