Timses Jokowi Sudah Prediksi Elektabilitas Prabowo Mulai Mengejar
Merdeka.com - Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto mengaku sudah memprediksi survei elektabilitas capres nomor urut 02, Prabowo Subianto mendekati elektabilitas petahana Joko Widodo. Dalam survei Median dan LSI Denny Ja pada November 2018, selisih elektabilitas dua pasangan calon kurang lebih 20 persen.
"Kalau dulu sebelum ada paslon (pasangan calon), memang Pak Jokowi tinggi. Ini kurva normal kemudian begitu ada Paslon ini terkoreksi," kata Hasto di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Kamis (29/11).
Elektabilitas Prabowo perlahan merangkak naik. Hal itu terlihat dalam dua lembaga survei. Survei LSI Denny JA November 2018, naik ke 31,2 persen dari 25,7 persen pada September 2018. Sementara elektabilitas Jokowi berada di 53,2 persen di Survei teranyar.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Kenapa Prabowo-Gibran dianggap punya elektabilitas tinggi? Menurut Pradana, salah satu hal yang disorot oleh The Economist adalah terkait elektabilitas Prabowo-Gibran karena komitmen keberlanjutan terhadap berbagai program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terus digaungkan keduanya.
-
Kenapa Prabowo diprediksi menang di Pilpres 2024? “Dorongan dari Pak Jokowi itu membuat Pak Prabowo Subianto sekarang lebih unggul. Endorse dari Pak Jokowi yang sudah kelihatan itu kan.“
-
Siapa Cawapres Prabowo di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
Sementara, Survei Median merilis hasil survei yang dilakukan pada 4-16 November 2018. Hasilnya, Jokowi-Ma'ruf mendapatkan 47,7 persen dan Prabowo-Sandi mencapai angka 35,5 persen.
Sekretaris Jenderal PDIP itu menilai hasil survei itu wajar. Terpenting strategi timses bekerja untuk mengkampanyekan pasangan calon.
"Jadi kami optimis terlebih dukungan dari kepala daerah dari seluruh anggota legislatif dan juga karya nyata dari pak Jokowi, kerja kerja kerja, pak Kiai Ma'ruf Amin," kata Hasto.
Hasto justru mengklaim, sejak penetapan pasangan calon presiden tren elektabilitas Jokowi cenderung naik. Hasto mengatakan ucapan blunder Prabowo beberapa kali punya andil terhadap naiknya elektabilitas.
"Yang kita lihat survei itu trennya bagaimana dan kita melihat bahwa setelah dilakukan langkah konsolidasi-konsolidasi trennya makin positif," kata Hasto.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil survei LSI Denny JA menunjukkan elektabilitas Prabowo lebih unggul dari Ganjar.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI: Elektabilitas PDIP di Jatim Peringkat Pertama, Bagaimana dengan Ganjar?
Baca SelengkapnyaSurvei Prabowo-Gibran tembus 50 Persen, Kaesang Optimistis Satu Putaran
Baca SelengkapnyaPengamat menilai Prabowo merupakan kandidat capres yang berpotensi besar meraih limpahan elektabilitas pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDukungan kuat dari para pemilih loyalnya semenjak Pilpres 2019 silam, membuat elektabilitas Menteri Pertahanan tersebut terus menguat.
Baca SelengkapnyaKepada 1.200 responden ditanyakan, siapakah dari tiga pasangan capres-cawapres yang bakal dipilih pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo mendapatkan dukungan sebesar 33,7 persen di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKeunggulan telak Prabowo atas Ganjar itu selisihnya mencapai angka 8,4 persen.
Baca SelengkapnyaPrabowo diasosiasikan sebagai bacapres yang paling direstui Jokowi.
Baca SelengkapnyaMasuk Desember awal 2023 41,2 persen dan Desember akhir 2023 43,3 persen.
Baca SelengkapnyaElektabilitas pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka melampaui The Magic Number, yaitu 50,7 persen.
Baca SelengkapnyaSebaliknya, penurunan dialami pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Padahal, Ganjar pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya