Timses tak ambil pusing elektabilitas Ahok-Djarot turun
Merdeka.com - Poltracking Indonesia merilis hasil survei mengenai elektabilitas dan popularitas ketiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Dari hasil survei tersebut, elektabilitas pasangan Agus-Sylvi memimpin dari dua pasangan lainnya Basuki-Djarot dan Anies-Sandi.
Namun, hal tersebut direspon dingin oleh tim sukses pasangan petahana Basuki-Djarot, Ansy Lema. Menurut Ansy, survei dilakukan disaat situasi politik sedang tidak stabil. Oleh karena itu, wajar apabila elektabilitas Basuki-Djarot merosot.
"Kalau kita baca teks ini kita perlu menangkap konteks dibalik ini. Pelaksanaan survei ini di waktu dan peristiwa politik yang terjadi, agama yang dituduhkan kepada calon kami. Dan survei ini dilakukan saat moment itu. Jadi wajar elektabilitas Basuki melorot karena public opinion," ujar Ansy di Hotel Sofyan, Jakarta, Minggu (27/11).
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Siapa yang paling tinggi elektabilitasnya? Dalam survei tersebut, Prabowo-Gibran yang paling teratas. Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 39,3 persen.
-
Kenapa Anies dianggap salah satu tokoh dengan elektabilitas tinggi? Anies jadi satu di antara tiga tokoh capres dengan elektabilitas terkuat di sejumlah lembaga survei.
-
Siapa yang diprediksi unggul dalam Pilkada Jateng? Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan, mengungkapkan alasan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep unggul karena adanya pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang meraih suara terbanyak di PSU DPD Sumbar? Dalam hasil rekapitulasi tersebut Cerint Iralloza Tasya meraih suara tertinggi.
-
Kenapa Kaesang-Ahmad Luthfi unggul di Pilgub Jateng? Sebab, elektabilitas baik Ahmad Luthfi maupun Kaesang secara pribadi sudah unggul dibanding nama lain.
Jika dilihat dari kepercayaan masyarakat Jakarta kepada Basuki-Djarot, katanya, masih cukup tinggi. Dengan hal ini, Ansy berkesimpulan masyarakat Jakarta masih mempertimbangkan untuk memilih Basuki atau dikenal dengan sebutan Ahok melanjutkan kepemimpinannya sebagai gubernur DKI Jakarta.
"Saya lihat swing voters relatif masih tinggi kalau Pak Ahok dianggap tidak perlu dipilih, mestinya segera saja berpindah ke calon lain. Tetapi angkanya masih tinggi bahkan diatas angka tiga kandidat," ujarnya.
Sebagai informasi, Poltracking Indonesia merilis hasil survei yang dilakukan sejak 7-17 November dengan melibatkan 1.200 responden dan menggunakan metode multi stage random sampling dengan margin of error sebesar 2.8 persen.
Dari hasil survei tersebut, elektabilitas pasangan Agus-Sylvi menduduki peringkat pertama dengan suara 27,92 persen, disusul pasangan petahana Basuki-Djarot dengan perolehan suara 22,00 persen, dan Anies -Sandi 20,42 persen.
Sementara, 29,66 persen belum menentukan pilihan calon yang akan dipilih atau disebut juga dengan undecided voters.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei periodik Litbang Kompas dilakukan dengan wawancara tatap muka dan diselenggarakan pada 15-20 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator melakukan sejumlah simulasi pasangan calon di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan memperoleh suara tertinggi berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas
Baca SelengkapnyaAnies berada di posisi bawah jika dibandingkan dengan Prabowo dan Ganjar.
Baca SelengkapnyaSecara keseluruhan, Anies-Muhaimin unggul dengan memperoleh 43,41 persen.
Baca SelengkapnyaDirektur LSI Adjie Alfaraby menjelaskan, dengan 40,3 persen elektabilitas yang diperoleh Prabowo-Gibran, maka diprediksi Pilpres 2024 akan berjalan dua putaran.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Anies-Cak Imin selalu berada di nomor urut terakhir dalam berbagai lembaga survei. Koalisi PKB-NasDem-PKS ini kalah dengan Prabowo dan Ganjar.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI menunjukkan para pemilih Anies Baswedan pada pemilihan presiden 2024 lalu mayoritas memilih Pramono-Rano Karno Si Doel.
Baca SelengkapnyaPolitracking Indonesia merilis survei terbaru mengenai elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Baca SelengkapnyaKetua Departemen dan Perubahan Sosial CSIS Arya meyakini hasil dari selisih quick countnya dengan hasil real KPU tidak akan berbeda jauh
Baca SelengkapnyaKedua bakal calob gubernur tersebut memiliki basis dukungan masing-masing.
Baca SelengkapnyaLitbang Kompas merilis survei terbaru terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jakarta 2024, Selasa (16/7).
Baca Selengkapnya