Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tinggalkan Jakarta, nasionalisme Jokowi diragukan

Tinggalkan Jakarta, nasionalisme Jokowi diragukan Gubernur DKI Joko Widodo. ©2013 merdeka.com/agib tanjung

Merdeka.com - Belum selesai menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) sudah memutuskan untuk maju sebagai capres di Pilpres 2014. Hal ini dinilai bukan sikap nasionalisme, apalagi PDIP partai pengusung Jokowi selalu menjual nilai nasionalisme.

Pakar soft skill dari UI Taufik Bahaudin mengatakan, ucapan seseorang yang keras tentang satu hal, belum tentu mencerminkan perbuatan dan tindakannya. Dia mencontohkan soal korupsi, banyak orang yang ingin korupsi diberantas, tapi nyatanya melakukan korupsi itu sendiri.

"Saya ingin mencoba menjelaskan bagaimana orang ini bisa menampilkan nasionalisme yang dia ucapkan dan muncul dalam perilaku, tindakan proses pengambilan keputusan," ujar dia dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (5/4).

Selain itu, dia juga mencontohkan, bahwa seseorang yang punya rasa nasionalisme harusnya punya jiwa bertanggungjawab yang tinggi.

"Tangung jawab, seseorang tidak mungkin bicara nasionalisme kalau enggak punya tanggung jawab, komitmen janji, kalau ngomong kenceng tapi janji tidak dipenuhi," terang dia.

Topik pilihan: Kampanye Pemilu 2014 | Prabowo vs PDIP

Hal senada diungkapkan oleh pakar Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing. Menurut dia, orang yang punya nasionalisme tinggi harus menepati janji.

"Misal ada tokoh mengatakan, dia berjanji akan menjabat 5 tahun, tapi dia tidak menyelesaikannya. Perbuatan dan tindakan harus sama, meninggalkan tugas sebagai gubernur, apa ini sesuai ucapan dengan tindakan?" sindir dia.

Dia menilai, seluruh capres yang ada saat ini harus ditelanjangi rekam jejaknya. "Capres punya kemampuan harus kita akui, tapi kelemahannya juga harus kita bongkar," imbuhnya.

Dia juga mengkritik PDIP yang selalu menjual kata nasionalisme. Padahal kenyataannya, PDIP sedang membangun dinasti di partai.

"Nasionalisme bukan terjadi pada partai dinasti yang persiapkan anak dan keturunannya. Kita tidak boleh terlena dengan ungkapan yang manis," tegas dia.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Politikus PDIP Sebut Jokowi Berubah, Sulit Diungkapkan dengan Kata-Kata
Politikus PDIP Sebut Jokowi Berubah, Sulit Diungkapkan dengan Kata-Kata

Politikus PDIP Wayan menilai sosok Jokowi sudah mulai berubah.

Baca Selengkapnya
TPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi
TPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi

Menurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.

Baca Selengkapnya
Hasto soal Jokowi Dukung Luthfi-Taj Yasin di Pilgub Jateng: Wis Ora Njawani
Hasto soal Jokowi Dukung Luthfi-Taj Yasin di Pilgub Jateng: Wis Ora Njawani

Hasto mengklaim mendapatkan pandangan tersebut ketika menemui masyarakat Jawa Tengah yang menyampaikan penilaiannya soal Jokowi.

Baca Selengkapnya
Beda Pendapat dengan Ahok, JK: Jokowi Paling Hebat Kerjanya Blusukan
Beda Pendapat dengan Ahok, JK: Jokowi Paling Hebat Kerjanya Blusukan

Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Cak Imin Sayangkan Jokowi Ucapkan Presiden Boleh Kampanye & Memihak: Biar Rakyat yang Menilai
VIDEO: Cak Imin Sayangkan Jokowi Ucapkan Presiden Boleh Kampanye & Memihak: Biar Rakyat yang Menilai

Cak Imin meminta rakyat yang menilai atas sikap Jokowi di Pilpres

Baca Selengkapnya
Eros Djarot Kritisi Sikap Jokowi Terkait Pencalonan Gibran di Pemilu 2024
Eros Djarot Kritisi Sikap Jokowi Terkait Pencalonan Gibran di Pemilu 2024

Eros Djarot menilai sikap Jokowi terkait pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo melawan hukum.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pujian RK Buat Kader PDIP Effendi Hadir saat Jokowi Dukung di Pilgub Jakarta
VIDEO: Pujian RK Buat Kader PDIP Effendi Hadir saat Jokowi Dukung di Pilgub Jakarta

Jokowi mengungkapkan sosok RK memiliki rekam jejak yang mumpuni dengan segala pengalamannya sebagai pemimpin

Baca Selengkapnya
Politisi PDIP Effendi Simbolon Jadi Saksi Jokowi Nyatakan Dukungan ke Ridwan Kamil-Suswono
Politisi PDIP Effendi Simbolon Jadi Saksi Jokowi Nyatakan Dukungan ke Ridwan Kamil-Suswono

Dalam pertemuan itu, Effendi terlihat berada di tengah para Timses RIDO lainnya sambil memakai kemeja hitam.

Baca Selengkapnya
PDIP Mengaku Khilaf Pernah Calonkan Gibran Jadi Wali Kota Solo, Singgung Nepotisme Jokowi
PDIP Mengaku Khilaf Pernah Calonkan Gibran Jadi Wali Kota Solo, Singgung Nepotisme Jokowi

Hasto menjelaskan, PDIP berani mencalonkan Gibran kala itu lantaran melihat kepemimpinan Presiden Jokowi yang dinilai telah memberikan dampak baik bagi RI.

Baca Selengkapnya
'Jokowi Mestinya Minta Maaf Atas Kondisi Demokrasi yang Menurun'
'Jokowi Mestinya Minta Maaf Atas Kondisi Demokrasi yang Menurun'

Pemerintahan Jokowi mewariskan masalah yang cukup besar pada sistem demokrasi.

Baca Selengkapnya
RK Masih Ber-KTP Jabar, Pengamat: Simbol Komunikasi Tak Hargai Pemilih Jakarta
RK Masih Ber-KTP Jabar, Pengamat: Simbol Komunikasi Tak Hargai Pemilih Jakarta

RK belum mengantongi KTP Jakarta. Sehingga dia harus mencoblos di daerah sesuai dengan alamat yang tertera pada KTP.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Posisi Presiden Tidak Senyaman yang Dipersepsikan, Banyak Masalah dan Cacian
Jokowi: Posisi Presiden Tidak Senyaman yang Dipersepsikan, Banyak Masalah dan Cacian

"Banyak permasalahan rakyat yang harus diselesaikan," kata Jokowi

Baca Selengkapnya