Titiek Soeharto Nilai Debat Capres Seperti Cerdas Cermat
Merdeka.com - Politisi Partai Berkarya Titiek Soeharto menilai debat Calon Presiden beberapa waktu lalu masih seperti cerdas cermat. Debat itu belum benar-benar menunjukkan visi dan misi dari para calon yang akan dipilih.
"Ini kan kita memilih Presiden, bukan milih Ketua RT, RW atau apa. Jadi lebih serius lah jangan kayak cerdas cermat," kata Titiek Soeharto di Kota Malang, Minggu (20/1).
Titiek mengatakan, kalau ingin mencontoh demokrasi Amerika atau negara yang lebih maju lainnya, maka harus sekaligus model debatnya. Sehingga memang betul-betul terlihat visi dan misi calon yang akan dipilih.
-
Tema debat capres pertama? 1. Tema debat pertama (Capres)Pemerintahan, Hukum, HAM, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, Peningkatan Layanan Publik dan Kerukunan Warga.
-
Apa tema debat cawapres? Adapun tema debat kedua yang akan disampaikan cawapres meliputi ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur dan perkotaan.
-
Apa tema debat capres? Debat kali ini hanya diperuntukkan bagi capres dengan tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.
-
Kenapa Anies optimis Cak Imin bisa menang debat? Pasalnya, dia menyebut Cak Imin punya pengalaman mengurusi perekonomian.
-
Siapa saja yang ikut debat capres? Debat akan menghadirkan seluruh kandidat calon presiden, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
-
Apa yang jadi persyaratan moderator debat capres? Intinya adalah teman-teman yang biasa tampil di publik dan sudah biasa menghadapi kamera,' kata Hasyim kepada wartawan di Kantor KPU RI, Jakarta, Rabu (6/12).
"Katanya mau nyontek demokrasi ala Amerika atau negara besar lainnya, untuk ini nyontek aja juga, bagaimana debat capres harus betul-betul," katanya.
"Jadi kita, rakyat ini disuguhi tontonan, mengetahui visi misi benar, yang akan diberi kepercayaan memimpin bangsa ini. Jangan kayak cerdas cermat, yang serius lah," sambungnya.
Mengutip pendapat di media sosial, Titiek menyebut bahwa pertanyaan debat masih disegel tetapi jawabannya ternyata sudah di calon presiden. Sehingga memang masih harus dilakukan lebih baik lagi.
"Ini kata medsos, atau siapa yang bikin, pertanyaannya masih disegel pembawa acara, tapi jawabannya sudah dikrepekan. Lucu kan, ini pemilihan kepala negara lho bukan pemilihan ketua RT -RW," pungkasnya.
Sementara itu, Titiek Soeharto meyakini, usai debat kemarin, membantu masyarakat menentukan pilihannya. Masyarakat sudah pintar dalam memberikan penilaian sebagai pertimbangan pilihannya.
"Saya rasa tidak hanya di Jawa Timur saja, tapi di seluruh Indonesia, masyarakat yang melihat bisa menilai kapasitas kedua calon ini. Kami optimis, rakyat sudah pintar, bisa menilai mana yang baik untuk bangsa ini," kata Titiek.
Titiek sempat mendapatkan masukan dari masyarakat terkait gaya debat pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahudin Uno. Putri kedua mantan Preiden Soeharto itu pun berjanji akan menyampaikan kepada Prabowo.
"Debat selanjutnya jangan defensif Bu, ofensif saja. Jangan terlalu seperti itu. Saya juga dari keluarga TNI," kata seorang pria memberikan masukan saat di Pasar Oro Oro Dowo.
Titiek pun mengaku banyak menerima komplain dan masukan dari masyarakat. Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi ini berjanji akan menyampaikan pesan tersebut.
"Saya sudah banyak masukan juga, nanti saya sampaikan," tegasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"itu lah ada debat, untuk melihat dengan langsung, positif, mana ya yang bagus, mana ya yang pintar," jelasnya.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi pernyataan ‘Ndasmu etik’ yang dilontarkan Prabowo Subianto usai debat capres dalam Rakornas Gerindra.
Baca SelengkapnyaSandiaga berharap debat kandidat bisa memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengetahui kualitas capres-cawapres.
Baca SelengkapnyaDebat ketiga akan mengambil tema tentang pertahanan, keamanan, geopolitik, politik luar negeri, hubungan internasional dan globalisasi.
Baca SelengkapnyaTantangan debat itu perlu diapresiasi karena pilpres ini bukan hanya bicara angka elektabilitas saja.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengaku tak paham dan belum pernah mendengar kalimat tersebut. Gibran sempat meminta maaf karena memberi pertanyaan agak sulit.
Baca SelengkapnyaAnies merasa terkejut mengapa sekaliber presiden mengomentari debat yang diikut oleh para capres.
Baca SelengkapnyaMenganalisis Untung Rugi Format Debat Capres-Cawapres Diubah KPU
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN percaya diri Cak Imin mampu menguasai debat cawapres lantaran memiliki pengalaman menjadi aktivis hingga anggota dewan perwakilan rakyat.
Baca SelengkapnyaDiketahui, salah satu tema yang dibawakan dalam debat kelima Pilpres tersebut yakni Kebudayaan.
Baca SelengkapnyaJK juga menyinggung situasi yang terjadi saat debat kemarin tak berbeda jauh pada debat Pilpres 2019
Baca SelengkapnyaCak Imin siap menghadapi debat Cawapres karena dimentori Anies
Baca Selengkapnya