TKN dan BPN Setuju Tidak Adanya Kisi-Kisi pada Debat Berikutnya
Merdeka.com - Wakil Ketua Badan Pemangan Nasional (BPN) Priyo Budi Santoso setuju dengan tidak adanya kisi-kisi yang diberikan kepada capres-cawapres. Hal itu agar para paslon dapat mengeluarkan ide dan gagasannya dalam debat berikutnya.
"Kalau perlu biarkan kedua pasangan calon 'tarung bebas' tetapi tetap dalam aturan main yang disepakati KPU," kata Priyo di KPU RI, Jakarta Pusat, Senin (21/1).
Selain itu, dengan tidak adanya kisi-kisi agar kedua paslon dapat memaparkan visi-misi dengan secara leluasa. Bukan hanya itu, dengan tidak adanya kisi-kisi nanti supaya debat berikutnya nanti tak terlihat kaku.
-
Siapa yang diminta untuk bersikap netral dalam Pilpres 2024? Kedudukan Polri berada di bawah Presiden. Ari meminta institusi kepolisian untuk menjaga kehormatan, profesionalitas, dan integritas, sebagaimana diamanahkan oleh konstitusi, peraturan perundang-undangan, dan kode etik profesi.
-
Bagaimana DPR ingin memastikan netralitas para pihak yang dilibatkan? 'Karena betul-betul dilibatkan langsung pada tiap prosesnya. Namun yang perlu dipastikan juga adalah terkait SOP, harus clear dan seragam. Ini demi meminimalisir potensi adanya kejadian-kejadian tidak netral nantinya. Jadi kalau dengan dilibatkan malah jadi tak netral, nanti kita sanksi keras,' ujar Sahroni dalam keterangan, Senin (6/11).
-
Bagaimana KPU menjamin soal debat capres tidak bocor? '(Jamin kerahasiaan soal agar enggak bocor) Intinya semua tim pasangan calon sudah tahu temanya,' kata Hasyim.
-
Siapa yang protes panelis debat? Cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) memprotes soal dua panelis debat capres yang berasal dari Universitas Pertahanan.
-
Kenapa TNI harus netral di Pilkada? Harga mati bahwa TNI itu netral, sehingga seluruh prajurit TNI, khususnya dari matra darat itu diminta menjaga netralitas, termasuk saat menggunakan medsos untuk lebih berhati - hati dan bijak,' tegas mantan Danrem 152 Baabullah itu.
-
Bagaimana cara menjaga kerukunan di pemilu dengan dialog? Mengadakan dialog antara partai politik, calon, dan pemangku kepentingan lainnya dapat membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan pemahaman bersama. Dialog semacam ini dapat membuka ruang bagi berbagai pihak untuk menyelesaikan perbedaan pendapat secara damai.
"Kami menginginkan suasana debat meskipun dalam kesantuanan dan kenegarawanan, tetapi kedua paslon (Prabowo dan Jokowi) itu bisa mengeksplorasi gagasan besar secara lebih tuntas," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Program Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Aria Bima juga sependapat dengan Priyo yakni tak diberikannya kisi-kisi pada debat berikutnya.
"Kisi-kisi tidak usah diberikan, karena sudah dinilai negatif oleh publik. Meskipun, subtansinya (pemberian kisi kisi) itu lebih mengarah penyampaian visi misi yang dasar bukan cerdas cermat," ucap Aria.
Namun, karena publik sudah terlanjur melihat hal itu negatif dan tidak mendidik. Maka, TKN mempersilahkan KPU untuk mengambil suatu keputusan.
"Satu hal yang saya (tekankan) tidak boleh ada kata bocor lagi. Jangan ada isu bocor-bocor (soalnya) ya. Ini yang penting," ungkapnya.
Selain itu, Aria juga mengatakan semua pihak juga telah menyetujui pimpinan lembaga negara tingkat pusat maupun daerah tidak dilibatkan dalam debat Pilpres 2019 yakni sebagai panelis.
Faktor netralitas juga harus dicermati oleh KPU, agar panelis nanti bukanlah orang yang berpihak, apalagi jika nantinya panelis bisa bertanya kepada kandidat.
"Netralitasnya dan track recordnya harus transparan (agar) menjaga netralitas dalam penyampaian pertanyaan," pungkas Aria.
Berikut rincian debat capres dan cawapres yang sudah disepakati:
Debat I
Waktu: 17 Januari 2019
Media: TVRI, RRI, KOMPAS TV, dan RTV
Lokasi: Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan
Tema: Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme
Peserta: Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden
Debat II
Waktu: 17 Februari 2019
Media: RCTI, JTV, MNC TV, dan INews TV
Lokasi: Hotel Sultan
Tema: Energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, lingkungan hidup
Peserta: Calon presiden
Debat III
Waktu: 17 Maret 2019
Media: Trans TV, Tran 7 dan CNN Indonesia
Lokasi: Hotel Sultan, Senayan
Tema: Pendidikan kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya
Peserta: Calon wakil presiden
Debat IV
Waktu: 30 Maret 2019
Media: Metro TV, SCTV, dan Indosiar
Lokasi: Belum ditentukan
Tema: Ideologi, pemerintahan keamanan serta hubungan internasional
Peserta: Calon presiden
Debat V
Waktu: Belum ditentukan
Media: TVOne, ANTV, Berita Satu, Net TV
Lokasi: Belum ditentukan
Tema: Ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, serta industri.
Peserta: Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahkan jajaran komisioner KPU pun tidak tahu pertanyaan apa yang akan disampaikan.
Baca SelengkapnyaDia berharap agar para panelis tidak membocorkan pertanyaan-pertanyaan kepada salah satu pasangan calon yang akan mengikuti debat nanti.
Baca SelengkapnyaKPU RI menjamin tidak ada kebocoran pertanyaan pada debat perdana capres dan cawapres di Pilpres 2024 yang akan digelar pada 12 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaDebat perdana calon presiden akan dilangsungkan pada malam nanti pukul 19.00 WIB
Baca SelengkapnyaJokowi ingin KPU bertindak sesuai aturan pada pesta demokrasi lima tahunan.
Baca SelengkapnyaMereka diharapkan tidak memberikan komentar apapun terkait calon presiden yang berkompetisi pada pemilu tahun ini
Baca SelengkapnyaSuhartoyo memastikan, MK tidak akan berpihak dan berpegang pada fakta sidang juga saksi berdasarkan saksi dihadirkan pelapor dan terlapor.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo mengungkapkan pertemuannya dengan Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan untuk membahas upaya pemilu damai.
Baca SelengkapnyaAboe ingin tidak ada pihak yang menyalahgunakan kekuasaan di tengah menghangatnya intensitas politik jelang Pemilu.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TKN, Andika Perkasa mengakui, KPU berhak mengubah format debat.
Baca SelengkapnyaAria Bima juga percaya bahwa Pemilu akan berjalan dua putaran.
Baca SelengkapnyaKPU mengingatkan para calon tidak mengompori pendukungnya
Baca Selengkapnya