TKN Jokowi harap tak ada ujaran kebencian saat Aksi Bela Tauhid oleh PA 212
Merdeka.com - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni, mengatakan, kepolisian sudah bekerja dengan baik menangani kasus pembakaran bendera. Karenanya, tidak ada relevansinya jika terus melakukan aksi untuk mengusut kasus tersebut.
"Hemat saya, seperti yang sudah saya sampaikan tadi juga, pihak kepolisian nampaknya luar biasa sigap dalam menangani kasus ini. Dalam hitungan hari, hitungan jam, para tersangka diduga pelaku ini, sudah diamankan. Jadi saya tidak melihat ada relevansi untuk kemudian menggoreng isu ini," ucap Raja di Posko Cemara, Jakarta, Kamis (1/11).
Karenanya, dia mempertanyakan Aksi Bela Tauhid yang akan digelar Jumat 1 November 2018. Apakah memang murni atau ada kepentingan lain.
-
Kenapa Jokowi akan memberikan sambutan di Apel Kader Gerindra? 'Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan,' kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Yusuf Permana kepada wartawan, Sabtu (31/8).
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Kenapa Jokowi hadir di acara? Acara serah terima dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto.
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Apa yang diminta anak buah Jokowi? Ramai-Ramai Anak Buah Jokowi Minta Tambah Anggaran Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga pemerintah ramai-ramai meminta tambahan anggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
-
Apa yang dipesan Jokowi ke TNI-Polri? 'TNI Polri harus berani masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Pesawat tempur perlu, iya. Tank perlu, iya. Tapi hati-hati juga dengan drone.' kata Jokowi.
"Kalau memang aksi itu murni, maka tentu tidak akan ada ujaran kebencian, tidak ada teriakan menolak atau meminta turun Presiden tertentu. Kita akan amati secara bersama," jelas Raja.
Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia ini juga menegaskan, bahwa masyarakat sudah cerdas melihat aksi tersebut.
"Saya kira masyarakat juga cukup cerdas ya, rakyat. Kita sangat cerdas bahkan, akan melihat apakah benar bahwa ini adalah isu membela agama seperti yang mereka sampaikan, atau sebenarnya ini adalah sebuah taktik politik yang khas yang dilakukan oleh kelompok tertentu, yang sengaja memang menunggangi isu agama untuk kepentingan politik," tegas Raja.
Sementara itu, Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, meminta masyarakat tak terpancing dengan isu tersebut.
"Karena Tauhid itu adanya di hati, Tauhid itu keyakinan, dan jangan terkecoh atau termakan oleh isu bahwa yang terjadi adalah pembakaran kalimat Tauhid, tidak benar," ungkap Karding.
Politisi PKB ini juga menyebut, PBNU dan Muhammadiyah sudah mendorong agar selalu mengedepankan persatuan. Sehingga, tidak ada yang terjebak dengan aksi tersebut.
"Kebersamaan sebagai muslim untuk persatuan kita, untuk NKRI kita, untuk Pancasila kita. Jadi masyarakat sekali lagi jangan mudah terpancing, dipahami secara betul setiap statement, lontaran, upload, dari seseorang ataupun yang ada di media sosial," pungkasnya.
Sebelumnya, Aksi Bela Tauhid, besok, diperkirakan akan diikuti ribuan massa. Dimana diinisiasi oleh Persaudaraan Alumni (PA) 212.
Ketua PA 212 Slamet Ma'arif membenarkan rencana aksi tersebut. Pihaknya juga telah mengirimkan surat pemberitahuan kepada kepolisian terkait rencana penyampaian pendapat di muka umum itu. "Sudah. (Estimasi massa) kurang lebih 10 ribu," katanya.
Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber : Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi meminta kepada masyarakat untuk tidak lagi mengeluarkan ujaran kebencian dan menyebarkan berita bohong.
Baca SelengkapnyaJokowi dengan tegas mengingatkan, jangan tidak boleh tidak saling menyapa karena adanya perbedaan pendapat saat pemilu.
Baca SelengkapnyaDua hari menjelang hari pencoblosan, sejumlah kiai Nahdlatul Ulama (NU) menyambangi rumah Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi)
Baca SelengkapnyaNusron menegaskan, tidak ada agenda politik dalam acara tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta TNI memberikan pemahamam ke masyarakat bahwa beda pilihan politik dan menang kalah dalam Pemilu adalah hal yang wajar.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, setiap lima tahun sekali dipastikan Pemilu akan terus terjadi.
Baca SelengkapnyaEtika Jokowi sebagai presiden dipertanyakan PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui Pemilu 2024 menimbulkan adanya gesekan perbedaan pilihan di masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi Makan Bareng Zulhas, PAN: Presiden Pesan Pemilu Jurdil, Aman, dan Damai
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan kedamaian tidak boleh terkoyak karena Pemilu.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta TNI memberikan pemahamam ke masyarakat bahwa beda pilihan politik dan menang kalah dalam Pemilu adalah hal yang wajar.
Baca SelengkapnyaPerintah Jokowi mendapat apresiasi banyak pihak, tak terkecuali aktivis.
Baca Selengkapnya