TKN Klaim Elektabilitas Jokowi Naik Karena Tidak Joget Saat Debat
Merdeka.com - Survei Populi Center menunjukkan elektabilitas pasangan calon presiden mengalami perubahan pascadebat. Pasangan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf bakal, meningkat 2,1 persen dengan kisaran angka 54,1 persen dari 52 persen pada Desember lalu.
Sementara, perubahan pasangan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno tak sampai 1 persen. Dari 30,7 persen pada Desember, menjadi 31 persen.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Hasto Kristiyanto mengatakan, lonjakan elektabilitas Jokowi lebih besar karena penampilan yang baik dalam debat. Jokowi tak menampilkan tari-tarian saat debat seperti Prabowo.
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Apa yang membuat Prabowo unggul? Survei yang selesai mereka lakukan pada 6 Februari atau delapan hari jelang pemungutan suara itu menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,5 persen. Pasangan tersebut unggul telak dibanding dua kompetitornya, Anies-Muhaimin yang elektabilitasnya 21,7 persen dan Ganjar-Mahfud dengan tingkat keterpilihan 19,2 persen.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
"Mungkin itu karena tidak ada tarian yang ditunjukkan pak Jokowi jadi naik," kata Hasto di Cianjur, Jawa Barat, Kamis (7/2).
Selain itu, Hasto berkata survei juga menunjukkan Jokowi lebih unggul daripada Prabowo. Yaitu masyarakat lebih mampu menerima gagasan pasangan calon petahana.
"Survei diterima sebagai penyampaian gagasan terbaik dari pak Jokowi dan KH Ma'ruf Amin dengan peran saling melengkapi satu sama lain," kata dia.
Populi Center melakukan survei pada 20-27 Januari 2017. Responden survei sebanyak 1486 orang dari 34 provinsi. Survei memiliki margin of error 2,53 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut LSI, belakangan ini Prabowo sangat dekat dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca Selengkapnya"Kalau tingkat kepuasan Jokowi naik maka kabar baik bagi Prabowo, kurang baik bagi Anies," kata kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta
Baca SelengkapnyaPrabowo banyak mendapat imbas positif dari efek Jokowi.
Baca SelengkapnyaSebaliknya, penurunan dialami pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Padahal, Ganjar pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDjayadi menegaskan, Pilkada Jawa Tengah masih sangat cair.
Baca SelengkapnyaPrabowo diasosiasikan sebagai bacapres yang paling direstui Jokowi.
Baca SelengkapnyaBelum tentu adanya korelasi kepuasan Jokowi dengan elektabilitas Gibran.
Baca SelengkapnyaSederet survei yang dilakukan sejumlah lembaga menunjukkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul semakin jauh dari pasangan calon lainnya.
Baca SelengkapnyaKetika tingkat dukungan untuk Jokowi meningkat, maka berdampak positif bagi PDIP.
Baca SelengkapnyaPrabowo lebih unggul ketimbang dan Ganjar dengan selisih 10,4 persen.
Baca SelengkapnyaCak Imin pun optimistis Ridwan Kamil dan Ahmad Luthfi akan menang, usai Jokowi menyatakan dukungan dan turun kampanye.
Baca SelengkapnyaKepribadian Prabowo yang dianggap tegas, jujur, dan bersih juga menjadi faktor elektabilitas paling tinggi.
Baca Selengkapnya