TKN Sebut Jokowi Tunjukkan Sikap Pemimpin Berani Ralat Data Soal Karhutla
Merdeka.com - Capres 01 Joko Widodo meralat pernyataan terkait kebakaran hutan dan lahan dalam debat capres. Jokowi menuturkan, bukan tidak ada kasus karhutla, tapi menurun. Itu disampaikan pascadebat kedua terlaksana.
Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf menyatakan, sikap Jokowi tersebut menunjukkan karakter seorang pemimpin. Jokowi berani mengklarifikasi data yang disampaikan sebelumnya sebagai bentuk kejujuran.
"Pemimpin itu harus berkata jujur dan benar. Dia menyatakan ada kesalahan, ya dikoreksi. Itu manusiawi saja menurut saya," ujar Jubir TKN Zuhairi Misrawi di Jakarta, Selasa (19/2).
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Bagaimana Jokowi memimpin rapat? Hal itu dinilai karena Jokowi mampu memimpin rapat secara efektif, pekerja keras tanpa lelah serta melakukan safari ke berbagai wilayah Indonesia.
-
Bagaimana Jokowi menyampaikan pesan dalam kata-kata lucu nya? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Gimana caranya Jokowi ikut kampanye? Pasal 281 mensyaratkan pejabat negara yang ikut berkampanye dilarang untuk menggunakan fasilitas negara atau mereka harus cuti di luar tanggungan.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
Politisi PDI Perjuangan itu mengatakan Jokowi mengungkap data yang mendekati kebenaran saat berhadapan dengan Prabowo Subianto. Zuhairi menyoroti perbedaan antara Jokowi dan Prabowo. Capres jagoannya berani tampilkan data. Sedangkan Prabowo hanya beretorika.
Sementara, dia menjelaskan, konteks pernyataan kebakaran hutan adalah bagaimana pemerintahan Jokowi menurunkan angka kebakaran hutan dan lahan.
Contohnya, data karhutla era Jokowi turun dibandingkan era presiden sebelumnya. Kata Zuhairi itu karena Jokowi mau menindak pelaku karhutla.
"Itu saya kira bukan hanya wacana, tapi publik betul-betul merasakan dari apa yang sudah dilakukan oleh Pak Jokowi," ujarnya.
Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menilai langkah Jokowi tepat mengkoreksi kesalahan data. Menurutnya sikap gentleman itu patut diapresiasi.
Mengapa demikian, Adi menuturkan langkah Jokowi itu menunjukkan sikap kenegarawanan. Pemimpin, dia lanjutkan, tidak boleh apriori, menang sendiri, dan merasa salah.
Karenanya, Adi menilai pendukung Prabowo dan masyarakat luas bisa memaklumi kesalahan data Jokowi. Karena sifatnya manusiawi, bisa salah sebut. Apalagi, dalam debat capres diberikan waktu yang sempit, membuat Jokowi tak utuh sampaikan data.
"Karena banyak hal yang harus diingat, ada empat isu krusial yang semua itu sangat membutuhkan backup data. Jadi wajar kalau kepleset atau ada penyebutan data yang agak keliru. Yang penting kan ada upaya untuk menjelaskan kepada publik bahwa data itu sudah ditampilkan, meski kemudian dikoreksi. Artinya data itu adalah satu instrumen untuk mengukur apakah kandidat ini punya sesuatu yang bisa dipertanggungjawabkan atau tidak," jelas Adi.
Dia pun turut membandingkan penyampaian Prabowo dalam debat. Menurut Adi, mantan danjen kopassus itu terlalu bernarasi hal yang besar, tapi minim data.
"Ketimbang menarasikan sesuatu yang besar tetapi tidak bisa diukur. Ketika bicara tentang Indonesia dikuasai oleh asing. Satu persen orang kaya hampir sama dengan separuh orang di Indonesia apa datanya? Lan gak bisa diukur. Memang minus kesalahan, tapi ngomongnya itu seakan-akan di ruang hampa. Ketika bicara tentang ketimpangan sosial, berapa prosentasi ketimpangannya, kan kita tidak pernah tahu," ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi meluruskan pernyataannya yang menyebut selama tiga tahun terakhir sudah tidak pernah terjadi kebakaran hutan. Menurutnya, kebakaran tetap ada hanya jumlah sudah menurun.
"Artinya bukan tidak ada. Turun drastis, turun 85 persen lebih," kata Jokowi di Pandeglang, Banten, Senin (18/2).
Dia mengatakan saat ini pihaknya sudah bisa menekan angka kebakaran hutan dan lahan. Kemudian, kata dia, saat ini tidak ada lagi masalah asap yang sering dikomplain oleh Singapura dan Malaysia.
"Keluhan dari negara tetangga dalam tiga tahun ini, Singapura, Malaysia dapat dikatakan enggak ada komplain sama sekali. Itu yang kita maksudkan," ungkap Jokowi.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi juga menggunakan analogi ‘lari’ untuk menjelaskan kepemimpinan Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto pun mencontohkan soal data impor beras karena terbukti tahun ini harus impor 6 juta.
Baca SelengkapnyaMenurut Istana, Jokowi berani meminta maaf atas kekurangan selama dirinya memimpin Indonesia selama sepuluh tahun.
Baca SelengkapnyaMoeldoko mengingatkan tidak usah berlebihan. Dia menyebut data yang dikantongi Jokowi bersumber dari hasil survei.
Baca SelengkapnyaPKB yakin Jokowi akan berlaku adil dan menghormati domain partai politik.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto kembali memuji-muji Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaPertemuan keduanya dilakukan di sebuah restoran di bilangan Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.
Baca SelengkapnyaPKS berharap, agar data-data yang dimiliki Presiden Jokowi tidak disalahgunakan.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menilai permintaan maaf Presiden Jokowi di akhir masa jabatannya wajar saja
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi buka suara dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan tindak nepotisme.
Baca SelengkapnyaLuhut mengungkapkan, bahwa Presiden Jokowi adalah sosok yang sangat mendengarkan pendapat seluruh pihak.
Baca Selengkapnya