Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

TKN Sebut Kampanye Prabowo di GBK Tak All for All Seperti Yang Diingatkan SBY

TKN Sebut Kampanye Prabowo di GBK Tak All for All Seperti Yang Diingatkan SBY Pertemuan Prabowo dan SBY. ©Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily menyampaikan, penyelenggaraan Kampanye Akbar Paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta sangat kentara nuansa politik identitas khususnya sekat agama.

"Menjawab kritik Pak SBY, kubu 02 jalan terus dan sama sekali tidak bergeming," tutur Ace di Jakarta, Minggu (7/4/2019).

"Yang ditampilkan sebagai tokoh agama lain sama sekali tidak representatif. Asal comot, bahkan mereka lebih banyak sebagai pelengkap. Ini menunjukkan bahwa kampanye 02 sama sekali tidak dalam all for all atau semua untuk semua, seperti yang diingatkan oleh Pak SBY," lanjutnya.

Berikut isi surat SBY:

Kepada yang terhormat

1. Ketua Wanhor PD Amir Syamsudin

2. Waketum PD Syarief Hassan

3. Sekjen PD Hinca Panjaitan

BismilahirrahmanirrahimAssalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuhSalam Sejahtera

Salam Demokrat !

Sebenarnya saya tidak ingin mengganggu konsentrasi perjuangan politik jajaran Partai Demokrat di tanah air, utamanya tugas kampanye pemilu yang tengah dilakukan saat ini, karena terhitung mulai tanggal 1 Maret 2019 yang lalu saya sudah memandatkan dan menugaskan Kogasma dan para pimpinan partai untuk mengemban tugas penting tersebut. Sungguhpun demikian, saya tentu memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan agar kampanye yang dijalankan oleh Partai Demokrat tetap berada dalam arah dan jalur yang benar, serta berlandaskan jati diri, nilai dan prinsip yang dianut oleh Partai Demokrat. Juga tidak menabrak akal sehat dan rasionalitas yang menjadi kekuatan partai kita.

Sore hari ini, Sabtu, tanggal 6 April 2019 saya menerima berita dari tanah air tentang "set up", "run down" dan tampilan fisik kampanye akbar atau rapat umum pasangan capres-cawapres 02, Bapak Prabowo Subianto-Bapak Sandiaga Uno, di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Karena menurut saya apa yang akan dilakukan dalam kampanye akbar di GBK tersebut tidak lazim dan tidak mencerminkan kampanye nasional yang inklusif, melalui sejumlah unsur pimpinan Partai Demokrat saya meminta konfirmasi apakah berita yang saya dengar itu benar. Malam hari ini, saya mendapat kepastian bahwa informasi yang didapat dari pihak lingkaran dalam Bapak Prabowo, berita yang saya dengar itu mengandungi kebenaran.

Sehubungan dengan itu, saya minta kepada Bapak bertiga agar dapat memberikan saran kepada Bapak Prabowo Subianto, Capres yang diusung Partai Demokrat, untuk memastikan hal-hal sebagai berikut:

Penyelenggaraan kampanye nasional (dimana Partai Demokrat menjadi bagian didalamnya) tetap dan senantiasa mencerminkan "inclusiveness", dengan sasanti "Indonesia Untuk Semua" Juga mencerminkan kebhinekaan atau kemajemukan. Juga mencerminkan persatuan. "Unity in diversity". Cegah demonstrasi apalagi "show of force" identitas, baik yang berbasiskan agama, etnis serta kedaerahan, maupun yang bernuasa ideologi, paham dan polarisasi politik yang ekstrim.

Pemilihan Presiden yang segera akan dilakukan ini adalah untuk memilih pemimpin bangsa, pemimpin rakyat, pemimpin kita semua. Karenanya, sejak awal "set up"nya harus benar. Mindset kita haruslah tetap "Semua Untuk Semua" , atau "All For All". Calon pemimpin yang cara berpikir dan tekadnya adalah untuk menjadi pemimpin bagi semua, kalau terpilih kelak akan menjadi pemimpin yang kokoh dan insya Allah akan berhasil. Sebaliknya, pemimpin yang mengedepankan identitas atau gemar menghadapkan identitas yang satu dengan yang lain, atau yang menarik garis tebal "kawan dan lawan" untuk rakyatnya sendiri, hampir pasti akan menjadi pemimpin yang rapuh. Bahkan sejak awal sebenarnya dia tidak memenuhi syarat sebagai pemimpin bangsa. Saya sangat yakin, paling tidak berharap, tidak ada pemikiran seperti itu (sekecil apapun) pada diri Pak Jokowi dan Pak Prabowo.

Saya pribadi, yang mantan Capres dan mantan Presiden, terus terang tidak suka jika rakyat Indonesia harus dibelah sebagai "pro Pancasila" dan "pro Kilafah". Kalau dalam kampanye ini dibangun polarisasi seperti itu, saya justru khawatir jika bangsa kita nantinya benar-benar terbelah dalam dua kubu yang akan berhadapan dan bermusuhan selamanya. Kita harus belajar dari pengalaman sejarah di seluruh dunia, betapa banyak bangsa dan negara yang mengalami nasib tragis (retak, pecah dan bubar) selamanya. The tragedy of devided nation. Saya pikir masih banyak narasi kampanye yang cerdas dan mendidik. Seperti yang kita lakukan dulu pada pilpres tahun 2004, 2009 dan 2014. Bangsa kita sangat majemuk. Kemajemukan itu disatu sisi berkah, tetapi disisi lain musibah. Jangan bermain api, terbakar nanti.

Para kader pasti sangat ingat, Partai Demokrat adalah partai Nasionalis-Relijius. Bagi kita Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika adalah harga mati. Tidak boleh NKRI menjadi Negara Agama ataupun Negara Komunis. Indonesia adalah "Negara Pancasila" dan juga "Negara Berke-Tuhanan". Inilah yang harus diperjuangkan oleh Partai Demokrat, selamanya.

Saya berpendapat bahwa juga tidak tepat kalau Pak Prabowo diidentikkan dengan kilafah. Sama tidak tepatnya jika kalangan Islam tertentu juga dicap sebagai kilafah ataupun radikal. Demikian sebaliknya, mencap Pak Jokowi sebagai komunis juga narasi yang gegabah. Politik begini bisa menyesatkan. Sejak awal harusnya narasi seperti ini tidak dipilih. Tetapi sudah terlambat. Kalau mau, masih ada waktu untuk menghentikannya.

Dari pada rakyat dibakar sikap dan emosinya untuk saling membenci dan memusuhi saudara-saudaranya yang berbeda dalam pilihan politik, apalagi secara ekstrim, lebih baik diberi tahu , apa yang akan dilakukan Pak Jokowi atau Pak Prabowo jika mendapat amanah untuk memimpin Indonesia 5 tahun mendatang (2019-2024). Apa solusinya, apa kebijakannya? Tinggalkan dan bebaskan negeri ini dari benturan indentitas dan ideologi yang kelewat keras dan juga membahayakan. Gantilah dengan platform, visi, misi dan solusi. Tentu dengan bahasa yang mudah dimengerti rakyat. Sepanjang masa kampanye, bukan hanya pada saat debat saja.

Demikian Pak Amir, Pak Syarief dan Pak Hinca pesan dan harapan saya. Ketika saya menulis pesan ini, saya tahu AHY berada dalam penerbangan dari Singapura ke Jakarta, setelah menjenguk Ibu Ani yang masih dirawat di NUH. Partai Demokrat harus tetap menjadi bagian dari solusi, dan bukan masalah. Selamat berjuang, Tuhan beserta kita.

Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Singapura, 6 April 2019

Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
TKN Tak Khawatir Kehilangan Suara Meski Prabowo-Gibran Kampanye 2 Kali Seminggu
TKN Tak Khawatir Kehilangan Suara Meski Prabowo-Gibran Kampanye 2 Kali Seminggu

TKN Prabowo - Gibran menyatakan tidak khawatir akan kehilangan suara

Baca Selengkapnya
Turun Gunung Temui Kader Demokrat, SBY Ungkap Alasan Tak Dampingi Prabowo Kampanye di Daerah
Turun Gunung Temui Kader Demokrat, SBY Ungkap Alasan Tak Dampingi Prabowo Kampanye di Daerah

SBY menegaskan mendukung penuh pencapresan Prabowo.

Baca Selengkapnya
TKN: Pasangan Lain Jago Omon-Omon, Tetapi Kita Tidak akan Membalas
TKN: Pasangan Lain Jago Omon-Omon, Tetapi Kita Tidak akan Membalas

Namun, pihaknya tidak akan membalas kejahatan yang dilakukan lawan politik Prabowo.

Baca Selengkapnya
TKN Yakin Rute Pendukung Prabowo-Gibran dan AMIN Tak 'Bertabrakan' Saat Kampanye Akbar di Jakarta
TKN Yakin Rute Pendukung Prabowo-Gibran dan AMIN Tak 'Bertabrakan' Saat Kampanye Akbar di Jakarta

"Jadi menurut saya traffic lalu lintasnya juga gak akan bertabrakan ya," kata Anggawira

Baca Selengkapnya
TKN Prabowo-Gibran Ogah Lengah Hasil Survei Litbang Kompas: Kita Kerja Keras dan Cerdas sampai Pencoblosan
TKN Prabowo-Gibran Ogah Lengah Hasil Survei Litbang Kompas: Kita Kerja Keras dan Cerdas sampai Pencoblosan

TKN Prabowo-Gibran tak merasa cepat puas dengan perolehan survei Litbang Kompas tersebut.

Baca Selengkapnya
TKN Sempat Minta Prabowo Sedikit 'Nakal' Saat Diserang Didebat Capres, Tapi Menolak
TKN Sempat Minta Prabowo Sedikit 'Nakal' Saat Diserang Didebat Capres, Tapi Menolak

Tema debat perdana kemarin secara umum berkaitan dengan hukum. Debat khusus capres.

Baca Selengkapnya
Prabowo Jawab Nyinyiran Cuma Jual Jokowi di Kampanye: Aku Timnya, Masa Jualan Orang Lain
Prabowo Jawab Nyinyiran Cuma Jual Jokowi di Kampanye: Aku Timnya, Masa Jualan Orang Lain

"Prabowo bisanya jualan Pak Jokowi saja. Loh aku timnya Jokowi kenapa engga?" kata Prabowo

Baca Selengkapnya
Viral Mobil Pelat Merah Bawa Baliho Ganjar-Mahfud, Ini Kata TKN Prabowo-Gibran
Viral Mobil Pelat Merah Bawa Baliho Ganjar-Mahfud, Ini Kata TKN Prabowo-Gibran

Video di media sosial yang memperlihatkan mobil berpelat merah tengah menurunkan baliho Ganjar-Mahfud untuk dipasang di pinggir jalan.

Baca Selengkapnya
Prabowo soal Calon Presiden Joget-Joget: Saya Tegaskan Gagasan Kita Paling Hebat
Prabowo soal Calon Presiden Joget-Joget: Saya Tegaskan Gagasan Kita Paling Hebat

Prabowo tak ambil pusing soal ejekan terhadapnya. Dia bakal terus berjoget sampai yang mengejek capek.

Baca Selengkapnya
SBY Sebut Tiga Pasangan Capres-Cawapres Baik: Kami Yakin Prabowo-Gibran Lebih Cakap dan Siap
SBY Sebut Tiga Pasangan Capres-Cawapres Baik: Kami Yakin Prabowo-Gibran Lebih Cakap dan Siap

SBY lebih memilih Prabowo Subianto-Gibran karena dinilai lebih siap memimpin Indonesia

Baca Selengkapnya
SBY Akui Banyak Kekurangan Saat Jadi Presiden: Tapi Tidak Berselingkuh kepada Konstitusi
SBY Akui Banyak Kekurangan Saat Jadi Presiden: Tapi Tidak Berselingkuh kepada Konstitusi

SBY mengaku memiliki banyak kekurangan saat memimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Massa Pendukung Prabowo-Gibran Sesaki Stadion Utama GBK hingga SBY dan AHY Hadir di Tengah Kerumunan
FOTO: Penampakan Massa Pendukung Prabowo-Gibran Sesaki Stadion Utama GBK hingga SBY dan AHY Hadir di Tengah Kerumunan

Kampanye akbar terakhir pasangan Capres dan Cawapres Prabowo-Gibran di GBK ini digelar untuk memasuki masa tenang jelang Pemilu 14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya