TKN: Survei Kompas soal Ekstrapolasi Elektabilitas, Jokowi Sudah Melebihi 2014
Merdeka.com - Litbang Kompas merilis hasil survei terbarunya yang menyatakan elektabilitas Jokowi dan Prabowo saat ini hanya selisih 11,8 persen. Jokowi-Ma'ruf mendapat perolehan suara 49,2 persen, sedangkan Prabowo-Sandi 37,4 persen. Sebanyak 13,4 persen masih merahasiakan pilihannya.
Namun, hasil ekstrapolasi elektabilitas yang dilakukan, pasangan Jokowi-Ma'ruf mendapat elektabilitas pada angka 56,8%. Hasil ini, di mata Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf sebagai hal yang sangat baik. Apalagi lembaga survei yang lain jarang yang mengungkapkan data ekstrapolasi ini.
"Alhamdulillah, puji Tuhan, prediksi secara ilmiah dari Litbang Kompas biasanya sangat akurat. Kemenangan Pak Jokowi jauh lebih besar dari (pilpres) 2014," ujar anggota TKN Ridlwan Habib kepada wartawan di Jakarta, Rabu (20/3).
-
Apa klaim Prabowo tentang dirinya dan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan. Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Suara apa yang diraih Prabowo-Gibran di Sulawesi Utara? Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengesahkan suara pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul di wilayah Sulawesi Utara. Prabowo-Gibran meraup 1.229.069 suara. Hal ini berdasarkan hasil rapat rekapitulasi wilayah Sulawesi Utara yang digelar di kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/3).
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
Dalam hasil surveinya, Litbang Kompas membuat ekstrapolasi yakni perluasan data di luar data yang tersedia, tetapi tetap mengikuti pola kecenderungan data yang tersedia itu.
Menurut Ridlwan, ekstrapolasi elektabilitas merupakan sebuah 'prediksi' berdasarkan data survei yang dihimpun. Sebab, responden dalam survei ada yang menjawab rahasia, tidak tahu, atau belum menentukan pilihan. Ekstrapolasi dilakukan dengan menggunakan data yang ada kemudian diolah menjadi suatu pola berdasarkan kecenderungan dari survei sebelumnya.
Ridlwan mengutip data pada Bulan Oktober 2018, ekstrapolasi elektabilitas Jokowi pada angka 61,6 persen dan pada Maret 2019 pada angka 56,8 persen. Artinya terdapat penurunan 4,9 persen dalam waktu 5 bulan. Jika dibuat rata-rata, tren penurunan elektabilitas Jokowi sekitar 1 persen per bulan.
"Sudah tidak ada waktu lagi bagi Prabowo untuk dapat menyusul karena pilpres tinggal 1 bulan," yakin Ridlwan.
Meski begitu, alumni S2 Intelijen UI itu mengingatkan kepada para pendukung Jokowi untuk terus semangat. "Seperti pesan Pak Jokowi ayo gaspol, dengan makin semangat nanti 17 April Jokowi bisa menang 61 persen," kata Ridlwan.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pergerakan akar rumput Ganjar-Mahfud nyaris tidak ada
Baca SelengkapnyaSurvei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaNamun, pemilih bimbang masih cukup tinggi mencapai 28,7 persen
Baca SelengkapnyaSebaliknya, penurunan dialami pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Padahal, Ganjar pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaHasil Survei jika Pilpres Digelar Hari Ini: Prabowo Menang 35,1%, Anies 18,2% dan Ganjar 18%
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dengan elektabilitas 53,4 persen.
Baca Selengkapnya"Kalau tingkat kepuasan Jokowi naik maka kabar baik bagi Prabowo, kurang baik bagi Anies," kata kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta
Baca SelengkapnyaNamun, sebanyak 24,9 persen responden belum menentukan pilihannya
Baca SelengkapnyaElektabilitas PDIP masih menjadi jawara, diikuti Gerindra, Golkar dan PKB.
Baca SelengkapnyaKepribadian Prabowo yang dianggap tegas, jujur, dan bersih juga menjadi faktor elektabilitas paling tinggi.
Baca SelengkapnyaResponden pun ditanya siapa pasangan calon presiden yang dinilai paling mampu meneruskan program Jokowi.
Baca SelengkapnyaGanjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin mengalami penurunan.
Baca Selengkapnya