Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tokoh Mega Bintang: Tak mau islah, PPP wassalam

Tokoh Mega Bintang: Tak mau islah, PPP wassalam Simpatisan jaga Kantor PPP. ©2014 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Tokoh Mega Bintang sekaligus kader senior Partai Persatuan Pembangunan asal Solo, Mudrick SM Sangidu menegaskan, PPP hanya akan jadi penonton saat penyelenggaraan pilpres, jika para elite partai tak segera mengakhiri konflik. Mudrick menghimbau agar meraka segera duduk bersama untuk melakukan islah.

"Konflik seperti itu tidak pantas dipertontonkan, karena tak sejalan dengan akhlak partai. Jika mereka tidak segera islah, PPP hanya akan menjadi penonton dalam pilpres nanti. Partai lain tidak akan percaya lagi untuk berkoalisi dengan PPP," ujar Mudrick kepada wartawan, Selasa (22/4).

Mudrick menduga konflik terbuka yang terjadi di tubuh PPP merupakan ulah segelintir elite partai. Konflik tersebut selain memalukan, juga akan merugikan bagi partai ke depan.

Orang lain juga bertanya?

Secara internal organisasi, PPP akan lemah, sedangkan secara eksternal, PPP akan kehilangan kepercayaan dari partai-partai lain. Apalagi konflik yang terjadi saat ini bersamaan dengan proses politik penjajakan untuk membentuk koalisi antar partai.

"Silahkan kalau mau berbeda pendapat, tapi jangan secara terbuka, apalagi dipertontonkan. Itu jauh dari akhlak mulia sebagai partai Islam. Yang dirugikan partai sendiri," imbuhnya.

Yang lebih parah, masih kata Mudrick, partai-partai yang akan berkoalisi menjauh. Karena tidak ada lagi yang bisa percaya dalam kepengurusan PPP. Mudrick menilai pemicu utama terjadinya konflik bukanlah kehadiran Suryadharma Ali dalam kampanye Partai Gerindra. Namun ada persoalan lain yang masih disembunyikan oleh para elit partai.

Meskipun demikian, Mudrick tetap mengkritik langkah-langkah Suryadharma dalam menunjukkan dukungan politik ke Prabowo. Suryadarma, kata Mudrick, telah mengambil keputusan partai dengan mengabaikan aturan internal. "Suara aspirasi PPP di daerah memang mengarah untuk mendukung Prabowo sebagai capres. Namun Pak Suryadharma harus tetap mengikuti aturan partai," katanya.

"Hari ini ada rapat pleno DPP PPP yang dihadiri Mbah Maimun Zubair. Kalau kedua kubu tetap tidak bisa islah hari ini, PPP hanya akan jadi penonton. Mereka tidak lagi peduli dengan nasib PPP dan tidak menghormati Mbah Maemun sebagai ulama dan panutan. Ya sudah wassalam. Kami yang akan mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkan PPP," pungkasnya.

Mudrick Sangidu dikenal sebagai tokoh memunculkan istilah 'Mega Bintang' di pemilu 1997. Dia berhasil mendongkrak perolehan suara PPP secara nasional dengan cara menggiring pendukung Megawati Soekarnoputri pada Pemilu 1997. Saat itu Mega disingkirkan kubu Soerjadi dari kepengurusan PDI.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PPP Tidak Lolos ke DPR, Elite Partai Didesak Minta Maaf dan Mundur
PPP Tidak Lolos ke DPR, Elite Partai Didesak Minta Maaf dan Mundur

Kegagalan PPP melenggang ke Senayan dinilai musibah besar.

Baca Selengkapnya
Sandiaga Didesak Mundur Usai PPP Gagal ke Parlemen: Jangan Berkonflik, 5 Tahun Itu Tak Lama
Sandiaga Didesak Mundur Usai PPP Gagal ke Parlemen: Jangan Berkonflik, 5 Tahun Itu Tak Lama

Sandiaga mengaku prihatin dan menyampaikan rasa simpati mendalam terhadap siapa pun pihak di PPP yang sudah berjuang.

Baca Selengkapnya
PKB ke PBNU: Jaga Jarak, Jangan Bikin Kisruh
PKB ke PBNU: Jaga Jarak, Jangan Bikin Kisruh

Hubungan antara PKB dengan PBNU menjadi panas karena ada yang membuat kisruh.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Potret Akrab Imin PKB & Gus Yahya PBNU Masa Muda Diunggah Ponakan Gus Dur, Kini Berkonflik
VIDEO: Potret Akrab Imin PKB & Gus Yahya PBNU Masa Muda Diunggah Ponakan Gus Dur, Kini Berkonflik

Sebelum keduanya berkonflik, ternyata masa muda Cak Imin dan Gus Yahya pernah saling akrab

Baca Selengkapnya
Pengurus Ranting PDIP Tolak Megawati Bertemu dengan Jokowi
Pengurus Ranting PDIP Tolak Megawati Bertemu dengan Jokowi

Wacana pertemuan Megawati dan Jokowi terus bergulir pasca Pilpres 2024 selesai

Baca Selengkapnya
Megawati Prihatin Sindir Konflik Partai Sebelah
Megawati Prihatin Sindir Konflik Partai Sebelah

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung keprihatinan konflik yang terjadi di tubuh partai politik.

Baca Selengkapnya
Megawati Merasa PDIP Ditinggal, Prabowo: Saya Tidak Mengerti, Siapa Meninggalkan Siapa?
Megawati Merasa PDIP Ditinggal, Prabowo: Saya Tidak Mengerti, Siapa Meninggalkan Siapa?

Prabowo Subianto mengaku tak mengerti siapa yang ditinggal atau meninggalkan PDIP.

Baca Selengkapnya
Partai Gelora Pisah dengan KIM Plus di Pilkada Solo: Kami Tidak Dihargai
Partai Gelora Pisah dengan KIM Plus di Pilkada Solo: Kami Tidak Dihargai

Partai Gelora menyatakan mundur dari KIM Plus yang mengusung pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Respati Ardi-Astrid.

Baca Selengkapnya
'Sejak Golkar dan PAN Dukung Prabowo, Ada Kesan Tidak Nyaman Dalam PKB'
'Sejak Golkar dan PAN Dukung Prabowo, Ada Kesan Tidak Nyaman Dalam PKB'

Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay menilai PKB merasa tidak nyaman dengan bergabungnya PAN dan Golkar dalam KIM.

Baca Selengkapnya
34 Kiai PBNU Konsolidasi di Surabaya, Gelar Pertemuan Tertutup untuk Benahi PKB
34 Kiai PBNU Konsolidasi di Surabaya, Gelar Pertemuan Tertutup untuk Benahi PKB

Pertemuan turut dihadiri Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan Sekjen Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.

Baca Selengkapnya
Analisis Putaran Dua Pilpres 2024: Akar Rumput PDIP Sulit Bersatu dengan 212 dan Eks FPI di Kubu AMIN
Analisis Putaran Dua Pilpres 2024: Akar Rumput PDIP Sulit Bersatu dengan 212 dan Eks FPI di Kubu AMIN

Keduanya dinilai akan bersama jika Pilpres 2024 berjalan dua putaran

Baca Selengkapnya
PKB Tak Undang Gus Yahya dan Yaqut Cholil ke Muktamar Bali: Keanggotaan Mereka Gugur
PKB Tak Undang Gus Yahya dan Yaqut Cholil ke Muktamar Bali: Keanggotaan Mereka Gugur

PKB menyatakan Yahya Cholil Staquf, Lukman Edi, Yaqut Cholil Qoumas, hingga Effendy Choirie tak diundang ke muktamar Bali.

Baca Selengkapnya