Tokoh muda Aceh desak gelar Laksamana Muda untuk Neno Warisman dicabut
Merdeka.com - Tokoh muda Aceh Thamren Ananda mengkritik gelar Laksamana Muda untuk penggerak #2019GantiPresiden Neno Warisman. Bahkan, Thamren menyebut gelar untuk tim sukses capres/cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno itu merupakan tindakan ceroboh yang mencederai nilai-nilai sejarah masyarakat Aceh.
"Pemberian gelar kepada Neno itu telah menginjak-injak nilai historis masyarakat Aceh," ujar Thamren melalui keterangan pers di Jakarta, Senin (1/10).
Dia lantas memberi sejumlah alasan untuk memperkuat argumentasinya guna mempersoalkan gelar untuk Neno. Pertama, katanya, mekanisme pemberian gelar di Aceh kepada sesorang sudah diatur melalui lembaga Wali Nanggroe. "Dan yang berhak memberikan gelar juga Wali Nanggroe," sebutnya.
-
Apa gimik Prabowo menurut Nusron? Nusron menekankan, gimik dilakukan Prabowo justru hanya joged. Namun menurut Nusron, gimik tersebut mendapat respons positif dari masyarakat ketimbang pasangan calon lainnya.
-
Kapan Trenggono menjabat sebagai Bendahara TKN Jokowi-Ma'ruf Amin? Pada Pemilihan Presiden 2019, Trenggono menjabat sebagai Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin.
-
Siapa calon Menkeu Prabowo? Prabowo didampingi sejumlah pejabat, yang salah satunya dikabarkan sebagai calon menteri keuangan.
-
Siapa yang diduga menghina Prabowo? Media sosial digemparkan dengan akun bernama Fufufafa yang diduga milik Gibran Rakabuming Raka, dan disebut-sebut menghina Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan anaknya beberapa tahun yang lalu.
-
Kenapa Nusron Wahid bilang Prabowo miskin gimik? Hal itu ditegaskan Nusron menanggapi kritik terhadap Prabowo yang dianggap mengutamakan gimik ketimbang gagasan saat melakukan kampanye. 'Untuk menghadapi masalah gimik-gimik tadi saya kira Pak Prabowo menurut saya miskin gimik' kata Nusron di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jalan Sriwijaya I Nomor 16, Jakarta Selatan, Senin (11/12).
-
Siapa yang ditegur Prabowo? Presiden Prabowo Subianto menegur Sekretaris Kabinet Mayor (Inf) Teddy Indra Wijaya dalam acara pembukaan Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (4/12).
Kedua, untuk memberikan gelar kepada sesorang harus melalui proses yang panjang, terutama untuk meneliti rekam jejak penerimanya. "Si penerima gelar memiliki attitude, rekam jejak serta kontribusi yang nyata terhadap pembangunan masyarakat Aceh," tuturnya.
Oleh karena itu, Thamren mempertanyakan motivasi di balik pemberian gelar untuk Neno. "Karena penerimanya tidak memenuhi kedua syarat itu," tegasnya.
Thamren pun menyarankan panitia yang memberi gelar tersebut segera mencabut gelar untuk Neno, sekaligus meminta maaf kepada masyarakat di Bumi Serambi Mekkah itu. Sebab, pemberian gelar itu merupakan tindakan ceroboh yang hanya didasari motif memburu kekuasaan.
"Semoga ke depan tidak ada lagi tindakan ceroboh seperti itu demi mengejar kekuasaan. Kalau ingin mendapatkan kekuasaan jangan pernah melakukan tindakan yang mencederai nilai-nilai historis masyarakat Aceh," pungkasnya.
Sebelumnya Neno berada di Aceh, Minggu (30/9) untuk mengukuhkan komunitas #2019PrabowoSandi di Gedung Haji Yusriah Lampeneurut, Aceh Besar. Dalam acara itu, Neno yang didampingi Ketua DPD Gerindra Aceh TA Khalid dan mantan Panglima GAM Muzakir Manaf selaku Dewan Penasihat Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Uno menerima gelar kehormatan Laksamana Muda Cut Nyak Dien dari Raja Meureuhom Daya, Saifullah.
Sebelumnya, pegiat sejarah Aceh, Mizuar Mahdi, juga mengecam penyematan gelar kehormatan Laksamana Muda Cut Nyak Dien kepada Neno Warisman. Sebab Neno dinilai tidak pantas.
Mizuar mengatakan Laksmana itu kepangkatan dan berurusan dengan kemaritiman. Kemudian Cut Nyak Dien itu pejuang yang berperang melawan Belanda.
Sementara seorang Neno Warisman, dalam pandangannya, tidak memiliki dua hal yang disebutnya tadi. Neno Warisman tidak pernah memimpin armada maritim, juga tidak pernah berperang melawan Belanda.
Karena itu, dalih bahwa pemberian gelar itu hanya karena aktivis perempuan itu dinilai sebagai sosok wanita pemberani, tidaklah cukup.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Politikus PDIP, Adian Napitupulu menyatakan, pemberian pangkat jenderal kehormatan kepada Prabowo Subianto menyakiti korban pelanggaran HAM masa lalu.
Baca Selengkapnya"Soekarno pun presiden, nggak bisa menjadikan Bu Mega jadi calon wakil presiden, Pak Harto pun nggak bisa. Kenapa? Karena nggak punya prestasi," katanya.
Baca SelengkapnyaKata Timnas AMIN Jawab Sindiran Prabowo kepada Nelayan yang Jadi Caleg PKS
Baca SelengkapnyaNusron mengatakan, pelaporan diduga sebagai upaya penjegalan Gibran
Baca SelengkapnyaHendropriyono mengaku tak menyangka bakal mendapatkan penghargaan pada kategori ini.
Baca SelengkapnyaNusron Wahid merespons pernyataan Anies Baswedan terhadap ucapan Prabowo Subianto soal 'Ndasmu Etik'
Baca SelengkapnyaMenurut Nusron, ucapan itu bentuk kegelisahan dari Megawati.
Baca SelengkapnyaTonis menilai, Gerakan Nusantara Untuk AMIN ini merupakan simbol gerakan kebangsaan
Baca SelengkapnyaTiga isu tersebut terkait penyelewengan aparatur negara, manipulasi hukum, dan cacat moral pasangan Prabowo dan Gibran
Baca SelengkapnyaNusron mengingatkan, sifat sombong harus dihindari oleh pemimpin bangsa ini.
Baca SelengkapnyaSurya juga menyindir Prabowo dinilai tidak mampu berkompetisi dengan baik tanpa dukungan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaKata dia, pemberian pangkat jenderal kehormatan yang diklaim sebagai apresiasi dari negara kepada menteri tersebut juga tidak tepat.
Baca Selengkapnya