Tolak Golput, Suku Baduy Siap Turun Gunung 17 April
Merdeka.com - Masyarakat Baduy yang tinggal di kawasan tanah hak ulayat di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, berkomitmen tidak masuk golongan putih atau Golput pada pemungutan suara pemilihan umum (Pemilu) 2019 yang dilaksanakan pada 17 April.
"Kita sebagai warga tentu wajib berpartisipasi menggunakan hak suara dan tidak golput pada pesta demokrasi itu," kata Santa (45) warga Baduy, dikutip dari Antara, Rabu (3/4).
Sebab, katanya, pesta demokrasi yang dilaksanakan lima tahun sekali untuk melahirkan pemimpin yang mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat. Karena itu, masyarakat Baduy bagian warga Indonesia tentu wajib menggunakan hak suara pada pemilu tersebut.
-
Apa hak warga binaan Jawa Tengah di pemilu? Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengatakan, dalam sebuah perhelatan pemilu, salah satu indikator kesuksesaannya adalah partisipasi pemilih. Guna memastikan hak pilih warga binaan lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan (rutan) terlindungi pada Pemilu 2024, Pemprov Jateng melakukan koordinasi dengan Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham).
-
Siapa yang kampanye di suku pedalaman? Sang kepala suku diminta mengumpulkan warga di lapangan pinggir hutan. Sang caleg pun mulai berpidato di depan para anggota suku yang belum berpakaian itu.
-
Siapa yang memiliki hak untuk memilih dalam pemilu? Dengan adanya Pemilu, setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk ikut serta dalam mengambil keputusan politik yang akan memengaruhi masa depan mereka.
-
Bagaimana masyarakat Baduy menjaga keasrian alam di kampung mereka? Salah satu upaya menjaga keasrian alam adalah melalui kegiatan bertaninya dengan sistem huma. Warga hanya boleh panen satu kali dalam satu tahun, dan merawat tanaman hasil buminya dengan tidak menggunakan pupuk kimia.
-
Apa yang menjadi pantangan warga Baduy? Masyarakat menjadikan perintah leluhur sebagai ajaran sehari-hari, agar saling menjaga antara alam, manusia, dan kondisi sosial kemasyarakatannya.
-
Apa itu Pemilu? Pemilu adalah sarana penyelenggaraan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
"Kami bersama warga lainnya akan berbondong-bondong mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) untuk menggunakan hak politiknya dan tidak Golput," katanya.
Turun Gunung
Pemuka adat Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, Saija mengatakan, meskipun masyarakat Baduy di kawasan pegunungan Kendeng juga masih kuat terhadap aturan adat, namun pelaksanaan pemilu harus berjalan sukses karena merupakan kewajiban bagi mereka.
Masyarakat Baduy, katanya, akan turun gunung dengan berbondong-bondong untuk mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) guna menggunakan hak politiknya, sebab pesta demokrasi ini bagian cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kami mengajak warga Baduy yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) wajib mendatangi TPS dan tidak Golput," kata Saija.
Menurut Saija, pemuka adat menolak pemasangan spanduk maupun atribut di kawasan hak ulayat warga Baduy karena berpotensi menimbulkan perpecahan.
Untuk itu, kawasan hak ulayat masyarakat Baduy seluas 5.200 hektare bebas dari atribut parpol maupun spanduk atau baliho calon pasangan presiden dan legislatif.
Pelarangan pemasangan atribut parpol maupun calon legislatif karena keputusan adat agar tidak menimbulkan perpecahan.
Masyarakat Baduy yang berpenduduk 11.600 jiwa siap mensukseskan pemilu dengan damai, tertib dan aman, namun pilihan suara tergantung hati nurani mereka berdasarkan penilaian rekam jejak calon pemimpin itu.
"Kami menyerahkan kepada warga Baduy untuk pilihan tanpa politik uang," katanya.
Bingung
Pengawas Pemilu kawasan hak ulayat masyarakat Baduy di Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak Ardi mengatakan, masyarakat Baduy pada Pemilu 2019 kebingungan karena surat suara tidak ada foto calon wakil rakyat.
Selain itu juga, kegiatan sosialisasi dari KPU relatif kurang, sehingga banyak warga Baduy belum memahami tata cara pencoblosan Pemilu.
Padahal, pemilu sebelumnya terdapat foto dan tulisan nama anggota DPR, DPRD provinsi, kabupaten dan kota.
Saat ini, jumlah warga Baduy yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019 tercatat 6.873 jiwa terdiri dari laki-laki 3.641 jiwa dan perempuan 3.232 jiwa dan tersebar di 27 TPS.
"Kami berharap KPU hanya tinggal dua pekan lagi dapat mengoptimalkan sosialisasi pemilu 2019 agar warga Baduy memahami dan mengetahui tata cara pencoblosan yang baik dan benar," katanya.
Komisioner KPU Kabupaten Lebak Encep Supriyatna mengatakan, pihaknya akan menerjunkan relawan demokrasi untuk melakukan kegiatan sosialisasi di kawasan masyarakat Baduy.
Mereka, para relawan, akan menggelar simulasi pencoblosan surat suara Pemilu agar tidak terjadi kesalahan. "Kami yakin warga Baduy tidak golput dan antusias untuk menggunakan hak suara pada Pemilu itu," katanya.
Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Amirudin mengatakan, masyarakat Baduy yang tinggal di pedalaman Kabupaten Lebak memastikan ikut berpartisipasi Pemilu 2019.
Kepastian itu, kata dia, dirinya setelah mengunjungi kawasan hak ulayat masyarakat Baduy. Mereka masyarakat siap menyalurkan hak politik, di antaranya dengan memiliki kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). "Kami berharap Pemilu di kawasan adat masyarakat Baduy berjalan lancar," katanya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Suku Baduy Dalam berusaha kuat menjaga tradisi dan aturan budaya yang telah dijalankan leluhur mereka.
Baca Selengkapnya"Besok pagi datang ke TPS. Gunakan hak pilih saudara, jangan golput," kata Sultan HB X
Baca SelengkapnyaTPS dibangun sederhana dengan bambu sebagai tiang penyangganya dan terpal sebagai atap.
Baca SelengkapnyaHujan lebat yang cukup ekstrim beberapa hari terakhir ini cukup berpotensi terjadi pada Rabu (27/11) atau hari H pencoblosan.
Baca SelengkapnyaBawaslu pastikan WNI yang tinggal tepat berada di tapal batas negara Indonesia dan Malaysia, tetap memiliki hak untuk memilih
Baca SelengkapnyaGawai Kebatin merupakan acara pesta adat yang sarat makna bagi masyarakat Talang Mamak
Baca SelengkapnyaPada aksi yang kelima ini jumlah massa terlihat semakin sedikit dan anak-anak yang ikut juga semakin berkurang.
Baca SelengkapnyaFenomena golput masih banyak ditemui dan menjadi salah satu tantangan yang serius di setiap pemilu
Baca SelengkapnyaGerakan itu dilakukan untuk agar Hakim MK membuat keputusan tanpa terintervensi.
Baca SelengkapnyaAcara syukuran itu menandakan bahwa mereka begitu antusias menyambut pesta demokrasi lima tahun sekali ini.
Baca SelengkapnyaPilkada 2024 tinggal menghitung hari. Masyarakat akan menyalurkan hak pilihnya di TPS pada tanggal 27 November 2024.
Baca SelengkapnyaPersonel Polri juga mengajak masyarakat untuk ikut serta mensukseskan agenda lima tahunan tersebut.
Baca Selengkapnya