Tolak UU MD3, ratusan demonstran kembali datangi MK
Merdeka.com - Ratusan warga kembali berdemonstrasi di depan Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Mereka yang menamakan diri Presidium Rakyat Menggugat ini menolak pengesahan UU MD3 dan meminta MK mengabulkan uji materi.
Sebelumnya, aksi serupa juga dilakukan oleh ratusan mahasiswa se-Jabodetabek dan Banten menuntut Mahkamah Konstitusi (MK) membatalkan UU MD3 pada Rabu (14/3) kemarin.
Warga yang memakai seragam dominan merah dan putih serta membawa bendera merah putih ini mulai berorasi di depan Gedung MK sekitar pukul 10.00 WIB. Orator demonstran mengajak masyarakat bersatu menolak UU MD3.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Apa tuntutan utama aksi demo? Reza Rahadian ikut turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR RI untuk menolak RUU Pilkada dan mendukung putusan Mahkamah Konstitusi.
"Tolak. Tolak. Tolak. Kita minta para hakim Mahkamah Konstitusi untuk menunjukkan bahwa mereka berpihak pada rakyat," ujarnya.
Seharusnya, lanjut orator, DPR tak perlu takut dikritik. Karena mereka adalah wakil rakyat yang digaji oleh rakyat.
UU MD3 yang mulai berlaku kemarin dinilai dapat mengancam demokrasi karena membungkam suara rakyat yang mengkritisi kinerja Anggota DPR. Semakin siang, warga yang bergabung dalam demonstrasi ini terus bertambah. Arus lalu lintas di sekitar Jalan Medan Merdeka Barat juga sedikit tersendat.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaMassa berhasil berhasil menggeruduk halaman gedung MK, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaDemo ini menuntut DPR agar tidak mengesahkan RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaPolisi menyiapkan skenario pengalihan arus lalu di lintas di sekitar kawasan gedung DPR/MPR Jakarta Pusat, Kamis (22/8).
Baca SelengkapnyaIbu-ibu ini mengaku tidak memiliki koordinator. Mereka urunan membeli sejumlah makanan dan minuman ringan.
Baca SelengkapnyaLukman menegaskan, masyarakat Indonesia harus bersatu menjaga demokrasi agar tidak dibajak oleh kepentingan penguasa.
Baca SelengkapnyaDi tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaPara pendemo menyinggung sejumlah hal mulai dari pesan Nabi Muhammad soal jumlah hakim.
Baca SelengkapnyaKubu 01 dan 03 menggelar aksi salat dzuhur berjemaah d tengah jalan di depan Patung Kuda Gambir, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024).
Baca SelengkapnyaDemonstrasi yang digelar di depan gedung DPRD Jatim itu mengepung dan meminta paksa agar anggota dewan mau keluar dan menemui massa aksi.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaRibuan orang dari berbagai elemen masyarakat turun ke jalan menentang upaya revisi UU Pilkada, Jumat (23/8).
Baca Selengkapnya