Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tommy Soeharto: Utang Indonesia Sudah Lebih dari Rp 5.000 Triliun

Tommy Soeharto: Utang Indonesia Sudah Lebih dari Rp 5.000 Triliun Rakornas Parade Nusantara Kukuhkan Tommy Soeharto Sebagai Ketua Dewan Pembina. ©2019 Merdeka.com/Arie Sunaryo

Merdeka.com - Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra atau akrab disapa Tommy Soeharto dikukuhkan sebagai Ketua Dewan Pembina Persatuan Rakyat Desa (Parade) Nusantara periode 2019-2024. Pengukuhan Tommy dilakukan di Gedung Mudzalifah Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jumat (1/3) siang.

Penetapan putra bungsu Presiden kedua Soeharto sebagai ketua dewan pembina tersebut berdasarkan hasil Rakornas yang diadakan sehari sebelumnya. Kepada para peserta yang hadir, Tommy menjanjikan akan melakukan perbaikan di dua bidang yakni bidang ekonomi dan sosial politik.

"Ini suatu kehormatan bagi saya, dikukuhkan sebagai Ketua Dewan Pembina Parade Nusantara. Dalam kesempatan yang baik ini, saya sampaikan, saya akan fokus pada dua hal yaitu masalah ekonomi dan sosial politik," ujar Tommy di hadapan ribuan peserta dari seluruh Indonesia.

Menurut Tommy, reformasi yang sudah berjalan 19 tahun ini nyatanya tidak ada masyarakat, terutama masyarakat yang ada di pedesaan yang merasakan adanya pembangunan secara riil. Sebaliknya, harga-harga kebutuhan pokok justru semakin melonjak. Yang makin memprihatinkan, pendapatan masyarakat juga tidak mengalami kenaikan.

"Melihat kondisi tersebut, kami hadir untuk memperbaiki keadaan bangsa dan negara ini," katanya.

Saat memberikan sambutan tersebut, Tommy juga menyindir tentang utang negara yang jumlahnya sudah mencapai lebih dari Rp 5.000 triliun. Dan sampai saat ini tidak ada kepastian kapan utang-utang tersebut bisa dilunasi. Lebih parahnya, tanggungan utang tersebut juga akan diderita oleh anak cucu.

"Utang negara kita ini sudah lebih dari Rp 5.000 triliun, ini sangat besar jumlahnya. Ini yang selalu dibanggakan untuk infrastruktur dan sebagainya. Tapi, itu semua merupakan pinjaman dan tidak tahu kapan dikembalikan," katanya.

Artinya, lanjut Tommy, akan menjadi beban anak cucu kita untuk menanggung beban tersebut. Untuk itu ia menjanjikan akan mengubah keadaan Indonesia menjadi lebih baik.

"Saya ini tidak anti utang, tapi utang itu juga harus disesuaikan dengan kemampuan negara untuk mengembalikannya," tandasnya.

Tommy menambahkan, ke depan Partai Berkarya akan berupaya bersinergi dengan Parade Nusantara khususnya kepada perangkat desa yang tergabung dalam Parade Nusantara untuk mengurai permasalahan tersebut.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
10 Tahun Jokowi dan Warisan Utang Pemerintah
10 Tahun Jokowi dan Warisan Utang Pemerintah

Per Agustus 2024, posisi utang Indonesia berada di angka Rp8.461,93 triliun, setara dengan 38,49 persen dari PDB.

Baca Selengkapnya
Penurunan Tingkat Kemiskinan 10 Tahun Terakhir Lambat, Ini Pesan Said Abdullah untuk Prabowo
Penurunan Tingkat Kemiskinan 10 Tahun Terakhir Lambat, Ini Pesan Said Abdullah untuk Prabowo

Said menyebut saat ini Indonesia juga menghadapi penurunan jumlah kelas menengah yang mencapai 9 juta jiwa.

Baca Selengkapnya
Miris Pendapatan Petani di Indonesia Masih di Bawah UMP, Rata-Rata Rp1 Juta
Miris Pendapatan Petani di Indonesia Masih di Bawah UMP, Rata-Rata Rp1 Juta

Jumlah petani di Indonesia juga terus mengalami penurunan dalam 10 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Buruh Tuntut UMP DKI Tahun 2024 Naik Rp700.000, Ini Alasannya
Buruh Tuntut UMP DKI Tahun 2024 Naik Rp700.000, Ini Alasannya

Kelompok buruh terus mendesak agar upah minimum provinsi atau UMP 2024 bisa naik hingga 15 persen.

Baca Selengkapnya
9,9 Juta Masyarakat Belum Punya Rumah Jadi Alasan Pemerintah Wajibkan Pekerja Bayar Iuran Tapera
9,9 Juta Masyarakat Belum Punya Rumah Jadi Alasan Pemerintah Wajibkan Pekerja Bayar Iuran Tapera

Moeldoko menjelaskan, pemerintah ingin menunjukkan kehadirannya dalam semua situasi yang dihadapi masyarakat, khususnya persoalan rumah.

Baca Selengkapnya
Data PUPR: 12,7 Juta Orang Indonesia Tak Punya Rumah, Tiap Tahun Bertambah 740.000 Orang
Data PUPR: 12,7 Juta Orang Indonesia Tak Punya Rumah, Tiap Tahun Bertambah 740.000 Orang

Pemerintah dan swasta harus membangun 1,5 juta rumah tiap tahun agar angka masyarakat tak punya rumah terus turun.

Baca Selengkapnya
PDIP Sebut Cita-Cita Bung Karno Bumi Indonesia Bebas Kemiskinan Jauh dari Kenyataan
PDIP Sebut Cita-Cita Bung Karno Bumi Indonesia Bebas Kemiskinan Jauh dari Kenyataan

Hasto berharap, dalam peringatan hari lahir Bung Karno semakin mendorong tekad untuk meluruskan arah masa depan bangsa.

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga Klaim 10 Tahun Jokowi Turunkan Angka Kemiskinan
Menko Airlangga Klaim 10 Tahun Jokowi Turunkan Angka Kemiskinan

Penanganan angka kemiskian di era Jokowi diklaim lebih baik dibandingkan negara lain.

Baca Selengkapnya
Luhut Bandingkan Indonesia dan Amerika: Kita Hampir Enggak Ada Gelandangan
Luhut Bandingkan Indonesia dan Amerika: Kita Hampir Enggak Ada Gelandangan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menilai, ekonomi Indonesia saat ini lebih kuat dibanding banyak negara lain.

Baca Selengkapnya
Mungkinkah Gaji Pekerja Indonesia Rp10 Juta per Bulan di  2030? Begini Analisisnya
Mungkinkah Gaji Pekerja Indonesia Rp10 Juta per Bulan di 2030? Begini Analisisnya

Data BPS pada Februari 2023 mencatat gaji rata-rata pekerja Indonesia yaitu Rp2.944.541 per bulan.

Baca Selengkapnya
Wajib Dicoba, Sederet Cara Pemerintah Atasi Penurunan Kelas Menengah
Wajib Dicoba, Sederet Cara Pemerintah Atasi Penurunan Kelas Menengah

Dia menilai, saat ini, inflasi pangan masih terlampau tinggi yang berpotensi untuk menurunkan daya beli masyarakat kelas menengah.

Baca Selengkapnya
Alasan Pemerintah Bentuk Tapera: 9,9 Juta Masyarakat Belum Punya Rumah
Alasan Pemerintah Bentuk Tapera: 9,9 Juta Masyarakat Belum Punya Rumah

Tapera diperluas dan diterapkan untuk pekerja mandiri dan swasta

Baca Selengkapnya