Tren Survei Jokowi Turun, Demokrat Yakin Prabowo Mulai Unggul Februari
Merdeka.com - Partai Demokrat merasa yakin apabila jagoannya Prabowo-Sandiaga mampu menyalip elektabilitas petahana Jokowi-Ma'ruf pada Februari 2019 nanti. Hal ini merujuk hasil survei internal yang diklaim memperlihatkan tren penurunan elektabilitas Jokowi.
Dalam survei terbaru Indikator, tren elektabilitas Jokowi-Ma'ruf mengalami penurunan dari periode September sampai Desember tercatat turun 2,8 persen. Tapi kubu Prabowo-Sandiaga lebih percaya survei internal ketimbang survei lain.
"Betul memang survei indikator tersebut ada persamaan dengan survei kami yaitu trend penurunan elektabilitas Jokowi dan kenaikan elektabiltas prabowo meski angkanya berbeda," kata Ketua Divisi Bidang Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean kepada merdeka.com, Rabu (9/1).
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Kenapa Prabowo diprediksi menang di Pilpres 2024? “Dorongan dari Pak Jokowi itu membuat Pak Prabowo Subianto sekarang lebih unggul. Endorse dari Pak Jokowi yang sudah kelihatan itu kan.“
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2019? Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur dan Jokowi didukung Koalisi Indonesia Kerja.
-
Kenapa Prabowo-Gibran dianggap punya elektabilitas tinggi? Menurut Pradana, salah satu hal yang disorot oleh The Economist adalah terkait elektabilitas Prabowo-Gibran karena komitmen keberlanjutan terhadap berbagai program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terus digaungkan keduanya.
-
Apa klaim Prabowo tentang dirinya dan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan. Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
Ferdinand meyakini, bulan depan elektabilitas Jokowi sudah kalah dari Prabowo. Terlebih, pada 17 Januari nanti, akan dilaksankan debat capres perdana dengan tema hukum, HAM, terorisme dan korupsi.
"Kami meyakini betul bahwa bulan depan setidaknya kami sudah crosing dan menyalip elektabilitas Jokowi," jelas Tim Hukum Prabowo-Sandiaga itu.
Saat ini, koalisi Gerindra, Demokrat, PKS dan PAN masih terus melakukan kampanye demi memenangkan Pemilu serentak 2019. Dengan begitu, di waktu empat bulan bersisa, Prabowo-Sandiaga mampu memenangkan kontestasi pada 17 April nanti.
"Ini akan kami capai dengan melakukan banyak hal terutama turun ke bawah menyapa rakyat dan mengarahkan pilihan rakyat," tutup dia.
Diketahui, dalam survei terbaru indikator politik yang dilakukan pada 16-26 Desember 2018, Jokowi-Ma'ruf masih masih unggul dengan 54,9 persen. Sedangkan pasangan Prabowo-Sandiaga 34,8 persen.
Tapi tren Jokowi turun jika dibandingkan survei dari September sampai Desember. Sementara Prabowo naik.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, kedua pasangan ini mengalami naik turun suara dalam tiga bulan terakhir dari bulan September, Oktober, dan Desember 2018.
Berdasarkan datanya di bulan September, Jokowi-Ma'ruf meraih 57,7 persen, kemudian menurun di bulan Oktober 53 persen, dan naik lagi di bulan Desember. Sedangkan Prabowo-Sandiaga, di bulan September 32,3 persen, kemudian menurun di Oktober sekitar 30 persen. Di Desember menguat 34,8 persen.
Sehingga apabila dihitung dari September sampai Desember, maka Jokowi-Ma'ruf turun 2,8 persen. Sementara persaingnya, Prabowo-Sandiaga naik 2,5 persen.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo diasosiasikan sebagai bacapres yang paling direstui Jokowi.
Baca SelengkapnyaPengamat menilai Prabowo merupakan kandidat capres yang berpotensi besar meraih limpahan elektabilitas pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaEektabilitas Prabowo berada di angka 39,7 persen naik dibanding Agustus 2023
Baca SelengkapnyaKemenangan Prabowo-Gibran diyakini karena efek Jokowi
Baca SelengkapnyaHasil survei LSI Denny JA menunjukkan elektabilitas Prabowo lebih unggul dari Ganjar.
Baca SelengkapnyaSebaliknya, penurunan dialami pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Padahal, Ganjar pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan survei elektabilitas Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan 46,6 persen
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan dua alasan utama elektabilitas Gerindra naik mengalahkan PDIP.
Baca SelengkapnyaElektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPrabowo banyak mendapat imbas positif dari efek Jokowi.
Baca SelengkapnyaDukungan kuat dari para pemilih loyalnya semenjak Pilpres 2019 silam, membuat elektabilitas Menteri Pertahanan tersebut terus menguat.
Baca SelengkapnyaMenurut LSI, belakangan ini Prabowo sangat dekat dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca Selengkapnya