Trimedya sebut isu pembersihan orang SBY cuma omong kosong
Merdeka.com - Politikus PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan membantah Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang melakukan pembersihan orang-orang Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Langkah Jokowi mencopot Jenderal Sutarman adalah sesuatu yang biasa.
"Enggak juga kayak begitu. Setiap era kan pasti ada yang diganti," kata Trimedya di gedung DPR Senayan Jakarta, Selasa (20/1).
Lanjut dia, dalam masa pemerintahan yang baru tiga bulan tidak mungkin Jokowi melakukan politik bersih-bersih. Pergantian beberapa jabatan utama di Polri pun merupakan bentuk penyegaran kepemimpinan.
-
Siapa pemimpin kelompok yang dicurigai? Peristiwa Talangsari 1989 berawal dari kecurigaan masyarakat dan aparat desa terhadap kelompok keagamaan yang dipimpin oleh Warsidi.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Mengapa Prabowo dituduh melakukan kudeta? Prabowo mengaku kerap dituduh ingin mengkudeta saat dulu aktif menjadi tentara, namun hal itu ia tidak lakukan.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Siapa yang diduga menghina Prabowo? Media sosial digemparkan dengan akun bernama Fufufafa yang diduga milik Gibran Rakabuming Raka, dan disebut-sebut menghina Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan anaknya beberapa tahun yang lalu.
-
Siapa yang diserang menjelang Pemilu? 'Jadi media center ini bukan media center capres-capresan, jadi tidak untuk capres-capres tapi ini untuk pelurusan informasi data dari pemerintah sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi yang valid ataupun serangan yang diterima (untuk pemerintah). Sekarangkan banyak juga serangan yang kami terima, urusan capres tapi serangannya ke Pemerintah,' imbuhnya.
"Belum tentu, baru tiga bulan pemerintahan Jokowi langsung seperti itu. Beberapa Kapolda yang sudah satu tahun ya wajib dong di ganti, beberapa jabatan-jabatan utama di Polri ya wajib dong di ganti. Bukan karena orang SBY-nya, itu merupakan siklus," terang dia.
Lanjut dia, isu tersebut kemungkinan digelontorkan orang-orang yang takut jabatannya dicopot. Mereka dulu mendapatkan jabatan tersebut melalui lobi politik.
"Bahwa mereka jadi dulu karena lobi politik dan khawatir tergeser. Bisa saja isu itu ditebarkan orang yang takut hilang (jabatannya) karena dulu pakai politik," pungkas dia.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar salinan surat berisi daftar reshuffle ke-7 Kabinet Indonesia Maju.
Baca Selengkapnya"Beredar poster ini. Kami pastikan Hoaks. Menteri Keuangan Sri Mulyani tidak pernah mengatakan ini," kata Stafsus Menkeu, Prastowo
Baca SelengkapnyaKader Nasdem dan Anggota Komisi III, Ahmad Sahroni berniat, melaporkan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono ke Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaStafsus Jokowi Buka Suara Soal Beredar Dokumen Hoaks Reshuffle Semua Menteri PDIP
Baca SelengkapnyaDari 13 menteri yang direshuffle, 4 menteri dari PDIP dicopot oleh Presiden Jokowi dan satu lagi Kepala BIN Budi Gunawan yang dianggap dekat dengan PDIP.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyebut saat ini masih dalam proses penjaringan ide-ide.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung pribahasa musang berbulu domba.
Baca SelengkapnyaTuduhan itu, diantaranya skenario tiga periode dan ingin merebut partai politik lain.
Baca SelengkapnyaKepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyebut isu mundurnya sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) hanya desas-desus
Baca SelengkapnyaDia pun meminta kepada pihak terkait, baik Bawaslu, DKPP, Kepolisian agar menangkal tiga skenario melawan hukum ini.
Baca SelengkapnyaYandri Susanto merespons kabar beredar bakal masuk Kabinet Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaBudi malah menyesalkan pemberitaan media soal reshuffle kabinet yang membuat heboh.
Baca Selengkapnya