Soetrisno Bachir dukung Jokowi-JK, Hatta bilang 'ndak apa-apa'
Merdeka.com - Calon wakil presiden sekaligus Ketua Umum PAN Hatta Rajasa tidak mempermasalahkan soal dukungan mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Soetrisno Bachir yang masuk sebagai tim pemenangan calon presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla . Soetrisno ditunjuk sebagai pengarah.
Menurut Hatta, hal itu wajar terjadi di dunia politik Indonesia. Namun, dia menegaskan bahwa pilihan Sutrisno itu secara pribadi.
"Ndak apa-papa (Soetrisno dukung Jokowi - JK). Kita kan negara demokrasi. Orang kan bebas. Itu pribadi (Soetrisno)," kata Hatta singkat usai sambangi kediaman Try Sutrisno di bilangan Menteng, Jakarta, bersama capresnya Prabowo Subianto , Jumat (23/5) malam.
-
Siapa yang berhak memilih? KPU sudah menentukan siapa saja yang bisa menjadi pemilih dalam pemilu.hal itu tertuang dalam peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2022 sebagai berikut: 1. Genap berusia 17 (tujuh belas) tahun atau lebih pada hari pemungutan suara, sudah kawin, atau sudah pernah kawin.
-
Kenapa sistem pemilu proporsional terbuka dipilih di Indonesia? Sistem ini memberikan kesempatan lebih besar bagi kandidat untuk dipilih berdasarkan popularitas dan rekam jejak pribadi. Dengan adanya sistem ini, diharapkan partai politik dan kandidat dapat lebih memperhatikan kepentingan rakyat dan memenuhi harapan pemilih.
-
Pilkada memilih apa saja? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.Dalam hal ini, hak suara masyarakat digunakan untuk memilih Gubernur, wakil gubernur, Bupati, wakil bupati, Wali kota, dan wakil wali kota.
-
Apa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada itu apa? Pilkada merupakan singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah.
-
Siapa yang punya hak menentukan arah politik PDIP? Megawati memiliki hak prerogatif untuk menentukan arah politik PDIP ke depan.
-
Apa yang dipilih di Pilkada? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah proses demokratis yang dilaksanakan untuk memilih pemimpin di tingkat daerah.
Sebelumnya, Soetrisno dipastikan masuk dalam susunan tim pemenangan calon presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla . Saat dikonfirmasi, Soetrisno membenarkannya.
"Siapa yang beri tahu, ya seperti yang ditulis itu ya. Masa mengada-ada," ujarnya saat dihubungi merdeka.com, Jumat (23/5).
Banyak alasan yang membuat Soetrisno memilih bergabung dengan pasangan Jokowi-JK. Salah satunya, Soetrisno mengaku sudah kenal dekat dengan JK karena sering berada di organisasi yang sama. Begitu pula dengan Jokowi, pria yang juga pengusaha ini sudah kenal baik bahkan mereka pernah ceramah bersama di Universitas Muhammadiyah Solo.
"Kita sering bersama di beberapa organisasi, kalau di beberapa organisasi itu dia senior saya, jadi ya memang sudah lama dengan JK . Kemudian saya diminta untuk support Jkw-Jk. Kebetulan sudah kenal Jokowi sebelum jadi gubernur, sudah kenal lama. Jokowi sederhana, jujur dan nggak neko-neko ya menurut saya dia bukan politikus yang sekarang rakyat gak suka," kata Soetrisno.
"Dia bisa membawa bangsa ini lebih baik dan merata. Dengan gaya kepemimpinan yang sederhana ini bisa ajak masyarakat kelas bawah berpartisipasi, buat rakyat tidak berbeda dan berjarak, dan partisipasi masyarakat dalam gerakan pembangunan lebih besar. JK juga pengusaha besar tapi tetap sederhana. Saya sudah sederhana tapi masih kalah sederhana dengan JK dan Jokowi," tambahnya.
Kapan penawaran itu diajukan JK? "Sudah lama, kan sering ketemu. Saya diminta Pak JK , sebagai junior dari berbagai organisasi yang saya ikuti, ya saya bantu" tambahnya.
Saat ditanya apakah pilihannya pada pasangan capres Jokowi-JK untuk menghindari Amien Rais yang mendukung Prabowo-Hatta, dengan tegas dia menjawab tidak. "Saya sudah tidak di partai, saya kan independen sejak 2010, dan saya tidak mau komentari selain Jokowi-JK," tandasnya.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto mengaku sedih atas penyataan Jokowi yang mendapat sentimen negatif dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kritiyanto mengaku sudah sejak lama memprediksi jika Presiden Jokowi akan kampanye dan memihak satu Capres.
Baca SelengkapnyaSebagai mantan presiden sebaiknya Jokowi sama-sama mendukung pelaksanaan Pilkada yang jujur supaya masyarakat mendapatkan pemimpin terbaik.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto merespons pernyataan Presiden Jokowi soal pemimpin negara boleh memihak kepada paslon tertentu
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, rakyat bebas memilih siapapun calon presiden yang disenanginya.
Baca SelengkapnyaJokowi memiliki hak individu untuk mendukung paslon manapun.
Baca SelengkapnyaMenko Marves Luhut Binsar Pandjaitan merespons ramai tudingan Presiden Jokowi soal menyodorkan nama Kaesang Pangarep untuk maju di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaJK tak masalah semua pihak beri nasihat untuk presiden dan wakil presiden asal sesuai aturan.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, tidak masalah jika partai koalisi di tingkat nasional punya koalisi berbeda di tingkat daerah.
Baca SelengkapnyaHasto mengaku enggan mencampuri kedaulatan partai politik lain termasuk PSI yang sebelumnya menyatakan dukungan terhadap Ganjar.
Baca SelengkapnyaHasto meyakini jika Presiden Jokowi merupakan sosok yang memahami falsafah bangsa.
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca Selengkapnya