Tuding Kejaksaan konspirasi jatuhkan Setnov, Golkar siap 'perang'
Merdeka.com - Kejaksaan Agung bersiap menetapkan tersangka atas kasus 'papa minta saham' yang diduga melibatkan Ketua DPR Setya Novanto. Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengecam langkah Kejaksaan Agung ikut-ikutan mengusut kasus ini. Dalam pandangannya, campur tangan Kejaksaan Agung bagian dari konspirasi menjatuhkan Setya Novanto dari kursi Ketua DPR.
"Setya Novanto yang baru melakukan pertemuan dan serta merta ada konspirasi yang dilakukan penegak hukum untuk menghabisi Setya Novanto. Akan kita lawan itu," ujar Idrus di sela-sela diskusi yang diselenggarakan Fraksi Golkar, Gedung DPR, Jakarta, Jumat (11/12).
Bersamaan dengan itu, gelombang permintaan agar Setya Novanto mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPR semakin besar dan datang dari berbagai arah. Idrus Marham menilai, tak adil jika Setya Novanto mundur setelah muncul banyak desakan. Sebab, pejabat negara juga banyak yang tidak mundur meski sudah didesak turun dari jabatannya.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Apa yang dikatakan Agus Rahardjo tentang Jokowi dan kasus Setya Novanto? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Apa gugatan yang dilayangkan ke Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Bagaimana cara kader Golkar menghadapi perompak demokrasi? “Saya mengajak semua kader dan elit Partai Golkar selalu kompak untuk menghadapi perompak demokrasi yang bisa merusak tatanan dan keluhuran demokrasi yang telah kita bangun,“ tuntasnya.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
"Karena sudah tahu semua proses-proses politik kita selama ini tidak sehat terlihat. Ada banyak oknum politik di eksekutif yang nyata-nyata pelanggaran tapi oknum penegak hukum tak berikan reaksi berlebihan," kata Idrus.
Dia juga heran dengan sikap Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Ancol, Agung Laksono yang ikut-ikutan meminta Setya Novanto mundur. Apalagi Agung menyarankan dilakukan kocok ulang pimpinan DPR untuk mengganti Setya Novanto.
"Agung Laksono tidak layak secara konstitusional mengajukan itu. Karena kepengurusannya sudah tidak sah dan dibatalkan MA. Dan karena itu yang dilakukan itu menjadi berlebihan. Kita tidak terima. Kita lawan itu," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perlawanan balik dari pihak-pihak tertentu ditujukan melemahkan nyali Kejagung dalam memberantas korupsi.
Baca SelengkapnyaKetua DPC Semarang membantah lakukan pemukulan. Dia merasa difitnah.
Baca SelengkapnyaMunaslub Golkar dilakukan oleh Faksi Kecil yang bermain di tikungan terakhir jelang Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaDebat panas Silfester Matutina vs Rocky Gerung di acara TV swasta mendadak viral usai keduanya saling melempar kata kasar.
Baca SelengkapnyaSosok Soenarko, Mantan Danjen Kopassus yang Dulu Bela Prabowo Kini Pimpin Demo Kecurangan Pemilu di KPU
Baca SelengkapnyaDalang Munaslub bermaksud untuk menggunakan Partai Golkar sebagai kendaraan politik di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengingatkan agar seluruh kader Partai Golkar merapatkan barisan.
Baca SelengkapnyaMegawati mengatakan, aparat penegak hukum saat ini dipakai untuk mengintimidasi lawan politik.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara terkait pernyataan mantan Ketua KPK Agus Rahardjo yang diminta di untuk memberhentikan kasus e-KTP.
Baca SelengkapnyaDia meminta agar Jokowi dihadirkan ke hadapan masyarakat dan mundur dari jabatannya
Baca SelengkapnyaSilfester nyaris baku hantam dengan pengamat politik Rocky Gerung saat debat panas di salah satu stasiun televisi.
Baca Selengkapnyaperistiwa bermula ketika Rocky Gerung menghadiri konsolidasi Akbar Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB). Di acara itu pernyataan Rocky dianggap hoaks dan hasutan.
Baca Selengkapnya