Tudingan keras Ruhut ke Anies-Sandi kerap bermain SARA di Pilgub DKI
Merdeka.com - Putaran dua Pilgub DKI mulai memanas sejak kampanye resmi dibuka KPU pada Selasa (7/3) kemarin. Sindiran pedas kian kental terasa dilakukan dua kandidat gubernur dan wakil gubernur maupun tim sukses antar masing-masing pasangan.
Sindiran pertama dilakukan pasangan Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno terhadap calon petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat terkait masalah tawuran di ibu kota. Anies menilai masalah tawuran merupakan tanggung jawab Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Anies awalnya enggan berkomentar terkait peristiwa itu. Namun awak media pun mendesaknya untuk menghadirkan solusi mengatasi itu. Anies akhirnya menjawab. Dia mengatakan, tawuran terjadi karena warga tak memiliki kesibukan alias pengangguran.
-
Siapa yang dituduh menghalangi Anies di Pilgub? Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara karena dianggap mempengaruhi batalnya pencalonan Anies Baswedan dalam Pilgub 2024. Jokowi bicara dirinya yang sering dituding hingga menjegal.'Saya kan ditudang-tuding, kan banyak banget, tidak hanya itu saja, dituding menjegal, dituding menghambat, dituding,' ujar Jokowi di RS Persahabatan, Jakarta, Jumat (30/8).
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Apa yang dibahas Anies dan Sandiaga? Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Uno mengakui pernah membahas rencana mendirikan partai politik (parpol) bersama Anies Baswedan.
-
Bagaimana Golkar menanggapi Anies di Pilgub DKI? 'Mau turun pangkat lagi dari capres menjadi cagub lagi gitu. Jadi saya kira tentu ini harus dipikirkan,' tegas dia.
-
Kenapa Golkar pertanyakan Anies maju di Pilgub DKI? 'Tapi tentu kan kita tahu bahwa majunya seseorangan menjadi kepala daerah itu kan harus mendapatkan dukungan dari partai politik, pertanyaannya adalah tentu dari partai mana gitu ya,' kata Ace, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/5).
-
Dimana Anies menyampaikan visi kampanyenya? Hal tersebut disampaikan Anies saat berdialog di 'Desak Anies' yang digelar di Aming Coffee, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (26/12/23).
"Ketika kita memiliki kesibukan maka kita akan konsentrasi pada kesibukan itu. Karenanya pengangguran itu menjadi latar belakang yang membuat berbagai masalah muncul. Jadi bukan hanya tawuran," kata Anies.
Anies juga menyindir tim sukses Ahok-Djarot yang menyatakan pasangan petahana akan mengembalikan ingatan warga mengenai kinerja keduanya selama dua tahun menjabat di Jakarta. Survei di Median menunjukkan 73,5 persen warga Jakarta puas dengan kinerja petahana.
Menurut Anies, kepuasan warga DKI itu merupakan program Pemprov DKI yang minim terobosan. Anies mengklaim tingkat kepuasan warga Jakarta akan lebih tinggi bila menjalankan berbagai terobosan baru di Jakarta.
"Wong program terobosan minim saja 70 persen puas," kata Anies di rumahnya, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (8/3).
Sindiran Anies itu ditanggapi keras timses Ahok-Djarot. Juru bicara pasangan Ahok Djarot, Ruhut Sitompul menyinggung pasangan Anies-Sandi yang kerap membawa isu agama saat melakukan kampanye.
"Kalau kau mau kampanye seperti Anies ngatain agama kita enggak gitu bos. Kita penuh dengan kesantunan, lihat karya nyata," kata Ruhut saat dihubungi, Jakarta, Kamis (8/3).
Ruhut juga membantah bila Ahok-Djarot belum melakukan kampanye memasuki hari ketiga masa kampanye. Menurutnya, kampanye tidak selalu harus dipertontonkan ke media dan terpenting tim pemenangan dan Ahok-Djarot terus bekerja keras memenangkan pilkada.
Politikus Demokrat ini bahkan menuding hasil dua lembaga survei mengenai elektabilitas Ahok-Djarot merupakan efek kampanye SARA yang kerap dilakukan Anies-Sandi. Dari hasil lembaga survei Median dan LSI Denny JA, elektabilitas pasangan Ahok-Djarot berada di bawah Anies-Sandi.
"Kita mengalir saja. Kita enggak lain di mulut lain di hati. Kita fakta kok. Kalau mereka kan enggak, ada SARA enggak ada SARA, tapi setiap hari kerjanya SARA," kata Ruhut.
Meski kalah di survei, Ruhut mengaku pihaknya akan terus bekerja untuk memenangkan Ahok-Djarot di Pilgub DKI putaran II nanti. Sebab, dirinya yakin bakal membawa pasangan nomor urut 2 itu unggul dari pesaingnya.
"Kami senang kok liat survei itu, enggak ada masalah. Kita mengalir, kau tunggu nanti kita menang," tegasnya.
Ruhut menambahkan, timnya akan bekerja dengan cara elegan dan tidak akan menjatuhkan pasangan lainnya. Baik tim atau Ahok-Djarot akan memperlihatkan bukti bukan janji.
"Kita enggak mau kampanye seperti itu. Kita elegan enggak mau jelek-jelekan, kita bukan pencitraan," ucapnya. "Kita memberikan bukti. Bukti yang sudah baik kita bikin lebih baik. Istilah kawan saya, marilah kami didukung oleh orang cerdas," kata Ruhut.
Anies membantah tudingan Ruhut tersebut. Anies mengatakan, tak pernah melakukan SARA sebab dalam setiap kampanyenya selalu fokus pada penajaman visi misi dan program kerja.
"Alhamdulillah kampanye kita selalu konsentrasi pada lapangan pekerjaan, pendidikan dan juga kebutuhan pokok," kata Anies di Gedung Dewan Dakwah, Kramat, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (9/3).
Anies pun menegaskan kalau dirinya hanya fokus pada pesan-pesan politik yang demikian tanpa mengaitkan isu-isu seperti yang dituduhkan Ruhut. "Kita akan terus pada pesan-pesan itu. Menurut saya kita fokus terhadap itu saja," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arah dukungan politik dari Anies Baswedan dan relawannya, bisa menjadi penentu pemenang Pilkada DKI.
Baca SelengkapnyaTidak benar jika Anies nantinya terpilih menjadi presiden, seolah-olah semua program dan kebijakan pemerintahan saat ini akan diubah secara serampangan.
Baca SelengkapnyaRuhut mengatakan, fakta itu mungkin saja bisa diungkap pasangan Ganjar-Mahfud pada saat debat kemarin. Sayangnya, mereka tak diberikan kesempatan berbicara.
Baca SelengkapnyaAnies mengaku, dirinya berkomunikasi dengan berbagai partai politik termasuk dengan Gerindra.
Baca SelengkapnyaPramono-Anung mengklaim mempunyai cara untuk menggaet suara pendukung Anies Baswedan atau sebutan "Anak Abah".
Baca SelengkapnyaAnies menilai, ada sesuatu yang hilang dari Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnggawira menilai Anies Baswedan lupa dengan sejarah soal pernyataannya orang dalam atau 'ordal'.
Baca SelengkapnyaRK pun meminta publik membaca hasil survei sejumlah lembaga yang sudah dipublikasi.
Baca SelengkapnyaAnies meminta segala tuduhan itu dapat dibuktikan dan dibanding-bandingkan dengan pasangan calon presiden lainnya.
Baca SelengkapnyaAnies mengaku sempat enggan wawancara dengan media internasional selama 3,5 tahun saat memimpin Jakarta.
Baca SelengkapnyaRencana itu disampaikan Anies kepadanya saat keduanya memenangkan Pilkada Jakarta 2017
Baca SelengkapnyaSemua dikembalikan kepada masyarakat Jakarta untuk memilih pada November 2024 mendatang.
Baca Selengkapnya