Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tudingan Wasekjen Demokrat soal Istana terkait Asia Sentinel dinilai tak mendasar

Tudingan Wasekjen Demokrat soal Istana terkait Asia Sentinel dinilai tak mendasar Twitter Rachland Nashidik. ©Twitter Rachland Nashidik

Merdeka.com - Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik mempertanyakan kemungkinan adanya keterlibatan pihak Istana dalam pemberitaan soal konspirasi pada kasus Bank Century yang menyeret nama SBY. Hal ini terkait unggahan foto yang menampilkan Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko bersama bersama Co-Founder media asing Hong Kong, Asia Sentinel, Lin Neumann.

Foto itu diunggah lewat akun media sosial twitternya, @RachlandNashidik hari ini. Dalam artikelnya, media Asia Sentinel menyebut SBY bersama 30 pejabat lain melakukan tindak pencucian uang sebesar USD 12 miliar atau setara Rp 177 triliun.

Tudingan Istana di balik pemberitaan di Asian Sentinel itu dinilai tak mendasar. Bahkan cenderung mengada-ada.

"Pernyataan Wasekjen Partai Demokrat merupakan fitnah dan bentuk kepanikan atas berita terkait pencucian uang dari media asing. Di samping fitnah yang tidak mendasar apalagi dikaitkan dengan Pak Moeldoko sebagai pihak Istana serasa mengada-ada bahkan merendahkan unsur pers atau jurnalistik," kata Sekjen Fornas Bhinneka Tunggal Ika Taufan Hunneman, dalam keterangannya, Selasa (18/9).

Taufan menilai, Rachland sangat cemas dengan pemberitaan Asian Sentinel. Sebab, pemberitan ini merupakan satu peristiwa yang terekspose media internasional.

"Peran media untuk memberitakan secara objektif merupakan bagian dari unsur demokrasi dalam hal ini kebebasan menyampaikan berita," ujar dia.

Menurut dia, pihak Istana tidak punya kepentingan dengan pemberitaan ini. Dia melihat kehadiran Moeldoko menjadi oase dari situasi yang terkotak-kotakkan.

"Pernyataan ini sungguh kekanak-kanakan bahkan merendahkan akal sehat kita semua," kata dia.

Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, telah membantah berada di balik pemberitaan media Hong Kong, Asia Sentinel, soal konspirasi pada kasus Bank Century yang menyeret nama Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

"Jadi jangan buru-buru baper gitu menduga. Dilihat dulu latar belakangnya seperti apa. Menduga-duga, bagaimana," kata Moeldoko di kantornya, gedung Bina Graha, Jakarta, Selasa (18/9).

Mantan Panglima TNI ini tak menampik sempat berfoto bersama dengan perwakilan Amcham. Namun, pertemuan itu bukan bersifat pribadi, melainkan sebagai Kepala Kantor Staf Kepresidenan. Pertemuan tersebut, kata Moeldoko, terjadi pada Mei 2018 lalu.

Menurutnya, para perwakilan Amcham itu ingin mengetahui perkembangan situasi politik dan keamanan di Indonesia sebagai rujukan mereka melakukan investasi.

"Kantor Staf Kepresidenan mengacarakan saya untuk bisa diskusi dengan American Chambers, Kadin nya Amerika. Itu hanya kepentingan Kepala Staf Kepresidenan untuk bisa memberi penjelasan kepada investor, para pengusaha-pengusaha luar, yang sudah menanamkan uangnya di dalam negeri dan kita ingin menarik investasi lain yang ingin tahu tentang situasi negara," terang Moeldoko.

Moeldoko mengatakan pertemuan itu digelar saat sarapan bersama. Para perwakilan Amcham satu meja dengan Moeldoko. Di sela-sela santap pagi, Moeldoko menyampaikan perkembangan situasi keamanan dan politik kepada perwakilan Amcham.

"Acaranya breakfast, karena kita semuanya duduk, terus sambil makan. Tapi saya berdiri, saya sampaikan tentang perkembangan situasi," ucap Moeldoko.

Namun, Moeldoko membantah bahwa dirinya sempat berbicara empat mata dengan salah satu perwakilan Amcham, termasuk Linn Neumann.

"Saya enggak sempet berkomunikasi dengan people to people nya, karena waktunya terbatas ya. Habis saya kasih ceramah, makan saya enggak sampai selesai. Saya tinggal pulang karena ada acara berikutnya," ungkap Meoldoko.

Meski demikian, Moeldoko mengaku tidak mengetahui Linn Neumann ternyata adalah Ketua American Chambers. "Oh kalau dia ketuanya saya juga enggak ngerti," katanya.

Sebelumnya, media asing asal Hong Kong, Asia Sentinel mempublikasikan artikel investigasi terkait konspirasi pada kasus Bank Century. Dalam tulisan tersebut dikatakan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama 30 pejabat lain melakukan tindak pencucian uang sebesar USD 12 miliar atau setara Rp 177 triliun.

Artikel investigasi itu ditulis langsung oleh pendiri Asian Sentinel John Berthelsen, berdasarkan laporan investigasi sebanyak 488 halaman sebagai gugatan Weston Capital International ke Mahkamah Agung Mauitius pekan lalu.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Moeldoko Pastikan Pemeriksaan Sekjen PDIP Hasto oleh KPK Bukan karena Kritik Istana
Moeldoko Pastikan Pemeriksaan Sekjen PDIP Hasto oleh KPK Bukan karena Kritik Istana

Hasto diperiksa KPK terkait Harun Masiku beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA : Hoaks Jokowi Pegang Bingkai Foto Anies Baswedan
CEK FAKTA : Hoaks Jokowi Pegang Bingkai Foto Anies Baswedan

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.

Baca Selengkapnya
Viral Banner Foto Dandim Sukoharjo Bareng Prabowo-Gibran, Begini Faktanya
Viral Banner Foto Dandim Sukoharjo Bareng Prabowo-Gibran, Begini Faktanya

Banner itu disebut terpampang di wilayah Bendosari, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Moeldoko Ogah Tanggapi Desakan Anwar Usman Dipecat dari MK: Banyak Urusan Negara yang Lebih Penting
Moeldoko Ogah Tanggapi Desakan Anwar Usman Dipecat dari MK: Banyak Urusan Negara yang Lebih Penting

Moeldoko pun mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga suasana politik agar tetap damai, dengan tidak mencampuri urusan hukum.

Baca Selengkapnya
Gaya Satu Menteri Jadi Sorotan saat Jaksa Agung & Kapolri di Mobil Golf Bareng, Ramai Isu Jampidsus Diikuti Densus
Gaya Satu Menteri Jadi Sorotan saat Jaksa Agung & Kapolri di Mobil Golf Bareng, Ramai Isu Jampidsus Diikuti Densus

Berikut potret gaya Menteri saat Jaksa Agung dan Kapolri di mobil golf bareng.

Baca Selengkapnya
Fotonya Bareng Prabowo-Gibran Viral, Ini Penjelasan Dandim Sukoharjo
Fotonya Bareng Prabowo-Gibran Viral, Ini Penjelasan Dandim Sukoharjo

Dandim mengatakan, pemasangan spanduk tersebut dilakukan dengan tujuan untuk penggiringan opini agar masyarakat meragukan netralitas TNI.

Baca Selengkapnya
Kabar Reshuffle Kabinet, Mentan Syahrul Yasin Limpo Diganti Jenderal Moeldoko, Ini Faktanya
Kabar Reshuffle Kabinet, Mentan Syahrul Yasin Limpo Diganti Jenderal Moeldoko, Ini Faktanya

Beredar kabar Mentan Syahrul Yasin Limpo terkena reshuffle kabinet.

Baca Selengkapnya
Cek Fakta: Hoaks Prabowo Tunjuk Jokowi sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, Begini Faktanya
Cek Fakta: Hoaks Prabowo Tunjuk Jokowi sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, Begini Faktanya

Sebuah foto beredar yang mengklaim Prabowo Subianto menunjuk Jokowi, Presiden ke-7 RI, sebagai ketua umum Partai Gerindra. Apakah ini benar?

Baca Selengkapnya
Jaksa Agung Rangkul dan Genggam Tangan Kapolri Usai Isu Jampidsus Dikuntit Densus 88, Beri Pesan Begini
Jaksa Agung Rangkul dan Genggam Tangan Kapolri Usai Isu Jampidsus Dikuntit Densus 88, Beri Pesan Begini

Berikut momen Jaksa Agung rangkul dan genggam tangan Kapolri usai isu Jampidsus dikuntit Densus 88.

Baca Selengkapnya
Reaksi Presiden Jokowi Fotonya Dicopot di Kantor DPD PDIP Sumut
Reaksi Presiden Jokowi Fotonya Dicopot di Kantor DPD PDIP Sumut

Momen foto Presiden Jokowi yang tidak terpajang itu diketahui saat Edy Rahmayadi mengembalikan berkas formulir pendaftaran bacalon gubernur untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
Aiman Witjaksono: Saya Tak Pernah Sebut Institusi Polri, Tetapi Oknum
Aiman Witjaksono: Saya Tak Pernah Sebut Institusi Polri, Tetapi Oknum

Aiman juga menyebut dalam video turut menyinggung masih banyak anggota polisi yang masih menjaga nuraninya untuk netralitas.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jenderal TNI Bongkar Fakta Hubungan Pamen Dengan Ivan Sugiamto, Viral Foto Akrab di Mobil
VIDEO: Jenderal TNI Bongkar Fakta Hubungan Pamen Dengan Ivan Sugiamto, Viral Foto Akrab di Mobil

TNI menegaskan foto viral seorang perwira kolonel bareng Ivan Sugiamto di dalam sebuah mobil bukan hubungan bisnis, apalagi menjadi beking tersangka perundungan

Baca Selengkapnya