Tudingan Wasekjen Demokrat soal Istana terkait Asia Sentinel dinilai tak mendasar
Merdeka.com - Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik mempertanyakan kemungkinan adanya keterlibatan pihak Istana dalam pemberitaan soal konspirasi pada kasus Bank Century yang menyeret nama SBY. Hal ini terkait unggahan foto yang menampilkan Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko bersama bersama Co-Founder media asing Hong Kong, Asia Sentinel, Lin Neumann.
Foto itu diunggah lewat akun media sosial twitternya, @RachlandNashidik hari ini. Dalam artikelnya, media Asia Sentinel menyebut SBY bersama 30 pejabat lain melakukan tindak pencucian uang sebesar USD 12 miliar atau setara Rp 177 triliun.
Tudingan Istana di balik pemberitaan di Asian Sentinel itu dinilai tak mendasar. Bahkan cenderung mengada-ada.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Mengapa foto tersebut kontroversial? Namun, foto tersebut menjadi sebuah kontroversial.Hal ini disebabkan terdapat sebuah teori pada sebuah makalah penelitian yang menyebutkan bahwa pada 1923 terdapat sebuah Scabland yang menjadi catatan erosif dari sungai-sungai besar dengan gradien tinggi, dan berasal dari gletser.
-
Siapa yang terlibat dalam foto yang diragukan? Sebuah foto memperlihatkan kebersamaan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yang diklaim sedang berada di klub malam.
-
Siapa bos China yang membuat pernyataan kontroversial? Dalam perkembangan terbaru, ia telah meminta maaf atas komentarnya yang kontroversial.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Siapa yang tangani isu hoaks di Kominfo? Tim AIS Kementerian Kominfo menemukan sebanyak 2.357 isu hoaks dalam kategori kesehatan.
"Pernyataan Wasekjen Partai Demokrat merupakan fitnah dan bentuk kepanikan atas berita terkait pencucian uang dari media asing. Di samping fitnah yang tidak mendasar apalagi dikaitkan dengan Pak Moeldoko sebagai pihak Istana serasa mengada-ada bahkan merendahkan unsur pers atau jurnalistik," kata Sekjen Fornas Bhinneka Tunggal Ika Taufan Hunneman, dalam keterangannya, Selasa (18/9).
Taufan menilai, Rachland sangat cemas dengan pemberitaan Asian Sentinel. Sebab, pemberitan ini merupakan satu peristiwa yang terekspose media internasional.
"Peran media untuk memberitakan secara objektif merupakan bagian dari unsur demokrasi dalam hal ini kebebasan menyampaikan berita," ujar dia.
Menurut dia, pihak Istana tidak punya kepentingan dengan pemberitaan ini. Dia melihat kehadiran Moeldoko menjadi oase dari situasi yang terkotak-kotakkan.
"Pernyataan ini sungguh kekanak-kanakan bahkan merendahkan akal sehat kita semua," kata dia.
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, telah membantah berada di balik pemberitaan media Hong Kong, Asia Sentinel, soal konspirasi pada kasus Bank Century yang menyeret nama Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
"Jadi jangan buru-buru baper gitu menduga. Dilihat dulu latar belakangnya seperti apa. Menduga-duga, bagaimana," kata Moeldoko di kantornya, gedung Bina Graha, Jakarta, Selasa (18/9).
Mantan Panglima TNI ini tak menampik sempat berfoto bersama dengan perwakilan Amcham. Namun, pertemuan itu bukan bersifat pribadi, melainkan sebagai Kepala Kantor Staf Kepresidenan. Pertemuan tersebut, kata Moeldoko, terjadi pada Mei 2018 lalu.
Menurutnya, para perwakilan Amcham itu ingin mengetahui perkembangan situasi politik dan keamanan di Indonesia sebagai rujukan mereka melakukan investasi.
"Kantor Staf Kepresidenan mengacarakan saya untuk bisa diskusi dengan American Chambers, Kadin nya Amerika. Itu hanya kepentingan Kepala Staf Kepresidenan untuk bisa memberi penjelasan kepada investor, para pengusaha-pengusaha luar, yang sudah menanamkan uangnya di dalam negeri dan kita ingin menarik investasi lain yang ingin tahu tentang situasi negara," terang Moeldoko.
Moeldoko mengatakan pertemuan itu digelar saat sarapan bersama. Para perwakilan Amcham satu meja dengan Moeldoko. Di sela-sela santap pagi, Moeldoko menyampaikan perkembangan situasi keamanan dan politik kepada perwakilan Amcham.
"Acaranya breakfast, karena kita semuanya duduk, terus sambil makan. Tapi saya berdiri, saya sampaikan tentang perkembangan situasi," ucap Moeldoko.
Namun, Moeldoko membantah bahwa dirinya sempat berbicara empat mata dengan salah satu perwakilan Amcham, termasuk Linn Neumann.
"Saya enggak sempet berkomunikasi dengan people to people nya, karena waktunya terbatas ya. Habis saya kasih ceramah, makan saya enggak sampai selesai. Saya tinggal pulang karena ada acara berikutnya," ungkap Meoldoko.
Meski demikian, Moeldoko mengaku tidak mengetahui Linn Neumann ternyata adalah Ketua American Chambers. "Oh kalau dia ketuanya saya juga enggak ngerti," katanya.
Sebelumnya, media asing asal Hong Kong, Asia Sentinel mempublikasikan artikel investigasi terkait konspirasi pada kasus Bank Century. Dalam tulisan tersebut dikatakan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama 30 pejabat lain melakukan tindak pencucian uang sebesar USD 12 miliar atau setara Rp 177 triliun.
Artikel investigasi itu ditulis langsung oleh pendiri Asian Sentinel John Berthelsen, berdasarkan laporan investigasi sebanyak 488 halaman sebagai gugatan Weston Capital International ke Mahkamah Agung Mauitius pekan lalu.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto diperiksa KPK terkait Harun Masiku beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaBanner itu disebut terpampang di wilayah Bendosari, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaMoeldoko pun mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga suasana politik agar tetap damai, dengan tidak mencampuri urusan hukum.
Baca SelengkapnyaBerikut potret gaya Menteri saat Jaksa Agung dan Kapolri di mobil golf bareng.
Baca SelengkapnyaDandim mengatakan, pemasangan spanduk tersebut dilakukan dengan tujuan untuk penggiringan opini agar masyarakat meragukan netralitas TNI.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar Mentan Syahrul Yasin Limpo terkena reshuffle kabinet.
Baca SelengkapnyaSebuah foto beredar yang mengklaim Prabowo Subianto menunjuk Jokowi, Presiden ke-7 RI, sebagai ketua umum Partai Gerindra. Apakah ini benar?
Baca SelengkapnyaBerikut momen Jaksa Agung rangkul dan genggam tangan Kapolri usai isu Jampidsus dikuntit Densus 88.
Baca SelengkapnyaMomen foto Presiden Jokowi yang tidak terpajang itu diketahui saat Edy Rahmayadi mengembalikan berkas formulir pendaftaran bacalon gubernur untuk Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaAiman juga menyebut dalam video turut menyinggung masih banyak anggota polisi yang masih menjaga nuraninya untuk netralitas.
Baca SelengkapnyaTNI menegaskan foto viral seorang perwira kolonel bareng Ivan Sugiamto di dalam sebuah mobil bukan hubungan bisnis, apalagi menjadi beking tersangka perundungan
Baca Selengkapnya