Tujuh kader Demokrat NTB eksodus ke PAN
Merdeka.com - Tujuh kader Partai Demokrat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ramai-ramai eksodus ke Partai Amanat Nasional (PAN). Dilansir Antara, tujuh kader Demokrat yang berlabuh ke PAN itu adalah Ketua Komisi Pengawas Daerah (Komwasda) Partai Demokrat NTB Hadi Muchlis, Wakil Komwasda Hamzan Wahyudi, Sekretaris Komwasda Lalu Fahrizaharta dan anggota Komwasda Djuliansyah Ramadhan.
Dua kader lainnya yang juga ikut pindah haluan, yakni H Muhammad Aroman dan M Shaleh Hambali yang merupakan anggota Dewan Kehormatan DPD Demokrat NTB. Selain itu, Ketua Bidang Advokasi dan Hukum Demokrat NTB Lalu Martayadi juga ikut boyongan ke partai berlambang matahari terbit terbit tersebut.
Ketujuh kader Demokrat ini mengaku eksodus karena merasa nyaman dan perlakuan PAN yang menyambut baik kehadiran mereka juga menjadi salah satu alasan bergabung dengan PAN.
-
Kenapa PAN usung banyak artis ke Pemilu? “PAN adalah partai terbuka untuk menjadi anggota Dewan selama dia mewakafkan dirinya untuk mengabdi kepada masyarakat,“
-
Kenapa PKB mendukung yang lain di Pemilu lalu? 'Kita kumpul berbeda bisa kerja sama saudara-saudara sekalian walaupun dalam pemilihan yang lalu PKB mendukung yang lain, tapi saya mengatakan dari awal saya yakin pada saatnya PKB akan kembali mendukung saya. Saya yakin saya yakin bahwa PKB akan bersama saya membangun bangsa,'kata Prabowo.
-
Kenapa PAN mengadakan perayaan ulang tahun? Partai Amanat Nasional (PAN) menggelar perayaan ulang tahun ke-25 melalui kegiatan bertajuk PAN Turnamen (PANtura) di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Siapa yang mendukung tujuan pemilu? Menurut Parulian Donald, tujuan pemilu adalah untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memilih wakil-wakilnya dalam pemerintahan serta untuk menjaga agar pemerintahan tetap berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi.
-
Kenapa PAN merekomendasikan Khofifah? Partai Amanat Nasional (PAN) diam-diam melirik Khofifah Indar Parawansa untuk berkontestasi kembali di pemilihan Gubernur Jawa Timur periode 2024 mendatang.
"Cukup kami yang tahu sendiri alasan kami pindah, tetapi yang pasti kami sudah tidak merasa nyaman berada di Demokrat dan keputusan pindah ke PAN sudah kami pikirkan secara matang," ujar Hadi Muchlis di kantor DPW PAN NTB di Mataram, Kamis.
Kader Demokrat lainnya, Lalu Martayadi menuturkan, kepindahannya bersama dengan enam rekannya karena sudah tidak merasa nyaman berada di partai berlambang mercy itu. Namun dia tidak mengungkapkan alasan ketidaknyamanan yang menjadi latar belakang kepindahan mereka.
"Biarlah kami yang tahu. Karena tidak elok kalau kami ceritakan. Tapi pada intinya kami sudah tidak merasa nyaman di tempat yang lama Partai Demokrat," katanya.
Dia buru-buru membantah bahwa kepindahan mereka karena ingin mengincar jabatan atau pun "lompat pagar" untuk menjadi bakal calon legislatif (bacaleg) pada Pemilu 2019. Sebab, di Demokrat pun mereka tidak ada yang mendaftar sebagai bacaleg. Begitu juga di PAN, mereka tidak mendaftar sebagai caleg PAN.
"Kami pindah ke PAN itu bukan karena mengincar jabatan atau dijanjikan jabatan. Bahkan, selama saya menjadi kader Demokrat pun tidak pernah saya mendaftar sebagai caleg. Tapi murni kita di partai itu karena perjuangan, ingin berjuang dan berbuat kepada rakyat. Apalagi saya sudah lama mengenal baik Ketua DPW PAN sebelum bergabung di Demokrat," ujar pria yang berprofesi sebagai pengacara ini.
Ketua DPW PAN NTB H Muazzim Akbar menyambut baik bergabung tujuh kader Demokrat tersebut. Muazzim menyiapkan posisi di PAN untuk ketujuh kader eks Demokrat. Namun Muazzim tidak menyebut posisi apa yang telah dipersiapkan.
"Adalah nanti ditaruh dimana nanti kita tentukan, yang pasti kami menerima dengan tangan terbuka bergabung teman-teman ini, kami sangat "welcome" dan tidak akan membesarkan partai ini bersama sama," katanya.
Muazzim meyakini, kepindahan tujuh kader Demokrat adalah sebuah pilihan yang berasal dari hati nurani. Karena, sesungguhnya berpartai itu tidak lain untuk menyejahterakan masyarakat.
"Parpol itu sebagai kendaraan bagaimana berbuat untuk masyarakat. Tidak ada masalah mau di parpol mana saja. Contoh, kita ketahui bersama kader Demokrat masuk ke partai lain, yakni Ketua DPRD Lombok Timur sudah bergabung ke NasDem. Tentu kembali pada pilihan masing-masing, karena pilihan warga negara itu bebas dan kami pun dari PAN menerima dan sangat terima kasih untuk kita bersama-sama membangun partai ini dan daerah ini melalui PAN," ujar Muazzim.
Sebelumnya sejumlah kader partai Demokrat juga telah eksodus terlebih dahulu ke Partai NasDem, bahkan menjadi Caleg. Sejumlah pengurus inti Partai Demokrat NTB, seperti Ketua Dewan Pembina DPC Demokrat Lombok Barat TGH Hasanain Djuaini, Ketua DPC Lombok Timur Syamsul Lutfi dan Ketua Bappilu Demokrat NTB M Nasib Ikroman pindah ke Partai Nasdem.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PAN mengaku menerima kader yang berkomitmen kuat untuk membangun Indonesia yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaEko Patrio gembira atas kedatangan tiga politisi muda yang dinilai berbakat itu.
Baca SelengkapnyaAra merupakan Ketua Fraksi PSI dan Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta. Kemudian, Idris juga merupakan anggota Komisi E.
Baca SelengkapnyaJika dinilai membawa kemenangan dan kebaikan, PAN tentu akan ikut serta dalam memberikan dukungan.
Baca SelengkapnyaPAN yakin Prabowo Subianto bijak dalam menyusun kabinetnya.
Baca SelengkapnyaSejumlah tokoh Nahdlatul Ulama di Jatim bergabung ke PAN.
Baca SelengkapnyaKetujuh pasangan tersebut sebagian besar adalah kader tulen PDI Perjuangan.
Baca Selengkapnya"Kita terbiasa di organisasi PAN samina waatona terhadap kebijakan pimpinan. Jadi saya kira pimpinan pasti sudah memikirkan yang terbaik."
Baca SelengkapnyaLima purnawirawan TNI memberikan dukungan kepada Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Mereka menilai, PSI adalah partai nasionalis sejati.
Baca SelengkapnyaPartai yang tergabung dalam KIM Plus telah sepakat untuk mengusung mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk maju sebagai bakal calon gubernur.
Baca SelengkapnyaTokoh NU Malang Raya, Ferry Adha mengatakan, pihaknya mendukung penuh PAN.
Baca SelengkapnyaPAN menjagokan kadernya untuk bertarung di Pilkada DKI Jakarta
Baca Selengkapnya