Tujuh kriteria ini dinilai harus dimiliki Cawapres Jokowi
Merdeka.com - Joko Widodo dipastikan akan kembali maju dalam pemilihan Presiden 2019 mendatang. Sejumlah nama mulai digadang-gadang untuk mendampingi Joko Widodo pada Pilpres 2019, seperti Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hingga mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo.
Pengamat politik ekonomi Indonesia Ichsanuddin Noorsy mengatakan ada tujuh kriteria yang harus dipenuhi jika ingin jadi pendamping Jokowi. Kriteria pertama, yaitu Jokowi harus mencari Cawapres yang diterima oleh kalangan Islam, baik dari kalangan Islam moderat maupun dari kalangan Islam garis keras.
"Kriteria kedua harus mampu memajukan perekonomian, karena situasi perekonomian yang makin lama makin tak menentu," katanya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (12/5).
-
Bagaimana Jokowi berharap JAPINDA dapat meningkatkan kualitas SDM di Indonesia? 'Agar lebih banyak lagi tenaga terampil Indonesia yang bisa masuk ke Jepang,' ungkap Jokowi.
-
Bagaimana Jokowi ingin tingkatkan kesejahteraan rakyat? 'Pak Joko Widodo menetapkan kebijakan akan menghentikan, menjual kekayaan kita dalam bentuk mentah dengan murah ke luar negeri,' ujar Prabowo.
-
Bagaimana cara Jokowi mempersiapkan Prabowo? 'Jadi, Mas Bowo berangkat ke sini ketemu ini jadi beliau yang saya siap pak siap bener saya ke Tiongkok atas petunjuk beliau saya ke Jepang saya sekarang di perintahkan untuk ke Timur Tengah karena sangat penting,' imbuh dia.
-
Siapa calon gubernur dari Koalisi Indonesia Maju? 'Pak Andika bagus, kemudian dari segi perfom, pernah sama-sama [tugas]. Saya Kapolres beliau Komandan Paspampres, tak perlu risaukan, demokrasi harus rangkulan dan perbedaan merupakan rahmat yang harus dijalankan sama-sama,' ungkapnya.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
Ketiga, dia mengungkapkan, pendamping Jokowi harus mampu mengendalikan partai-partai yang ada di DPR dan bertindak sebagai negarawan.
"Sekarang sedang defisit negarawan, Jokowi harus mencari tokoh negarawan," jelas Ichsanuddin.
Keempat, menurutnya, Cawapres Jokowi harus bisa merangkul kaum minoritas. Dan kelima, Cawapres Jokowi tidak boleh menjadi boneka negara manapun.
"Dia tidak boleh menjadi kepentingan perpanjangan tangan negara manapun," tegasnya.
Selanjutnya kriteria keenam, Cawapres Jokowi harus bisa memajukan Indonesia dari segi pendidikan guna peningkatan kualitas SDM Indonesia. Dan terakhir, Cawapres Jokowi harus mampu mengangkat keterpurukan Indonesia dari segi sosial, ekonomi dan politik.
Mengenai sosok nama Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD atau Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dia menilai keduanya tidak memenuhi syarat-syarat tersebut.
"Cak Imin diterima di kalangan agama tertentu, apakah Mahfud MD diterima kalangan agama tertentu, kan enggak," tutup Ichsanuddin.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui ketersediaan infrastruktur kesehatan dan pendidikan di Indonesia masih lemah.
Baca SelengkapnyaKadin berharap calon presiden (capres) pada pemilu 2024 mampu memperbaiki sejumlah kebijakan di era pemerintahan Jokowi belum sempurna.
Baca SelengkapnyaGanjar menyebutkan ada tujuh strategi untuk mewujudkan hal tersebut.
Baca SelengkapnyaUntuk menjadi negara maju tak cuma mengedepankan kecerdasan sumber daya manusianya saja.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, kriteria pemimpin itu bisa dilihat dari fisik, sifat hingga program.
Baca SelengkapnyaDalam paparannya, Ganjar menjelaskan terkait enam pilar menuju Indonesia Emas.
Baca SelengkapnyaBacapres Ganjar Pranowo menyiapkan strategi pembangunan sumber daya manusia sebagai pondasi, agar Indonesia bisa melompat menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengatakan, untuk mewujudkan visi Indonesia emas, Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kekuatan pertama.
Baca SelengkapnyaPersoalan SDM sudah tertuang dengan jelas dalam program utama PSI yang identik dengan anak muda.
Baca SelengkapnyaLuhut memilliki sejumlah kriteria sosok presiden idaman.
Baca SelengkapnyaMemilih pemimpin negara menjadi penting karena menjadi penentu masa depan bangsa dan negara.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut rasio penduduk Indonesia yang berpendidikan strata 2 (S2) dan strata 3 (S3) masih sangat rendah.
Baca Selengkapnya