Tunggakan listrik kantor Golkar tanggung jawab Ical dan Agung
Merdeka.com - Ketua DPP Partai Golkar Hasil Munas Ancol, Ace Hasan Sadzily mengklaim kepemilikan DPP Partai Golkar yang beralamat di Jalan Anggrek Neli Murni tanggung jawab bersama dengan kubu munas Bali. Oleh sebab itu, tunggakan listrik sudah dibicarakan dengan bersama.
"Harusnya sekretariat itu ditanggung bersama. Menurut bendahara umum kami bahwa mereka sudah diajak bicara bagaimana menanggung. Jadi saya kira soal itu sudah clear," ucapnya usai pertemuan dengan Dewan Pertimbangan partai Golkar, Akbar Tandjung di Kediaman Akbar Tandjung, Jalan Purnawarman 18, Jakarta, Minggu (3/1) malam.
Kemudian, menurutnya kantor tersebut bisa digunakan bersama dengan kesepakatan awal yang bisa digunakan bersama-sama.
-
Kenapa Golkar harus konsolidasi? “Saya instruksikan kepada seluruh partai Golkar di Indonesia. Sekarang sedang disusun berdasarkan nomor urut dan pemilu sudah system terbuka, sehingga dengan demikian sudah waktunya sekarang untuk langsung bergerak, konsolidasi di akar rumput, rebut hati rakyat,“ katanya.
-
Bagaimana Golkar dapat mengonsolidasikan suara? “Rata-rata kami mempunyai 5 juta kader, jadi kalau dikalikan 10 saja, bisa menghitung, paling tidak ada 50 juta suara yang bisa kami konsolidasikan dari Hasta Karya ini,“ Diketahui, Partai Golkar memiliki sepuluh ormas.
-
Kapan kita sadar arti kebersamaan? 'Kamu akan mengerti arti persahabatan, ketika kamu mulai merindukan saat-saat kebersamaan'.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Golkar berperan? Pertemuan KTT ke-26 ASEAN-RRT menyepakati pentingnya penguatan kerjasama regional untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan mewujudkan cita-cita Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, terutama dengan adanya upgrading ASEAN-China Free Trade Agreement (FTA) 3.0 dan implementasi penuh Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
"Sebetulnya kantor seharusnya sebagaimana seharusnya kesepakatan awal dapat digunakan bersama-sama tidak ada pihak manapun yang dapat menghalangi karena ini milik kader. Sehingga kita berhak kapanpun menggunakan begitu juga kubu ARB. Siapapun kader yang memiliki perhatian kepada Golkar berhak," bebernya.
"Dulu kan mereka bahkan bagaimana merebut. Setelah direbut semua harus menanggung bersama, seharusnya sudah menjadi kesadaran bersama," lanjutnya.
Lalu, menurutnya semua anggota Golkar pun harus proposional dengan adanya persoalan tanggungan listrik tersebut. "Saya kira harus kita proporsional saja. Bendum kami pertama kali kepengurusan Agung mengisi DPP, kita menanggung dan membayar tanggungan listrik yang hampir diputus lebih besar daripada sekarang. Kami tidak gembar gembor," ungkapnya.
Kemudian, menurutnya seluruh pihak Golkar harus bisa menempatkan mana urusan rumah tangga partai dan hal yang harus disampaikan publik.
"Kami berharap selesaikan bersama-sama. Silatnas 1 November dilihat dari itu saja ketahuan bukan hanya kami tapi bersama-sama. Jadi saya kira sangatlah tidak tepat membicarakan urusan partai ke publik," tandasnya. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski mengaku prihatin dengan keputusan tersebut, Aburizal Bakrie mengatakan tetap memahami posisi Airlangga.
Baca Selengkapnya