Tunjangan DPR naik, Politikus PDIP salahkan Menteri Keuangan
Merdeka.com - Dalam rapat Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) seluruh fraksi sepakat menaikan tunjangan anggota DPR. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro juga menyetujui adanya kenaikan sejumlah tunjangan bagi para anggota DPR dalam RAPBN 2016.
Politikus PDIP Masinton Pasaribu menilai wajar jika semua fraksi menyetujui kenaikan anggaran tunjangan. Menurut dia, bukan partai yang harusnya disalahkan melainkan Menkeu Bambang yang bertanggung jawab.
"Anggaran itu kan dibahas sama-sama, yang namanya usulan, semuanya mengusulkan. Tapi kan keputusan ada di Menteri Keuangan, ya dia pakai kepekaannya dong," ujar Masinton di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (17/9).
-
Siapa Menteri PPN saat ini? Adapun, Menteri PPN saat ini dijabat oleh Suharso Monoarfa, yang dipilih langsung oleh presiden pada tahun 2019.
-
Siapa yang akan memutuskan menteri di kabinet? 'Enggak. Keputusannya di Pak Prabowo,' tegas dia.
-
Siapa yang menjadi Menteri ATR/BPN? Putra pertama mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono resmi dilantik menjadi menteri ATR/BPN hari ini (21/2).
-
Siapa yang mengisi posisi Menteri ATR/BPN? Posisi Menteri ATR/BPN yang ditinggalkan Hadi kemudian diisi oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
-
Kenapa Mentan diapresiasi? 'Saya mengapresiasi langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh Pak Mentan dalam mengatasi berbagai persoalan yang menyangkut ketahanan pangan seperti mengantisipasi potensi bencana yang akan terjadi di beberapa waktu ke depan, termasuk ancaman El Nino, yang kalau kita tidak waspadai dan kita tidak mempersiapkan diri, maka kita akan dihadapkan pada defisit pangan,' ujar Bamsoet dalam pertemuannya bersama Mentan di Kementan Jakarta, Senin, (1/4).
-
Apa tugas berat seorang Menteri Keuangan? Faisal Basri menyampaikan tugas berat seorang Menkeu adalah mengelola pendapatan, mengelola pengeluaran, menyeleksi alokasi anggaran. Hingga akhirnya memastikan anggaran negara digunakan sesuai dengan tujuannya.
"Mereka lah yang harus memilah mana yang urgent dan mana yang tidak? Apakah kenaikan tunjangan bagi pejabat negara hari ini urgent? Ya enggak dong. Kondisi negara kan lagi sulit," katanya menambahkan.
Secara personal, Masinton mengaku tak setuju atas usul kenaikan tunjangan anggota DPR. Namun, dirinya menegaskan bahwa hal itu adalah pendapat pribadinya, dan tidak bermaksud mewakili pandangan fraksinya secara keseluruhan.
"Saya sebagai anggota menolak itu. Tidak ada urgensinya menaikkan tunjangan itu. Tapi ini kan pendapat saya sebagai anggota DPR, dan ini kan belum tentu sikap institusi fraksi (PDIP)," ujar Masinton.
Untuk itu, Masinton mendesak agar Kementerian Keuangan merivisi hal tersebut, dan berharap agar mereka bisa lebih sensitif terhadap kondisi perekonomian negara yang sedang bergejolak akhir-akhir ini.
"Kementerian keuangan harus merevisi itu, karena itu sudah ada surat keputusannya. Mereka harus jeli, punya sense of crisis dan kepekaan terhadap kondisi saat ini. Tidak semua usulan harus diiyakan. Kan enggak bener juga itu, karena ini semua sasarannya ke DPR. Namanya usulan, siapa saja boleh mengusulkan, tapi kan dia (Menteri Keuangan) yang menentukan," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Bahlil kesal karena anggarannya turun menjadi Rp600 miliar, namun target investasinya naik menjadi Rp1.800 T
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menilai kritik PDI Perjuangan sebagai nalar yang salah dan bisa berdampak negatif kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaIsi pasal 15 Undang-Undang Kementerian Negara diusulkan diubah
Baca SelengkapnyaTambahan anggaran tersebut merupakan dampak kebijakan kenaikan gaji PNS 8 persen di tahun depan.
Baca SelengkapnyaMasinton menyebut, Istana kaget atas putusan MK lantaran mengubah syarat usia pencalonan kepala daerah.
Baca SelengkapnyaBasuki mengaku, secara pribadi sudah meminta hal tersebut kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Baca SelengkapnyaPuan mengatakan PDIP tetap mendukung jalannya pemerintahan Prabowo, meski tidak menempatkan kader di kabinet.
Baca SelengkapnyaPadahal, sebelumnya jumlah kabinet dibatasi hanya 34 menteri.
Baca SelengkapnyaMenteri Basuki mengatakan Sri Mulyani sudah menyetujui kenaikan tunjangan kinerja 100 persen.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai dengan bertambahnya jumlah kementerian artinya menambah jumlah anggaran atau tidak efisien.
Baca SelengkapnyaIsu yang beredar, mulai dari pembatalan kenaikan UKT yang tinggi, hingga masalah yang menyeret Kejaksaan Agung dan Polri
Baca SelengkapnyaFraksi PDIP menyatakan sikap setuju dengan beberapa catatan.
Baca Selengkapnya