Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tunjuk Ledia gantikan Fahri, PKS ingin tampilkan politik santun

Tunjuk Ledia gantikan Fahri, PKS ingin tampilkan politik santun Ledia Hanifa Amalia. ©dpr.go.id

Merdeka.com - Meski ada gugatan hukum yang dilayangkan Fahri Hamzah terkait pemecatan sebagai kader di segala jenjang keanggotaan, DPP PKS telah menetapkan Ledia Hanifa Amaliah sebagai wakil ketua DPR. Banyak pesan simbolis yang seolah ingin disampaikan PKS di balik pemilihan Ledia.

Dalam keterangan tertulis yang dirilis DPP PKS sebelumnya, sejumlah kesalahan Fahri dibeberkan. Salah satunya, banyak pernyataan Fahri yang dianggap telah menyebabkan rusaknya ukhuwah dan persatuan jemaah.

Fahri juga kerap mengeluarkan pernyataan kontroversial, kontraproduktif dan tidak sejalan dengan arahan Partai saat itu antara lain seperti menyebut rada-rada bloon untuk para anggota DPR. Pernyataan ini diadukan oleh sebagian anggota DPR RI ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dan di kemudian hari FH diputus oleh MKD melakukan pelanggaran kode etik ringan. Kemudian mengatasnamakan DPR telah sepakat untuk membubarkan KPK dan sikap pasang badan untuk 7 (tujuh) proyek DPR RI yang mana hal tersebut bukan merupakan arahan Pimpinan Partai.

DPP PKS sempat mengingatkan agar Fahri menjaga sikap tapi tidak berubah. Padahal saat pertemuan 1 September 2015, Fahri mengaku akan mengubah sikapnya. Namun setelah beberapa minggu, Fahri kembali dianggap berulah.

"Beberapa pendapat kontroversial dan kontraproduktif FH yang mengemuka saat itu di publik adalah (1) Kenaikan tunjangan gaji pimpinan dan anggota DPR RI dinilai oleh FH masih kurang, padahal Fraksi PKS DPR RI secara resmi menolak kebijakan kenaikan tunjangan pejabat negara, termasuk pimpinan dan anggota DPR RI; (2) Terkait Revisi UU KPK, Fahri Hamzah menyebut pihak-pihak yang menolak revisi UU KPK sebagai pihak yang sok pahlawan dan ingin menutupi boroknya, padahal di saat yang sama Wakil Ketua Majelis Syuro dan Presiden PKS telah secara tegas menolak revisi UU KPK. Silang pendapat yang terbuka antara Fahri Hamzah dengan Pimpinan Partai ini tentunya mengundang banyak pertanyaan di publik dan juga dari internal kader PKS," kata Sohibul dalam pernyataannya.

Sikap dan pernyataan Fahri inilah yang dianggap telah mencoreng citra partai.

Tak sampai sepekan mengeluarkan SK pemecatan Fahri, DPP PKS telah menetapkan pengganti Fahri. Sosok yang dipilih adalah Ledia Hanifa yang kini menjabat wakil ketua Komisi VIII DPR. Pengajuan nama Ledia Hanifa sebagai pengganti Fahri diputuskan dalam rapat Dewan Pimpinan Tingkat Pusat PKS. Perempuan kelahiran Bandung, 47 tahun lalu ini dianggap memiliki kemampuan untuk duduk di kursi pimpinan DPR.

Ledia merupakan salah satu politikus PKS perempuan yang sudah dua periode berada di Senayan. Dia dikenal kalem dan santun. Selama di DPR, Ledia tidak pernah mengeluarkan pernyataan kontroversial namun dikenal vokal terhadap isu-isu perempuan, kesehatan, dan tenaga kerja.

Penunjukan Ledia juga menjadikan dia sebagai perempuan satu-satunya yang menjadi pimpinan DPR dalam tiga periode terakhir. Dua nama perempuan yang pernah menjadi wakil ketua DPR adalah politikus PDIP Fatimah Achmad (1997-1999) dan Khofifah Indar Parawansa yang hanya bertahan tidak sampai satu bulan (1-26 Oktober 1999) karena dipilih menjadi menteri Pemberdayaan Perempuan oleh Presiden Abdurrahman Wahid.

Di PKS, Ledia merupakan salah satu kader perempuan terbaik selain almarhumah Yoyoh Yusroh. Ledia bergabung di PKS sejak era Partai Keadilan (PK) yang akhirnya berganti nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Saya dicalonkan dan ditetapkan oleh pimpinan untuk mengemban amanah ini. Bagi saya sebagai kader harus mempersiapkan diri untuk ditempatkan di posisi manapun," kata Ledia saat dihubungi merdeka.com, Rabu (6/4).

Ledia berjanji akan bekerja maksimal sebagai pimpinan DPR. "Bismillah semoga Allah memudahkan segala urusan," tukasnya.

Sementara itu, Fahri sendiri memberi apresiasi atas keputusan PKS memilih Ledia. Menurutnya Ledia memiliki kapasitas yang bisa menggantikan tugasnya sebagai pimpinan DPR.

"Tidak ada masalah itu kan hak dari partai masing-masing. Ibu Ledia adalah salah satu kader terbaik partai. Saya kira Ibu Ledia disuruh jadi apapun, dia dalam kapasitas. Dia punya kemampuan berbicara dan mencerna persoalan secara baik," ucap Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/4).

Fahri bahkan mengaku sudah beberapa kali meminta agar jabatan Ledia diprioritaskan. Sebab menurut Fahri, Ledia bisa memperjuangkan hak perempuan. "Saya meminta Ibu Ledia yang diprioritaskan," tuturnya.

Fahri mengaku tidak mau proses gugatannya melalui pengadilan ke pimpinan PKS berujung konflik personal dengan Lidia. Menurutnya dia hanya melawan keputusan pimpinan partai, bukan personal kader.

"Saya itu tidak punya masalah dengan Ibu Ledia. Saya tidak mau mempersonalisasi persoalan ini. Saya hanya mempersoalkan bagaimana pejabat partai mengambil keputusan. Keadilan bagi saya juga keadilan bagi seluruh kader," pungkasnya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gantikan Yusril, Pj Ketum PBB Fahri Bachmid Pastikan Pilkada 2024 Berjalan Sukses
Gantikan Yusril, Pj Ketum PBB Fahri Bachmid Pastikan Pilkada 2024 Berjalan Sukses

Yusril secara resmi mengundurkan diri sebagai ketua umum PBB dalam sidang Musyawarah Dewan Partai (MDP) pada Sabtu (18/5).

Baca Selengkapnya
PPP Ungkap Alasan Ganti Kader di Jabatan Wamenag
PPP Ungkap Alasan Ganti Kader di Jabatan Wamenag

Mardiono mengatakan, partai meminta pergantian kursi Wamenag agar meningkatkan kerja kadernya di pemerintahan.

Baca Selengkapnya
Anies Baswedan Balas Doa Cak Imin: Semoga Makin Lancar Pimpin PKB
Anies Baswedan Balas Doa Cak Imin: Semoga Makin Lancar Pimpin PKB

Anies mengaku salamnya itu sudah disampaikan langsung kepada Cak Imin.

Baca Selengkapnya