Unggul di Survei Litbang Kompas, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi masih merasa belum menang
Merdeka.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memilih terus bekerja keras meski sudah unggul dalam hasil survei Litbang Kompas. Dalam survei tersebut, pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi yang dikenal sebagai pasangan DM4Jabar meraih elektabilitas sebesar 42,8 persen.
"Sampai saat ini kami merasa belum menang. Kami masih tertinggal jauh dan perlu kerja keras," kata Dedi Mulyadi di Purwakarta, Rabu (14/3).
Alih-alih merasa senang, pria yang akrab dengan iket Sunda tersebut malah merasa biasa saja. Sebaliknya, hasil survei tersebut, menurut dia, merupakan pelecut semangat untuk terus bekerja melayani masyarakat Jawa Barat.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Siapa yang mendukung Dedi Mulyadi? 'Kita tadi sudah berdiskusi banyak. Intinya bahwa kita mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat,' kata Singgih dalam keterangannya.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi mencalonkan diri? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Siapa yang diprediksi unggul dalam Pilkada Jateng? Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan, mengungkapkan alasan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep unggul karena adanya pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Bagaimana Prabowo-Gibran unggul dalam Pilpres? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
-
Mengapa Prabowo-Gibran unggul? Peneliti Litbang Kompas, Bambang Setiawan menjelaskan, meroketnya elektabilitas Prabowo-Gibran lantaran pergerakan akar rumput pasangan nomor urut 2 itu sangat masif.
Cara pelayanan yang dilakukan oleh mantan Bupati Purwakarta dua periode tersebut terbilang sederhana. Dia hanya meneruskan rutinitas 'kukurusukan' selama 15 tahun terakhir di Purwakarta. Tentunya, dengan cakupan wilayah yang lebih besar.
"Kami jadikan semangat saja untuk terus bekerja melayani masyarakat baik di desa maupun di kota. Ini bukan sesuatu yang luar biasa, karena hanya meneruskan aktivitas sehari-hari," katanya.
Melalui cara tersebut, pasangan DM4Jabar berhasil melakukan pemetaan masalah secara komprehensif. Karena itu, solusi masalah dapat dirasakan oleh masyarakat saat itu juga, tanpa menunggu waktu yang lama.
"Modal saya selalu bertemu dengan masyarakat baik di pedesaan maupun perkotaan. Sehingga, permasalahan mereka sampai detail kami ketahui dan langsung kami carikan solusi. selama ini, itu pola kampanye saya, melayani masyarakat secara langsung," ujarnya.
Survei Litbang Kompas menempatkan pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi sebagai peraih elektabilitas tertinggi. Kombinasi dua tokoh di Jawa Barat itu meraih 42,8 persen suara. Sementara itu, pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum menguntit di belakangnya dengan 39,9 persen suara.
Kemudian, pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu meraih 7,8 persen suara disusul pasangan TB Hasanudin-Anton Charliyan dengan 3,1 persen suara. Dalam survei tersebut, sebanyak 6,4 persen suara masih belum menentukan pilihan.
Survei tersebut dilakukan dengan cara tatap muka dengan jumlah 800 orang responden berusia minimal 17 tahun secara acak. Metode yang digunakan adalah pencuplikan proporsional bertingkat didasarkan pada jumlah penduduk di setiap kabupaten atau kota di Jawa Barat.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi megatakan Pilkada Jabar kali ini tidak kompetitif.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik mencatat elektabilitas pasangan calon Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan paling tinggi di antara paslon lain dengan perolehan 71,5 persen.
Baca SelengkapnyaSektabilitas Dedi-Erwan berada di angka 74.6 persen, Syaikhu-Ilham 12,0 persen, Acep-Gita KDI 6,5 persen dan Jeje-Ronal 5,3 persen.
Baca SelengkapnyaPoltracking Indonesia merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas pasangan calon (paslon) di Pilkada Jabar.
Baca SelengkapnyaLitbang Kompas merilis hasil survei terbaru untuk calon gubernur di Pilkada Jawa Barat 2024.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik merilis elektabilitas pasangan calon gubernur Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSurvei Poltracking Indonesia dilaksanakan pada tanggal 8-14 September 2024 dengan wawancara tatap muka langsung terhadap 1200 responden.
Baca SelengkapnyaPasangan calon nomor urut 1, Eman Suherman-Dena Muhamad Ramdhan menempati posisi teratas dengan 54,8 persen.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Ridwan Kamil 44,5% dan Dedi Mulyadi 33,2%
Baca SelengkapnyaPembicara LSI Denny JA Ardian Sopa mengatakan, Prabowo-Gibran bisa menang satu putaran jika bisa mempertahankan tren peningkatan elektabilitasnya.
Baca SelengkapnyaMasyarakat dinilai bisa melihat kinerja Prabowo-Gibran yang kini menjabat sebagai Menhan dan Wali Kota Surakarta.
Baca SelengkapnyaNamun, pemilih bimbang masih cukup tinggi mencapai 28,7 persen
Baca Selengkapnya