Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Usai Anies, Giliran JK Kritik Kendaraan Listrik: Hanya Pindahkan Emisi Dari Knalpot

Usai Anies, Giliran JK Kritik Kendaraan Listrik: Hanya Pindahkan Emisi Dari Knalpot Cerita Jusuf Kalla Soal Hijrah Politik Jokowi ke Jakarta. Youtube/RGTV Channel ID ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Subsidi pemerintah menggelontorkan dana untuk memasifkan penggunaan mobil listrik kembali menuai kritik. Usai Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan, kini Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla kembali melayangkan kritiknya.

Menurutnya, konsep kendaraan mobil listrik yang digencarkan pemerintah tidak bisa dibilang bertujuan mengurangi emisi karbon. Karena, bahan bakar listrik terbesar sampai saat ini masih bersumber dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

"Gini, mobil listrik itu untuk mengurangi emisi kan, tapi tiap malam itu harus di-charge, jadi sangat tergantung kepada pembangkit (PLTU)," kata JK usai peresmian pembangunan Gedung Universitas Paramadina, di Jakarta Timur, Selasa (23/5).

Lantas, dia mengumpamakan kendaraan listrik yang digencarkan tanpa adanya pembangunan sumber energi yang ramah lingkungan. Hanya akan tetap memberikan dampak pencemaran emisi karbon.

"Kalau pembangkitnya tetap PLTU itu hanya pindah emisi dari knalpot mobil ke cerobong PLTU. Jadi harus bersamaan, membikin sebenarnya kita punya program itu, tapi sampai sekarang juga kemajuannya lambat," ujar JK.

Sebab, Indonesia sebenarnya sudah punya program untuk PLTU dengan pembangkit listrik yang ramah lingkungan seperti energi baru dan terbarukan (EBT). Namun upaya itu dirasanya tidak didukung pemerintah.

Padahal, keberhasilannya pembangunan sumber energi yang ramah telah berhasil diwujudkan lewat perusahaan miliknya PT Hadji Kalla. Dimana, pembangunan itu dikerjakan sepenuhnya dengan usaha anak bangsa sejak 10 tahun lalu.

"Sebenarnya pemerintah sudah punya program itu, tapi sampai sekarang juga kemajuannya lambat. Sekali lagi minta maaf, kita di Hadji Kalla 10 tahun lalu sudah bikin itu PLTA. Bisa dibikin dalam negeri," tuturnya.

Jangan Jadi Alasan Kirim TKA

Selanjutnya, JK juga menyinggung soal dalih pemerintah yang kerap mendatangkan tenaga kerja asing (TKA) dalam proses transisi energi maupun kemajuan teknologi. Dengan banyaknya fakta TKA China yang bekerja di proyek dalam negeri.

"Sekali lagi orang bilang bikinnya ke China, tidak! Jadi saya hanya minta bangsa ini percaya diri dan saat jadi Wapres saya lakukan itu, boleh tanya semuanya," ujarnya.

"Jadi ini bukan hal yang baru, cuma sekarang makin klasik, seperti kita tidak bisa bikin apa-apa, memberi kesan bodoh. Kenapa? Ya ada interest (conflict of interest), tidak mau didik orang, akhirnya bikin lagi panggil lagi asing karena tidak pernah punya pengalaman," tambah JK.

Meski JK tak menutup kemungkinan soal sejumlah perusahaannya juga memakai TKA dari China. Namun, para pekerja itu hanya dipakai untuk posisi sebagai konsultan atau strategis yang pakar di bidangnya.

"Tapi kami bikin sesuatu hanya ada satu dua tiga orang konsultannya dari China ada tiga orang, nanti setelah itu kita bikin semua. Total dalam negeri bisa (membangun), cuma nggak berani aja, akhirnya ketergantungan terus. Jadi kita belajar dari Bung Karno, harus Berdikari," kata dia.

Kritik Anies

Capres Anies Baswedan mengkritik kebijakan pemerintah yang memberikan subsidi untuk pengguna mobil listrik. Kebijakan tersebut menurutnya salah sasaran.

Menurutnya, pembeli mobil listrik rata-rata berasal dari kalangan keluarga mampu. Maka, pemberian subsidi untuk pembelian mobil listrik dirasa kurang tepat.

"Kemudian kita tahu negeri ini begitu banyak peluang dan pemerintah harus memastikan sumber daya yang diberikan oleh pemerintah untuk rakyatnya adalah sumber daya yang tepat, kita menghadapi tantangan lingkungan hidup. Solusi menghadapi tantangan lingkungan hidup polusi udara bukan lah terletak di dalam subsidi mobil listrik yang pemilik mobil listriknya yang mereka-mereka tidak membutuhkan subsidi. Betul?" tuturnya saat berpidato dalam acara "Deklarasi dan Pengukuhan Amanat Indonesia", Minggu (7/5).

Di samping itu, pemberian paket subsidi mobil listrik menurutnya bukan menjadi solusi dalam mengatasi persoalan polusi udara. Anies menyebut, emisi karbon yang dihasilkan dari penggunaan mobil listrik pribadi berpotensi lebih besar dibandingkan dengan transportasi umum seperti bus berbahan bakar minyak (BBM).

"Kalau kita hitung apalagi ini contoh ketika sampai kepada mobil listrik emisi karbon mobil listrik per kapita per kilo meter sesungguhnya lebih tinggi daripada emisi karbon bus berbahan bakar minyak," kata Anies.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Di ISF 2024, Anak Buah Luhut Bongkar Penyebab Utama Polusi Udara di Jakarta
Di ISF 2024, Anak Buah Luhut Bongkar Penyebab Utama Polusi Udara di Jakarta

Rachmat menyebut, polusi udara di Jakarta di sebabkan oleh emisi kendaraan bermotor dengan BBM berbasis fosil dan pembangkit listrik tenaga batu bara (PLTU).

Baca Selengkapnya
Anak Buah Menko Airlangga Lirik Mobil Listrik Hidrogen: Potensial untuk Transportasi di Indonesia
Anak Buah Menko Airlangga Lirik Mobil Listrik Hidrogen: Potensial untuk Transportasi di Indonesia

Sudah ada beberapa pabrikan mobil dunia yang mengembangkan mobil hidrogen atau fuel cells electric vehicle (FCEV).

Baca Selengkapnya
Luhut Akhirnya Buka Suara Soal Rencana Kenaikan Pajak Sepeda Motor
Luhut Akhirnya Buka Suara Soal Rencana Kenaikan Pajak Sepeda Motor

Strategi pemerintah menekan polusi dengan menaikkan pajak, hingga menerapkan area ganjil genap, termasuk untuk kendaraan listrik.

Baca Selengkapnya
Ini Syarat Harus Dilakukan Pemerintah Jika Ingin Naikkan Pajak Sepeda Motor BBM
Ini Syarat Harus Dilakukan Pemerintah Jika Ingin Naikkan Pajak Sepeda Motor BBM

Sangat disayangkan jika dukungan tersebut jadi dalih untuk memaksa masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik.

Baca Selengkapnya
Keunggulan Mobil Listrik di Indonesia serta Kebijakan Pajak dan Cara Perhitungannya
Keunggulan Mobil Listrik di Indonesia serta Kebijakan Pajak dan Cara Perhitungannya

Mobil Listrik Ramah Lingkungan Jadi Tren, Begini Cara Menghitung Pajaknya

Baca Selengkapnya
PLTU Banten Dituding Penyumbang Polusi, Ridwan Kamil: Arahnya ke Selat Sunda Bukan Jakarta
PLTU Banten Dituding Penyumbang Polusi, Ridwan Kamil: Arahnya ke Selat Sunda Bukan Jakarta

Gubernur Jawa Barat buka suara soal PLTU dituding jadi penyumbang polusi Jakarta.

Baca Selengkapnya
Heru Bakal Wajibkan ASN Pakai Kendaraan Listrik, PKS: Ada Bisnis di Balik Itu Ya?
Heru Bakal Wajibkan ASN Pakai Kendaraan Listrik, PKS: Ada Bisnis di Balik Itu Ya?

Tak hanya itu, ia juga menduga adanya unsur bisnis di balik kewajiban PNS pakai kendaraan listrik.

Baca Selengkapnya
Atasi Polusi Udara Jakarta, Anies Baswedan Tawarkan Empat Solusi
Atasi Polusi Udara Jakarta, Anies Baswedan Tawarkan Empat Solusi

Lalu apa jawaban Anies soal pemindahan ibu kota sebagai solusi mengatasi polusi di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Prabowo Potong Jawaban soal Polusi, Anies: Boleh Saya Selesaikan Dulu?
Prabowo Potong Jawaban soal Polusi, Anies: Boleh Saya Selesaikan Dulu?

Polusi udara Jakarta meningkat lantaran masalah angin yang membawa polusi dari pembangkit listrik.

Baca Selengkapnya
Tak Ada Pasar Mobil Listik Bekas Jadi Tantangan Pengembangan Kendaraan Listrik di Indonesia
Tak Ada Pasar Mobil Listik Bekas Jadi Tantangan Pengembangan Kendaraan Listrik di Indonesia

Untuk mengatasi persoalan tersebut, pemerintah mempercepat penyediaan infrastruktur untuk kendaraan listrik.

Baca Selengkapnya
Kembangkan Kendaraan Listrik, Pemerintah Bakal Batasi Pembelian Hingga Beri Insentif ke Investor
Kembangkan Kendaraan Listrik, Pemerintah Bakal Batasi Pembelian Hingga Beri Insentif ke Investor

Pemerintah sedang menyusun perubahan aturan untuk dapat mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan bermotor berbasis listrik.

Baca Selengkapnya
Anies: Tekan Emisi Karbon Paling Cepat Adalah Pindah dari Kendaraan Pribadi ke Transportasi Umum
Anies: Tekan Emisi Karbon Paling Cepat Adalah Pindah dari Kendaraan Pribadi ke Transportasi Umum

Anies memandang perlunya kendaraan ditambah untuk sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Baca Selengkapnya