Usai Djarot ditolak hadiri Haul Soeharto
Merdeka.com - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat lagi-lagi terkena insiden pengusiran. Setelah diusir warga saat hendak kampanye di sejumlah daerah, kali ini Djarot diusir saat hendak menghadiri Haul Soeharto di Masjid At-Tin Taman Mini, Jakarta Timur pada Sabtu 11 Maret lalu.
Beragam sorakan 'hu' sampai perkataan 'munafik' diteriakan sejumlah orang yang melihat Djarot datang menuju masjid. Mereka melarang Djarot hadir di acara zikir bersama yang dihadiri Cagub DKI Anies Baswedan, Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan para petinggi PKS itu.
Namun pada akhirnya, Djarot dipersilakan masuk setelah ada dialog. Dia pun disambut oleh putri Soeharto, Titiek Soeharto di dalam masjid.
-
Kenapa Soeharto mau diracuni? “Rupanya tamu wanita yang tidak kami undang itu berencana meracuni kami sekaluarga,“ kata Soeharto.
-
Siapa yang larang Jokowi ikut kampanye? Tidak ada penyebutan presiden dan wakil presiden atau menteri di dalamnya.
-
Kenapa Soeharto menentang perselisihan agama? “Saya menentang keras perselisihan agama. Pancasila telah menetapkan dalam sila pertamanya: Ketuhanan Yang Maha Esa. Itu tidak khusus untuk satu kepercayaan agama.”
-
Kenapa orang-orang di Sumatera Utara melakukan boikot? Seruan untuk memboikot produk-produk yang berafiliasi atau mendukung Israel akhir-akhir ini ramai di media sosial. Hal ini sebagai bentuk protes terhadap Israel yang terus melancarkan serangan terhadap warga Palestina.
-
Siapa yang mengajak boikot di Sumatera Utara? Melansir dari laman BBC, sebuah organisasi yang cukup populer untuk mengajak menolak produk Israel ialah Gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) Indonesia.
-
Kenapa Soeharto tidak mau diistimewakan di jalan? “Kalau Mereka Dibiarkan Jalan Pelan-Pelan kan Tidak Mengganggu Rombongan.“ Wiranto terkejut mendengar kalimat itu diucapkan oleh seorang presiden yang punya previlege keamanan dan pengawalan khusus di Jalan Raya.
Usai insiden tersebut, Djarot pun berkeluh kesah tentang maraknya isu SARA di Pilgub DKI. Hal ini menurut dia, tidak baik bagi demokrasi Indonesia khususnya Jakarta.
"Mari lah saya selalu sampaikan dalam pilkada ini jangan bawa-bawa persoalan SARA, sangat berbahaya, ingat penyembuhan karena konflik SARA, ini cukup lama, yang jadi korban saudara kita sendiri, ingat peristiwa di Ambon, Poso," kata Djarot di Kelurahan Grogol Utara, Jakarta, Minggu (12/3).
Namun dia tak mau membalas. Mendapat perlakukan demikian, Djarot memilih merespons dengan senyum dan sapa. Dia memilih meneladani sikap Nabi Muhammad SAW saat menyebarkan agama Islam.
Menurutnya, perlakuan seperti itu tidak sebanding dengan yang diterima Nabi Muhammad. Saat menyebarkan agama Islam, kata dia, Rasulullah kerap mendapat penolakan, cacian, fitnah, bahkan intimidasi. Namun, Djarot menyebut Nabi Muhammad tetap sabar dan tabah pada perjuangannya menyempurnakan akhlak manusia.
"Apa yang saya terima itu kecil, enggak ada apa-apanya dibandingkan yang dicontohkan oleh Rasul. Beliau dihina, bahkan dilempari kotoran, dicaci maki, bahkan mau dibunuh, enggak apa-apa," kata Djarot.
Sikap Nabi Muhammad itulah yang dicontohnya menyikapi penolakan dari para jemaah. Djarot mengaku telah memaafkan sikap para jemaah yang mengadangnya.
"Karena itulah kita ingin meneladani ajaran rasul untuk memperbaiki, menyempurnakan akhlak kita semua. Sebelum memperbaiki akhlak orang lain, ya perbaiki dulu akhlak saya, akhlak kita semua supaya kita tidak saling salah menyalahkan. Lah kaya kemarin enggak apa-apa, maafkan saja, ya enggak apa-apa," tandasnya.
Sementara itu, Timses Ahok-Djarot, Raja Juli Antoni pun bereaksi dengan sikap sejumlah orang yang dinilai tak pantas tersebut. Menurut dia, hari ini banyak yang berteriak menegakan syariah dan merasa paling Islam, tapi lupa inti Islam itu sendiri yakni akhlak.
Raja mengatakan, Djarot merupakan sosok yang dibesarkan dekat dengan lingkungan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Dia pun menyayangkan aksi yang didapati oleh Djarot kemarin.
"Haji Djarot Saiful Hidayat yang lahir dari keluarga Muhammadiyah dan NU ajarkan substansi etika Islam kepada kita. Dari kecil muslim sudah diajarkan etika paling dasar: izaa da'aka fa ajibhu, apabila kau diundang maka wajib kamu datangi," tulis Raja dalam akun Twitter-nya, @AntoniRaja dikutip merdeka.com, Minggu (12/3).
Dalam akunnya, Raja pun mengunggah undangan untuk Djarot dalam acara Haul Soeharto kemarin itu. Menurut dia, Djarot bukan tidak sibuk, tapi jalankan akhlak Islam, dengan segala risiko hadiri penuhi undangan tersebut.
"Haji Djarot adalah seorang muslim yang baik, yang ajarkan kembali kepada kita untuk laksanakan ajaran Islam. Islam adalah perbuatan. Praktik. Tidak hanya niat dan kata-kata," lanjut dia.
Raja pun menyindir sikap orang-orang yang menolak Djarot hadir di acara tersebut. Dia menilai, orang-orang itu justru tidak mengenal ajaran Islam yang sesungguhnya.
"Mereka lupa ajaran dasar Islam tentang kewajiban menghormati tamu," sindir Sekjen PSI ini.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ustaz Syafiq Riza Basalamah buka suara terkait penolakan kedatangan dalam pengajian di Masjid Assalam Purimas Kota Gunung Anyar Surabaya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini terjadi saat salat Idulfitri 1445 H di Lapangan Tamanan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Rabu (10/4) lalu.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto merespons Politikus Partai Gerindra Maruarar Sirait yang menyebut Pramono Anung-Rano Karno bakal ditinggalkan pendukung nonmuslim
Baca SelengkapnyaPengurus Masjid Assalam Purimas pun membeberkan kronologi GP Ansor membubarkan jemaah di Masjid Assalam Purimas Kota Gunung Anyar.
Baca SelengkapnyaSentilan ini merespons sejumlah pernyataan Maruarar soal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi tidak memenuhi undangan Pemprov Jakarta dalam acara perayaan malam tahun baru 2025 di Balai Kota Jakarta.
Baca SelengkapnyaKehadiran Prabowo disambut ribuan masyarakat dan jemaah JSI yang memenuhi halaman pesantren IGM Al Ihsaniyah, Palembang.
Baca SelengkapnyaBertempat di Lapangan Panahan Stadion Pakansari Cibinong, Kabupaten Bogor, acara ini dihadiri ribuan jemaah.
Baca SelengkapnyaMaruarar menyampaikan bahwa sepertinya PDIP tidak hanya melihat calon dari elektabilitasnya saja
Baca SelengkapnyaPrabowo memindahkan podium itu sendirian, tanpa dibantu ajudan.
Baca SelengkapnyaNusron menganggap apa yang dilakukan sekelompok massa itu merupakan perilaku yang menggambarkan ketidaksiapan orang untuk berbeda pendapat dan berbeda pilihan.
Baca SelengkapnyaButet menyinggung soal penyair Solo yakni Widji Tukhul yang hilang atau diculik sejak reformasi.
Baca Selengkapnya