Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Usai Lapor Dana Kampanye, Sandiaga Keluhkan Sistem KPU Tak Berjalan Baik

Usai Lapor Dana Kampanye, Sandiaga Keluhkan Sistem KPU Tak Berjalan Baik sandiaga uno laporkan dana kampanye pilpres 2019. ©2019 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno melaporkan dana kampanye kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dia mengaku rutin melaporkan dana kampanye BPN setiap bulan.

"Setiap bulan kami melaporkan dana kampanye kami, walaupun tidak diharuskan oleh Peraturan perundang-undangan dan KPU. Dan hari ini, kami menyerahkan laporan akhir dana kampanye kita. Ada beberapa catatan," kata Sandi di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (2/5).

KPU memakai Sistem Aplikasi Dana Kampanye (Sidakam) untuk mengumpulkan laporan dana kampanye dari peserta pemilu. Sistem ini sudah dikenalkan sejak akhir Agustus 2018 dan telah mengalami tujuh kali perubahan, yakni versi 13.0, 17.0, 18.0, 19.01, 19.02, 10.0, dan 10.1.

Orang lain juga bertanya?

Sandi mengeluhkan pemakaian Sidakam karena tidak semua data laporan keuangan terekam ke dalam sistem. Akhirnya, penghitungan laporan dana kampanye dilakukan secara manual.

"Kendala akhir yang terjadi atas penggunaan sistem aplikasi ini adalah ketika penyusunan konsolidasi impor dari data laporan seluruh wilayah Indonesia untuk Pilpres. Tidak semua data laporan provinsi dan kabupaten yang diimpor untuk tujuan konsolidasi laporan keuangan BPN pusat berhasil direkam ke dalam Sidakam," ujarnya.

Meski begitu, dia mengaku tetap melakukan konsolidasi dana kampanye dengan sistem penghitungan secara manual. Sebab, Sidakam yang sudah dia update hingga tujuh kali tak berfungsi dengan baik.

"Atas pengajuan permasalahan tersebut, kemudian disampaikan oleh Tim helpdesk KPU. Kita ucapkan terima kasih, bahwa akhirnya kita kirimkan laporan keuangan ini untuk melakukan konsolidasi detail laporan secara manual karena sistemnya tidak berjalan, yang sudah diupgrade sebanyak tujuh kali," jelasnya.

Dia sangat menyesalkan masalah ini karena anggaran pemilu kepada KPU cukup besar namun saat membuat laporan dana kampanye menggunakan sistem manual dan tak bisa diselesaikan dengan baik.

"Kami juga prihatin, sistem yang dibiayai dengan dana APBN begitu besar, tidak dapat digunakan secara maksimal. Sehingga tim BPN harus melaporkan biaya kampanye dengan manual," ucapnya.

Dia menyatakan sistem manual yang digunakan oleh BPN dalam menyusun laporan selama tiga hari terakhir dengan memakai sistem spreadsheet excel. Hal itu pernah lakukan saat semasa kuliah dulu atau 25 tahun lalu.

"Ini kita zaman now, tapi sistem ini kita tidak bisa menyelesaikan laporan dana kampanye. Jika Sidakam ini terus mengalami masalah teknis, kami tidak bisa membayangkan apa yang terjadi dengan sistem online KPU yang lain. Terlebih utama masalah data yang sekarang berjalan di real count," tuturnya.

Dengan adanya masalah ini, dia mengajak masyarakat untuk mengawasi sistem KPU dan bukan untuk menyalahkannya. Tujuannya agar terciptanya pemilu yang jujur dan adil

"Kami ingin mengajak semua untuk sama-sama mengawasi, jangan saling menyalahkan. Tapi ini investasi kita untuk pemilu yang jujur, adil, bermartabat dan sehat. Dan kita mengalami kendala yang sangat fundamental di sistem Sidakam. Kita ingin pemilu ini transparan dan itu komitmen saya berkontestasi di sini," pungkasnya.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sekjen PSI soal Dana Kampanye Rp180 Ribu: Bukan Salah, tapi Belum Selesai Diinput
Sekjen PSI soal Dana Kampanye Rp180 Ribu: Bukan Salah, tapi Belum Selesai Diinput

PSI telah menyelesaikan penginputan laporan penggunaan dana kampanye ke KPU.

Baca Selengkapnya
PSI: Lanjutkan Sirekap, tapi Penyempurnaan Harus Dilakukan
PSI: Lanjutkan Sirekap, tapi Penyempurnaan Harus Dilakukan

Sirekap penting sebagai wujud keterbukaan informasi pada masyarakat.

Baca Selengkapnya
ICW dan KontraS Surati KPU Minta Buka Anggaran Sirekap dan Sikadeka
ICW dan KontraS Surati KPU Minta Buka Anggaran Sirekap dan Sikadeka

Mereka menilai sistem Sikadeka KPU pun memiliki masalah serupa.

Baca Selengkapnya
KPU Akui Terjadi Permasalahan dalam Sirekap
KPU Akui Terjadi Permasalahan dalam Sirekap

KPU sedang fokus dalam memerhatikan dokumen yang diunggah ke dalam Sirekap.

Baca Selengkapnya
Kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Kompak Cecar Masalah Sirekap, Begini Penjelasan KPU
Kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Kompak Cecar Masalah Sirekap, Begini Penjelasan KPU

Kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud mempertanyakan sikap KPU terkait penggunaaan Sirekap sebagai alat bantu penghitungan suara Pemilu 2024 yang bermasalah.

Baca Selengkapnya
PP Jatim Temukan Dugaan Penggelembungan Suara Calon Anggota DPD pada Sirekap KPU
PP Jatim Temukan Dugaan Penggelembungan Suara Calon Anggota DPD pada Sirekap KPU

Dugaan terjadinya penggelembungan suara pada Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) ditemukan ormas Pemuda Pancasila (PP).

Baca Selengkapnya
Bareskrim Polri Tolak Laporan TPDI Soal Dugaan Pelanggaran Pemilu 2024
Bareskrim Polri Tolak Laporan TPDI Soal Dugaan Pelanggaran Pemilu 2024

Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) merasa kecewa dengan penolakan ini

Baca Selengkapnya
Hari Kedua Rapat Pleno Rekapitulasi Nasional, PDIP Minta KPU Tanggapi Protes soal Sirekap
Hari Kedua Rapat Pleno Rekapitulasi Nasional, PDIP Minta KPU Tanggapi Protes soal Sirekap

Harli pun meminta tanggapan KPU atas apa yang diprotes oleh pihaknya terkait dengan Sirekap

Baca Selengkapnya
KPU Pastikan Tidak Ada Penyimpanan Data Sirekap di Luar Negeri
KPU Pastikan Tidak Ada Penyimpanan Data Sirekap di Luar Negeri

Ganguan terhadap sistem SIREKAP, KPU menyatakan hal itu disebabkan salah satunya oleh gangguan DDoS.

Baca Selengkapnya
PKS akan 'Kuliti' dan Soroti Grafik Suara di Sirekap Hilang: KPU Wajib Transparan!
PKS akan 'Kuliti' dan Soroti Grafik Suara di Sirekap Hilang: KPU Wajib Transparan!

Mardani menilai, Sirekap bermasalah sejak awal. Meski begitu, Mardani tetap mendorong KPU untuk transparan.

Baca Selengkapnya
KPU: PPATK Bongkar Rekening Bendahara Parpol dengan Transaksi Keuangan Ratusan Miliar
KPU: PPATK Bongkar Rekening Bendahara Parpol dengan Transaksi Keuangan Ratusan Miliar

KPU menerima surat dari PPATK terkait dugaan transaksi mencurigakan peserta Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
JK Ungkap Penyebab Pemilu 2024 Diwarnai Protes
JK Ungkap Penyebab Pemilu 2024 Diwarnai Protes

Demokrasi tidak berjalan sesuai yang diharapkan dan didambakan oleh rakyat.

Baca Selengkapnya