Usai pileg, Golkar Jatim 'perang' saudara
Merdeka.com - Internal Partai Golkar di Jawa Timur berseteru. Mereka siap saling lapor atas tudingan masing-masing. Situasi memanas di tubuh partai berlambang pohon beringin ini, dipicu hasil suara Pemilu Legislatif (Pileg) 2014, tanggal 9 April lalu.
Tim pemenangan Caleg DPR RI dari Partai Golkar yang bertarung di Dapil I, Jawa Timur, yang meliputi Surabaya-Sidoarjo, Adies Kadir gerah dituding melakukan penggelembungan suara. Atas dugaan itu (penggelembungan suara), Caleg DPRD Jawa Timur, Dapil IV (Jember-Lumajang), Muhammad Ruslan, yang juga anggota Partai Golkar, melapor ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Timur.
Dan atas tudingan itu, tim pemenangan Adies Kadir, yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Partai Golkar Surabaya, berniat membawa kasus tersebut ke ranah hukum dengan melaporkan Ruslan ke Polda Jawa Timur.
-
Kenapa Golkar harus konsolidasi? “Saya instruksikan kepada seluruh partai Golkar di Indonesia. Sekarang sedang disusun berdasarkan nomor urut dan pemilu sudah system terbuka, sehingga dengan demikian sudah waktunya sekarang untuk langsung bergerak, konsolidasi di akar rumput, rebut hati rakyat,“ katanya.
-
Bagaimana Golkar berperan? Pertemuan KTT ke-26 ASEAN-RRT menyepakati pentingnya penguatan kerjasama regional untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan mewujudkan cita-cita Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, terutama dengan adanya upgrading ASEAN-China Free Trade Agreement (FTA) 3.0 dan implementasi penuh Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Golkar? “Yang intinya, menginginkan Hasta Karya ini solid, kami sampaikan bahwa sampai saat ini seluruh organisasi Hasta Karya “Hasilnya adalah memberikan kewenangan penuh pada Ketua Umum Golkar Bapak Airlangga Hartarto untuk menentukan arah kebijakan, langkah-langkah yang akan diambil terkait dengan pilpres, pileg, dan pilkada,“ tegas Ketum MKGR.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Bagaimana Golkar dapat mengonsolidasikan suara? “Rata-rata kami mempunyai 5 juta kader, jadi kalau dikalikan 10 saja, bisa menghitung, paling tidak ada 50 juta suara yang bisa kami konsolidasikan dari Hasta Karya ini,“ Diketahui, Partai Golkar memiliki sepuluh ormas.
"Silakan saja (lapor ke Polda Jatim). Mereka salah alamat kalau melaporkan saya. Apa yang saya lakukan (melapor ke Bawaslu Jatim) karena rasa keadilan. Mestinya mereka melaporkan Bawaslu ke Polda dong. Wong Bawaslu yang merekomendasi penghitungan suara ulang," kata Ruslan di Surabaya, Selasa (6/5).
Ruslan juga menegaskan, kalau hasil suara yang diraih Adies Kadir sesuai, Bawaslu Jawa Timur tidak akan merekomendasi penghitungan suara ulang. "Lah kalau ada rekomendasi itu, tidak mungkin dong tidak ada apa-apa? Saya melapor sebagai warga negara dan mengatasnamakan keadilan," katanya.
Sedangkan terkait tudingan pihak Adies Kadir, yang menganggapnya (Ruslan) bukan anggota Partai Golkar, Ruslan menegaskan, kalau dirinya adalah salah satu Ketua MKGR (organisasi sayap Partai Golkar) Jawa Timur.
"Saya ini salah satu Ketua MKGR, juga Pembina di Gema MKGR, kok bisa dikatakan bukan anggota Golkar, kalau sebagai pengurus mungkin iya, saya bukan pengurus," katanya sembari menunjukkan kartu keanggotaannya.
Bahkan, dia menolak jika laporan yang dilayangkannya ke Bawaslu beberapa hari lalu itu tidak pada tempatnya. Sebab, Adies Kadir bertarung di Dapil I, Surabaya-Sidoarjo (DPR RI), sedangkan Ruslan di Dapil Jember-Lumajang untuk DPRD provinsi. "Apa yang saya lakukan ini atas dasar keadilan. Ini adalah suara rakyat," tegasnya.
Sementara itu, pihak Adies Kadir menduga, Ruslan adalah orang suruhan dari Caleg lain, yang berada di Dapil I Jawa Timur, bersama Adies Kadir. "Ruslan ini siapa? Caleg di Dapil I? Bukan. Saksi? Bukan. Pengurus partai juga bukan. Mestinya yang berhak melapor adalah Caleg yang merasa dirugikan, bukan Caleg dari Dapil lain," ujar Ketua Tim Pemenangan Adis Kadir, LS Darwanto.
Darwanto juga mengaku siap melaporkan Ruslan ke polisi atas tuduhan pencemaran nama baik. "Kalau tidak terbukti, kami akan tuntut balik. Kami berharap, pihak yang di belakang Ruslan harusnya berani tampil sendiri, dan bersikap ksatria. Dan lebih elegan lagi kalau persoalan ini dapat diselesaikan secara internal dan adu data, sehingga tidak mempermalukan citra partai," tandasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kader Golkar diminta untuk saling bekerja antar sesama, baik vertikal maupun horizontal.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, PDIP mulai tancap gas lagi berkomunikasi dengan berbagai kelompok.
Baca SelengkapnyaGolkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengingatkan agar seluruh kader Partai Golkar merapatkan barisan.
Baca SelengkapnyaPartai Beringin tua kembali panas. Kini, giliran Airlangga Hartarto memutuskan untuk mundur dari kursi ketua umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaKetujuh partai non-parlemen itu pun menamakan diri dalam "Koalisi Jatim Menang".
Baca SelengkapnyaIdrus menilai, lebih baik berdebat keras dalam menentukan calon kepala daerah, daripada bertengkar karena calon yang diusung kalah di pertarungan Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaTidak disebut siapa saja elite PKB yang menjalankan komunikasi dengan kubu lawan di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaBelakangan, Ketum Golkar intens berkomuniaksi dengan Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPoros di luar Khofifah nantinya juga akan dilakukan bersama partai politik lain.
Baca SelengkapnyaPKS tidak ingin hanya kandidat tunggal yakni Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak di Pilkada Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPDIP masih menunggu internal Golkar apakah RK akan diusung di Pilgub Jakarta atau Jawa Barat.
Baca Selengkapnya