Usulan Jokowi 3 Periode Dinilai Karena Ada Pihak Tak Mau Kehilangan Kekuasaan
Merdeka.com - Wacana masa jabatan presiden tiga periode hangat kembali. Muncul relawan Jok-Pro mendukung Presiden Joko Widodo maju kembali di Pilpres 2024 berpasangan dengan Prabowo Subianto.
Pengamat politik Ujang Komarudin menilai, isu jabatan presiden tiga periode karena pihak-pihak yang tidak mau kehilangan kekuatan. Menurut Ujang, amandemen UUD 1945 tidak perlu.
"Tak perlu itu amandemen. Rakyat tak perlu amandemen konstitusi. Muncul isu lagi karena mereka tak mau kehilangan jabatan dan kekuasaan. Bisa saja untuk kepentingan Jokowi, pendukungnya dan kepentingan oligarki yang mengelilinginya," ujar Ujang ketika dihubungi, Minggu (20/6).
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2024? Pengamat Politik Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Moch Mubarok Muharam menyebut Prabowo Subianto sudah mendapatkan dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk maju pada Pilpres 2024.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa Cawapres Prabowo di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Apa harapan Jokowi untuk Pemilu 2024? 'Ya ini adalah pesta demokrasi kita berharap ini betul-betul jadi pesta rakyat, dan juga berlangsung dengan jurdil, luber dan diiktui oleh seluruh rakyat Indonesia dengan kegembiraaan karena ini adalah pesta rakyat. Pesta demokrasi,' jelasnya.
-
Kenapa Prabowo maju di Pilpres 2024? Meski sudah masuk ke kursi pemerintahan, Prabowo belum menyerah akan tekadnya.
-
Mengapa Jokowi ingin Pemilu 2024 Jurdil dan Luber? Jokowi ingin Pemilu Serentak 2024 ini berlangsung jujur, adil, langsung, umum, dan rahasia (jurdil dan luber) sehingga membawa kegembiraan bagi masyarakat.
Dukungan Jokowi-Prabowo, kata Ujang salah dan sesat. Banyak figur lain yang bisa menggantikan. Rakyat ingin pemimpin baru di 2024.
"Itu salah dan sesat. Banyak figur di republik ini yang hebat. Indonesia tanpa Jokowi dan Prabowo pun tak ada masalah. Tak akan kehilangan apa-apa. Justru rakyat ingin pemimpin baru di 2024," kata Ujang.
Ujang mengatakan, pihak yang menginginkan jabatan presiden tiga periode karena takut kehilangan kekuasaan karena Jokowi tidak bisa maju di 2024. Isu amandemen masa jabatan presiden dinilai hanya untuk kepentingan kelompok tertentu.
"Mereka takut kehilangan jabatan dan kekuasaan. Kenikmatan yang selama ini terima akan hilang. Karena Jokowi tak bisa maju lagi di 2024. Tak ada jabatan yang yang harus dipertahankan dan dibela, hanya demi kepentingan kelompok tersebut. Patuhi konstitusi 2 periode jabatan, mudah-mudahan bisa khusnul khotimah kepemimpinannya. Jebakan relawan Jokowi yang ingin Jokowi 3 periode, bisa saja akan berujung su'ul khotimah," ujarnya.
Ujang mengatakan, Jokowi-Prabowo cuma gerakan lucu dan penggembira di tengah pandemi. Namun, gerakan ini berbahaya karena memaksakan Jokowi tiga periode. Dia bilang bisa jadi hal ini untuk mengelabui rakyat.
"Gerakan lucu dan sebagai penggembira di masa pandemi. Konstitusi kita membatasi jabatan presiden dua periode. Gerakan hore yang berbahaya bagi demokrasi. Karena ingin memaksakan Jokowi tiga periode. Bisa saja gerakan tersebut sengaja dibuat untuk kelabui rakyat. Karena rakyat sudah banyak dibodohi dengam akrobat-akrobat politik yang aneh-aneh. Bisa juga ingin menjerumuskan Jokowi. Karena katanya Jokowi tak ingin 3 periode," kata Ujang.
Ujang menyakini seberapa besarnya kekuatan tersebut tidak akan mengalahkan kekuatan rakyat. Karena rakyat akan menolak tiga periode.
"Seberapa besarpun kekuatan mereka, tak akan bisa mengalahkan kekuatan rakyat. Karena rakyat menolak 3 periode itu. Rakyat sudah sengsara, jangan ditambah lagi penderitaannya itu. Dan rakyat bisa saja akan melawan. Jadi sejatinya akhiri soal jabatan Jokowi 3 periode itu. Apalagi sekarang sudah ramai dan viral di twitter soal turun sebelum 2024. Rakyat wajib menolak jabatan 3 periode Jokowi," katanya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Said menyebut memang sejak gelaran Pemilu 2024 ini, terjadi perbedaan haluan antara PDIP dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaBambang Widjojanto mengungkit wacana perpanjangan masa jabatan presiden
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla menilai ketokohan sangat berperan dalam menambah suara dalam Pemilu.
Baca SelengkapnyaTuduhan itu, diantaranya skenario tiga periode dan ingin merebut partai politik lain.
Baca SelengkapnyaGolkar dan PAN sudah mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo.
Baca SelengkapnyaJokowi tidak terlalu merisaukan namanya kembali diungkit oleh PDIP.
Baca SelengkapnyaAndreas pun menyinggung soal cawe-cawe Jokowi agar tetap berkuasa.
Baca SelengkapnyaJokowi juga membantah jika dirinya pernah mengirim utusan untuk menemui Megawati terkait perpanjangan jabatan tersebut
Baca SelengkapnyaCak Imin merupakan salah satu tokoh yang pernah mengusulkan Jokowi tiga periode.
Baca SelengkapnyaPernyataan Jokowi boleh mendukung capres menimbulkan sentimen negatif
Baca SelengkapnyaAdian menegaskan, penolakan atas permintaan tiga periode Jokowi itu karena tidak ingin mengkhianati konstitusi.
Baca SelengkapnyaDi DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.
Baca Selengkapnya