Usulan PKS Dukung Raffi Ahmad Capres Dinilai Hanya Candaan Politik
Merdeka.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai selebriti Raffi Ahmad layak menjadi calon presiden (capres) 2024. Pengamat politik Ujang Komarudin menilai, usulan PKS itu hanya candaan saja untuk menjangkau kalangan milenial.
"Itu candaan politik dari PKS saja, agar mendapatkan pemberitaan di kalangan anak-anak muda. Itu strategi PKS untuk bisa menjangkau kalangan milenial. Itu tak serius," kata Ujang lewat pesan tertulis, Minggu (29/5).
Menurutnya, karakter PKS mengusung capres atau cawapres kader internal. Jika di internal tak ada menjual, maka PKS baru mendukung dari figur eksternal.
-
Apa kriteria PKS untuk calon di Pilkada? PKS memiliki sejumlah pertimbangan utama bagi seseorang figur dapat maju sebagai bakal cagub-cawagub di Pilkada Serentak 2024. Terutama, mereka yang memiliki kans menang paling besar.'Ya kita perlu (figur) dengan kans menangnya besar, kan ikut Pilkada buat menang bukan biar kalah,' ucapnya.
-
Apa peran partai politik dalam memilih Wapres? Namun peranan Partai Politik, hanya sekadar memberi saran, tidak dominan seperti dalam Pilpres kali ini dalam memutuskan calon.
-
Siapa yang diusung PKS untuk Pilgub Jakarta 2024? 'Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS pada rapatnya di hari Kamis, 20 Juni 2024 telah memutuskan mengusung Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai Bakal Calon Gubernur dan Bapak Mohamad Sohibul Iman sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2024,' kata Syaikhu.
-
Siapa yang menentukan Bacagub-Bacawagub PKB? 'Saya sejak keputusan banyak yang harus diambil, dilemanya saya tidak ikut-ikut, saya serahkan ke Desk Pilkada,' kata Cak Imin kepada wartawan di Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (21/7).
-
Kenapa politikus maju capres ? Sejumlah kandidat maju sebagai capres dengan tujuan ingin menang. Tapi ada juga yang maju karena alasan ingin membantu memperkuat posisi partainya di parlemen sebagai bagian dari upaya mencetak pemimpin jika terjadi kebuntuan politik.
-
Bagaimana cara politikus maju capres? Sejumlah kandidat maju sebagai capres dengan tujuan ingin menang. Tapi ada juga yang maju karena alasan ingin membantu memperkuat posisi partainya di parlemen sebagai bagian dari upaya mencetak pemimpin jika terjadi kebuntuan politik.
"Nah figur eksternal pun bukan artis lah. Rafi Ahmad itu jadi komoditas politik. Ketika ramai-ramai bicara soal Pilkada DKI, Rafi Ahmad juga disebut-sebut didukung maju cawagub, lalu hingga kini pemberitaan itu hilang dan itu hiburan politik saja," tuturnya.
"Saat ini juga masih sama, ketika bicara soal pencapresan, RA juga disebut. Ya hiburan di tengah tahun politik saja," jelas Ujang.
Dia menilai, terkadang politik hanya bermain isu. Soal mendongkrak suara lewat artis juga belum tentu berhasil. Sebab, banyak artis ketika masuk politik justru terjebak dengan permainan politik sehingga tak dapat dukungan rakyat.
"Anak muda memang ingin figur muda. Tapi tentu ingin figur muda yang berprestasi, berintergritas, capabel, dll. Bukan hanya publik figur yang terkenal. Bisa saja itu aspirasi anak muda. Tapi mendorong-dorong RA juga bukan lah solusi," ucapnya.
"Karena pemimpin itu bukan hanya dilihat dari keterkenalannya di mata anak muda, tetapi juga kemampuan manajerial dan leadership nya harus hebat," tambah dia.
Ujang berpendapat, partai politik suka menjual nama artis agar berdampak positif pada pemberitaan parpolnya itu. Menurutnya, anak muda yang paham politik mungkin preferensinya bisa ke Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Namun anak milenial yang a-politis bisa saja lebih condong ke RA. Kalau giring sudah tak laku. Itu strategi dewa mabuk PKS saja, agar mendapatkan efek pemberitaan dari keterkenalan RA," tutup Ujang.
Sebelumnya, Ketua DPP PKS Zulkieflimansyah mengungkapkan sosok yang sebenarnya pantas diusung oleh partainya untuk maju menjadi capres 2024. Sosok artis seperti Raffi Ahmad dinilai layak menjadi pemimpin Indonesia.
"Sebagai Ketua DPP PKS yang bertanggung jawab terhadap pembinaan kepala-kepala daerah PKS, malam ini di Jakarta dalam rangka Milad PKS yang ke-20 kami kepala-kepala daerah dari PKS ngumpul-ngumpul bahas Pilpres," tutur Zulkieflimansyah dalam akun Instagramnya seperti dikutip, Sabtu (28/5).
Menurut Zulkiefli, bangsa Indonesia membutuhkan gaya berpikir baru yang dapat terus menjawab segala tantangan zaman yang semakin berkembang.
"Negeri ini butuh cara berpikir baru. Karena tantangan ke depan benar-benar baru dan menantang. Ternyata dari ngomong-ngomong informal dengan kepala-kepala daerah PKS ini kalau ditanya siapa yang pantas dicalonkan PKS di Pilpres 2024 yang muncul bukanlah Anies Baswedan, Ganjar dan Prabowo tapi sosok muda seperti Raffi Ahmad," jelas dia.
Tidak banyak penjelasan yang dipaparkan Zulkieflimansyah terkait tulisan dalam akun sosial media pribadinya itu. Dia hanya menutup dengan kalimat takjub.
"Menarik ini...," tulis Zulkiefli. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jazilul mengatakan, pembahasan soal pilgub Jawa Barat masih pada tahap awal.
Baca SelengkapnyaUsai mendapatkan dukungan dari PSI, Prabowo mengucapkan terima kasih.
Baca SelengkapnyaDia menilai sosok Kaesang merupakan ketua umum partai dan all out dalam memenangkan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPKB mempunyai syarat Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bisa menjadi calon presiden atau calon wakil presiden.
Baca SelengkapnyaWaketum Gerindra mengungkap sosok yang memberikan tawaran posisi bakal Cawagub Jakarta ke PKS.
Baca SelengkapnyaPKS tidak memaksakan cawapres Anies Baswedan harus dari partai Koalisi Perubahan. Namun sosok yang dipilih harus bisa menaikkan elektoral capres.
Baca SelengkapnyaCak Imin dapat keistimewaan untuk menentukan cawapres Prabowo di Pemilu 2024. PKB tetap ngotot agar duet Prabowo-Cak Imin terjadi.
Baca SelengkapnyaDia menilai figur yang bisa melengkapi Prabowo adalah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang diklaim sebagai figur baik, bukan pragmatis.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PKB, Lukmanul Khakim mengaku kaget mendapat kabar duet pasangan Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai capres dan cawapres.
Baca SelengkapnyaWacana duet Ridwan Kamil-Siswono menguat di tengah isu PKS gabung KIM Plus di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaKepastian Partai Keadilan Sejahtera mengusung pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman (AMAN) menemukan jalan buntu.
Baca SelengkapnyaSyaikhu merespons wacana Anies Baswedan-Kaesang Pangarep di Pilkada Jakarta 2024
Baca Selengkapnya