Usut tragedi AirAsia QZ8501, Komisi V DPR bentuk Pansus
Merdeka.com - Komisi V DPR berencana membentuk Panitia Khusus (Pansus) terkait tragedi kecelakaan AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan Selat Karimata. Pembentukan Pansus dirasa penting lantaran melihat berbagai masalah yang ada di industri penerbangan saat ini.
Ketua Komisi V DPR Fary Djemy Francis mengatakan manajemen penerbangan nasional saat ini sedang 'sakit'. "Soal manajemen penerbangan kita yang lagi sakit ini, kita akan lihat bagaimana supaya kita cari jalan keluarnya," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (13/1).
Menurut dia, nantinya Pansus tersebut akan mengawasi kerja berbagai instansi yang terlibat dalam proses evakuasi dan pasca evakuasi pesawat AirAsia QZ8501. Pembentukan Pansus ini juga akan mengawasi pembayaran asuransi korban kecelakaan tersebut.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada pesawat Air China? Mengenai pesawat, seorang penumpang di China yang terbang untuk pertama kalinya telah menimbulkan kepanikan dan kekacauan setelah ia membuka pintu darurat yang dia kira sebagai pintu toilet.
-
Siapa yang mutusin kontrak Qorry di Air Asia? Ada tujuh orang dari manajemen Air Asia yang hadir. Sementara Qorry hadir seorang diri.
"Pansus kita lihat juga, pasti kita akan lihat hal-hak yang kaitannya dengan pengawasan selanjutnya," jelas dia.
Menyoal ketidakhadiran Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dalam rapat jejak pendapat terkait tragedi QZ8501, dirinya menanggapi dingin.
Komisi V pun merasa heran mengapa Jonan malah pergi ke Pangkalan Bun hari ini, padahal surat undangan Komisi V sudah disampaikan Rabu minggu lalu. "Beliau alasannya sedang sibuk dan ingin konsentrasi kepada upaya pencarian," kata politikus Gerindra ini.
Meski Jonan tak hadir, rapat dengar pendapat itu tetap dilaksanakan. Selain Kemenhub, rapat itu juga menghadirkan Basarnas dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Syarif mengatakan, alutsista memang menjadi perhatian Komisi I DPR.
Baca SelengkapnyaAirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca SelengkapnyaKesulitan keuangan yang menerpa maskapai tersebut setelah CEO perusahaan Rayner Teo mengajukan pengunduran dirinya minggu lalu.
Baca SelengkapnyaKNKT akan memeriksa seluruh serpihan dan menganalisis percakapan pilot dengan petugas pengaturan lalu lintas udara untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat.
Baca SelengkapnyaKesulitan keuangan yang menerpa MYAirline terjadi setelah CEO maskapai tersebut Rayner Teo mengajukan pengunduran dirinya minggu lalu.
Baca SelengkapnyaAde Ary mengatakan pemeriksaan terhadap pengelola Indonesia Flying Club ditujukan untuk mengetahui lebih detail.
Baca SelengkapnyaSebuah kecelakaan maut terjadi sore kemarin di Malaysia ketika jet pribadi jatuh di jalan tol di pinggiran Kuala Lumpur.
Baca SelengkapnyaMaskapai perlu memperhatikan waktu dan kualitas istirahat pilot dan awak pesawat lainnya, yang mempengaruhi kewaspadaan dalam penerbangan.
Baca SelengkapnyaSepuluh orang tewas dalam insiden mengerikan kecelakaan pesawat jet di Selangor Malaysia. Delapan penumpang di dalam pesawat dan dua orang di darat ikut tewas.
Baca SelengkapnyaPIC juga sudah melakukan pemberitahuan ke penumpang bahwa mesin pesawat akan dimatikan untuk proses penurunan penumpang dalam kondisi gelap di kabin pesawat.
Baca SelengkapnyaJemaah haji kloter 5 Embarkasi Makassar harus kembali ke asrama setelah pesawat Garuda Indonesia GIA 1105 yang mereka tumpangi mengalami kerusakan.
Baca SelengkapnyaDirektur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief menegaskan Kemenag akan melayangkan surat pernyataan kecewa dan protes keras kepada Garuda.
Baca Selengkapnya