Video Ical ke Maladewa bikin kenaikan elektabilitas Golkar seret
Merdeka.com - Menjelang Pemilu 2014, gelombang kampanye negatif terhadap partai politik terutama partai-partai besar makin tak terbendung. Mayoritas publik yaitu sebesar 85,3 persen yakin bahwa kampanye negatif di Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 lebih sering dan keras dibandingkan Pemilu 2009.
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia, Adjie Alfaraby mengatakan, dari hasil riset yang dilakukan LSI menunjukkan bahwa kampanye negatif paling sering melanda 4 partai terbesar menjelang Pileg 2014. Yaitu Partai Golkar, PDI Perjuangan, Gerindra dan Demokrat.
"Akibat adanya kampanye negatif ini, elektabilitas 4 partai tersebut hanya naik tiga persen saja, dari hasil survei yang sudah kita lakukan pada bulan Januari sampai Februari lalu," kata Adjie, di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (2/5).
-
Kenapa Golkar unggul dibanding Gerindra dan PDIP? 'Itu sebabnya Golkar menjadi satu-satunya partai di parlemen yang jumlah kursinya lebih banyak dibanding rival yang miliki suara lebih besar. Pada 2019 lalu kalahkan Gerindra dan sekarang potensial kalahkan PDIP,' tutur Dedi.
-
Apa yang terjadi dengan Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Bagaimana Golkar meningkatkan suaranya di pemilu 2024? 'Cara ini terbukti efektif dan efisien, karena kandidat kepala daerah yang akan diusung lebih banyak sudah teruji di Pemilu 2024,' ujar Pengamat politik Dedi Kurnia Syah, Senin (25/3).
-
Kenapa suara Partai Demokrat merosot? Merosotnya perolehan suara ditengarai karena konflik internal dan beberapa tokoh partai yang terciduk kasus korupsi.
-
Apa yang dicapai Golkar di Pileg 2024? 'Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka,' tutup Airlangga.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
Adjie mengatakan, kampanye negatif berbeda dengan kampanye hitam. Kampanye hitam merupakan pesan negatif terhadap kandidat yang tidak didasari oleh fakta dan sumber data yang bisa dipertanggungjawabkan. Sedangkan kampanye negatif berdasar pada fakta yang jujur dan relevan.
"Hasil survei, sebelumnya Golkar mendapatkan 18,3 persen suara, setelah ada kampanye negatif, soal foto dan video perjalanan Ical ke Maladewa bersama artis dan rombongan, elektabilitas Partai Golkar hanya naik 3 persen saja menjadi 21,9 persen," jelasnya.
Adjie melanjutkan selain Partai Golkar, kampanye negatif juga ikut menyeret PDI perjuangan soal melanggar komitmen perjanjian Batu Tulis, 'ingkar janji' Jokowi 5 tahun menjadi gubernur, dan isu korupsi ratusan busway yang rusak.
"Saat Megawati memberi mandat kepada Jokowi, PDIP yakin akan memperoleh 25 persen suara di pileg nanti. Namun dari hasil riset dengan adanya kampanye negatif hanya mendapat 21,1 persen. Ini hanya naik tiga persen dari survei sebelumnya yang hanya 18,2 persen," ucapnya.
Adapun kampanye negatif partai lainnya adalah menyerang Partai Demokrat soal korupsi petinggi partai dan penggunaan dana Century untuk Pemilu 2009. Dan pengakuan mantan Ketum Demokrat, yang mulai mencicil beberapa kasus korupsi.
"Partai Demokrat survei pada Januari-Februari itu 4,7 persen, sedangkan survei Maret menjadi 7,6 persen," kata Adjie.
Adjie melanjutkan, sedangkan Partai Gerindra diserang dengan kampanye negatif soal masa silam Prabowo pada kasus penculikan aktivis 1998.
"Gerindra survei Januari-Februari 8,7 persen, survei Maret 11,1 persen. Kedua partai ini juga hanya mengalami kenaikan elektabilitas 3 persen suara saja," tandasnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Populi Center menggelar survei tatap muka pada 28 November-5 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaHasil survei dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan mengalami tren penurunan.
Baca SelengkapnyaGerindra unggul dengan capaian elektabilitas 21,2 persen.
Baca SelengkapnyaPSI yang diketuai oleh Kaesang Pangarep menjadi partai non parlemen yang alami lonjakan elektabilitas cukup besar.
Baca SelengkapnyaPrabowo yang juga merupakan calon presiden (capres) tidak hanya mementingkan Gerindra.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Ganjar Pranowo turun 10 persen dalam dua bulan terakhir menurut survei Indikator Politik Indonesia.
Baca Selengkapnya"Elektabilitas partai politik yang tertinggi tapi masih di dalam rentang margin of error, partai Gerindra 18,1 persen, kedua PDI Perjuangan 16,4 persen,"
Baca SelengkapnyaApakah merosotnya elektabilitas Ganjar dan Mahfud Md karena sering mengkritik pemerintahaan saat ini.
Baca SelengkapnyaLembaga survei Indikator Politik merilis hasil surveinya yang menunjukkan Partai Gerindra menyalip PDIP dan PKB di Jatim.
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, memaparkan elektabilitas partai politik
Baca SelengkapnyaKendati tertinggi, hasil survei dilakukan Poltracking Indonesia, menunjukkan tren elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan sejak September 2023.
Baca SelengkapnyaPSI hanya menarik 3 persen dari pemilih yang puas dengan kinerja Jokowi.
Baca Selengkapnya